I.10. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atau jawaban sementara dari suatu fenomena dan atau pertanyaan penelitian yang dirumuskan setelah mengkaji suatu
teori. Oleh sebab itu, rumusan hipotesis ditulis dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yang mengandung hubungan dua variabel atau lebih. Meskipun
demikian, pernyataan tersebut mesti diuji kebenaranyya secara empiris, sebab pendapat yang terkandung dalam pernyataan tersebut belumlah mendalam.
Goode dan Haat menjelaskan cirri-ciri hipotesis yang baik adalah hipotesis harus jelas secara konseptual, harus mempunyai rujukan empiris, harus bersifat
spesifik, harus dihubungtkan dengan teknik penelitian yang ada, dan harus berkaitan dengan suatu teori Rakhmat, 2007: 14-15. Hipotesis adalah sarana
penelitian yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrumen kerja dari teori Singarimbun, 1995: 43. Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang diteliti Suyanto dan Sutinah, 2005: 43. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara penggunaan Blackberry dengan pemenuhan kebutuhan informasi
Ha: Terdapat hubungan antara penggunaan Blackberry dengan pemenuhan kebutuhan informasi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi II. 1.1 Pengertian Komunikasi
Secara epistemologi istilah kata komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin yakni communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti “sama”. Sama dalam arti kata ini bisa diinterpretasikan dengan pemaknaannya adalah sama makna mengenai suatu hal. Komunikasi berlangsung apabila
diantara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan terhadap suatu hal yang dikomunikasikan. Jika seseorang mengerti mengenai akan suatu hal yang disampaikan oleh
orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan diantara mereka bersifat komunikatif Effendi, 2004:30.
Komunikasi sendiri adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara
sesamanya dengan bahasanya sendiri. Oleh sebab itu, Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii menyatakan bahwa komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari
kehidupan manusia seperti halnya bernafas, jadi sepanjang manusia ingin hidup, maka ia perlu berkomunikasi Cangara, 2005: 1.
Sifat manusia untuk menyampaikan keinginan dan hasratnya kepada orang lain, merupakan awal dari keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis berdasarkan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
lambang-lambang isyarat non-verbal, kemudian disusun untuk memberi arti setiap lambang- lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Terdapat kesulitan dalam mendefinisikan atau menafsirkan komunikasi. Kesulitan ini muncul karena konsep komunikasi muncul karena konsep komunikasi itu sendiri adalah
sesuatu yang abstrak dan mempunyai berbagai makna. Kesulitan lainnya karena makna komunikasi yang digunakan sehari-hari berbeda dengan penggunaan komunikasi yang
dimaksud oleh para ahli komunikasi untuk kepentingan keilmuan. Carl Hovland dalam Purba dkk, 2006:29, seorang sarjana psikologi yang menaruh
perhatian pada perubahan sikap merumuskan komunikasi adalah proses dimana seseorang komunikator menyampaikan perangsang-perangsang biasanya lambang-lambang dalam
bentuk kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain komunikan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa ilmu komunikasi mempelajari
dan meneliti perubahan sikap dan pendapat yang diakibatkan oleh informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain.
Harold D.Laswell mengatakan bahwa cara yang tepat untuk menerangkan komunikasi adalah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang
disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” Effendy, 2004:10 paradigma Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai
jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: −
Komunikator −
Pesan message −
Media channel
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
− Komunikan communicat, communicate, receiver, recipient
− Efek effect, influence
Sedangkan menurut Fisher Arifin, 2003: 20, komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh
komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir, artinya komunikasi berada dimana pun dan kapan pun juga.
II.1. 2 Proses Komunikasi