yang tidak dapat diterapkan. Prosedur permintaan pembelian dan prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
tidak bisa diterapkan oleh RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta karena kedua prosedur tersebut telah dilakukan oleh RS Panti
Rapih sebagai kantor pusat. Dan oleh karena RS Panti Rapih yang melaksanakan pemesanan obat dan alat kesehatan kepada pemasok.
Berdasarkan jaringan prosedur yang membentuk sistem pengadaan dan pemakaian di RS Panti Rini, dapat disimpulkan
bahwa jaringan prosedur yang membentuk sistem pengadaan dan pemakaian obat dan alat kesehatan tidak sesuai dengan teori.
3. Deskripsi Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pengadaan
dan Pemakaian Obat dan Alat Kesehatan di RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta:
a. Surat Permintaan Pembelian
Dalam pengadaan obat dan alat kesehatan di RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta tidak menggunakan dokumen Permintaan Pembelian.
Pengadaan obat dan alat kesehatan termasuk dalam pembelian rutin sehingga tidak menggunakan dokumen permintaan pembelian
dalam pengadaan obat dan alat kesehatan pada RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta.
b. Surat Permintaan Penawaran Harga
Dalam pengadaan obat dan alat kesehatan di RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta tidak menggunakan permintaan penawaran harga,
karena proses permintaan dan penawaran harga dilakukan oleh RS Panti Rapih.
c. Order Pembelian
Order pembelian merupakan dokumen awal yang dibuat oleh staf gudang yang ditujukan kepada fungsi pembelian yang bertujuan
untuk meminta persetujuan pembelian obat dan alat kesehatan. Dokumen ini berisi identitas pemasok, jenis dan jumlah barang
yang dipesan. Dokumen ini di kirim ke RS Panti Rapih untuk kemudian digunakan sebagai dokumen pemesanan barang ke
pemasok. d.
Bukti Penerimaan Barang Gudang dan Perbekalan Farmasi Bukti penerimaan barang gudang dan perbekalan farmasi
merupakan dokumen yang di gunakan bagian gudang untuk menunjukkan bahwa barang yang telah diterima dari pemasok telah
memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian. Dokumen ini berfungsi
sebagai laporan penerimaan barang hanya saja penamaanya berbeda, berisi identitas pemasok; jenis, kuantitas dan harga barang
yang dipesan. Dokumen ini digunakan untuk pencatatan kartu persediaan.
e. Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang Perbekalan
Farmasi Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang perbekalan
farmasi merupakan dokumen yang digunakan bagian gudang untuk bukti pengambilan obat dan alat kesehatan yang dilakukan oleh
bagian atau unit yang membutuhkan. Dokumen ini berisi jenis, kuantitas obat dan alat kesehatan.
f. Surat Perintah Pembayaran
Surat perintah pembayaran merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsi akuntansi untuk meminta bagian keuangan membayarkan
sejumlah uang untuk melunasi utang yang timbul akibat pembelian obat dan alat kesehatan secara kredit.
g. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian keuangan dan digunakan untuk melunasi utang kepada supplier.
h. Kartu Perhitungan Fisik
Kartu perhitungan fisik merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam hasil perhitungan fisik persediaan.
i. Daftar Hasil Perhitungan Fisik
Daftar hasil perhitungan fisik merupakan dokumen rekap hasil perhitungan fisik persediaan yang kemudian akan dilaporkan ke
direktur dan bagian akuntansi.
Selanjutnya akan dibahas perbandingan mengenai dokumen yang digunakan dalam sistem pengadaan dan pemakaian obat dan
alat kesehatan di RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta. Tabel 5.3. Perbandingan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem
Pengadaan dan Pemakaian Obat dan Alat Kesehatan antara Teori dan Praktik
No. Teori
Praktik Keterangan
Ada Tidak
Ada TD
D
1. Surat
Permintaan Pembelian
√ RS Panti Rini tidak
menggunakan dokumen
surat permintaan
pembelian, karena
pembelian obatalkes tergolong
dalam pembelian rutin, jadi
berapapun pembelian obat dan
alat
kesehatan disetujui
kepala apoteker
sebagai fungsi pembelian.
Tabel 5.3. Lanjutan No.
Teori Praktik
Keterangan Ada
Tidak Ada
TDD
2. Surat
Permintaan Penawaran
Harga √
Tidak ada surat permintaan
dan penawaran harga di
RS Panti
Rini. Karena
yang menggunakan
dokumen ini adalah RS Panti Rapih
sebagai
kantor pusat
yang sebelumnya
telah melakukan
permintaan dan
penawaran harga
kepada pemasok.
Sehingga RS Panti Rini
hanya melakukan
pembelian obat dan alat kesehatan ke
pemasok yang telah di
setujui sebelumnya
oleh RS Panti Rapih
3. Surat Order
Pembelian √
Sesuai Teori
4. Laporan
Penerimaan Barang
√ Laporan
penerimaan barang diganti
dengan buku
penerimaan barang
yang memiliki
fungsi yang sama.
5. Surat
Perubahan Order
√ Semua pemesanan
obat dan
alat kesehatan
menggunakan dokumen
order pembelian
6. Bukti Kas
Keluar √
Sesuai Teori
Tabel 5.3. Lanjutan No.
Teori Praktik
Keterangan Ada
Tidak Ada
TDD
7. Kartu
Perhitungan Fisik
√ Kartu perhitungan
fisik di RS Panti Rini
bentuknya masih
sangat sederhana
8. Daftar Hasil
Perhitungan Fisik
√ Sesuai Teori
9. Bukti
Memorial √
Sesuai Teori Sumber : Data Diolah
Berdasarkan dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan sistem pengadaan dan pemakaian obat dan alat kesehatan di RS Panti Rini
Kalasan Yogyakarta, terdapat tiga dokumen dari sembilan yang tidak dimiliki. Surat permintaan pembelian, surat permintaan penawaran
harga, dan surat perubahan order pembelian. Surat permintaan pembelian dan surat permintaan penawaran harga tidak digunakan
karena tidak ada prosedur permintaan pembelian dan penawaran harga di RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta, prosedur permintaan pembelian
dan penawaran harga dilaksanakan oleh RS Panti Rapih. Surat perubahan order juga belum ada di RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta,
karena semua pembelian menggunakan dokumen order pembelian. Berdasarkan dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan sistem
akuntansi persediaan di RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan
sistem akuntansi pengadaan dan pemakaian obat dan alat kesehatan
tidak sesuai dengan teori, karena ada tiga dari sembilan dokumen yang terdapat dalam teori tapi tidak terdapat dalam praktik.
4. Deskripsi Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem