Populasi Sampel Variabel METODE PENELITIAN

36

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012: 61. Berdasarkan permasalahan pada penelitian ini, maka populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri Kerjo tahun pelajaran 20122013. Secara keseluruhan populasi meliputi 7 kelas, yakni X-1, X-2, X-3, X-4, X-5, X-6, dan X-7.

3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2012: 62. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik diampu oleh guru yang sama, waktu yang diberikan juga sama, peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen, digunakan nilai Ujian Tengah Semester UTS sebagai acuan. Setelah pengujian selanjutnya diambil 2 kelas secara acak sebagai sampel yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, serta satu kelas uji coba instrumen yang diambil di luar kelas sampel. Selama penelitian, peserta didik pada kelas sampel diajar oleh guru yang sama.

3.3. Variabel

Penelitian Variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang nilainya untuk tiap objek bervariasi dan dapat diamati atau dihitung, atau diukur Sukestiyarno, 2010: 1. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai berikut. 4 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain Azwar: 2010: 62. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran. 5 Variabel terikat Variabel terikat variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain Azwar: 2010: 62. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga.

3.4. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII

2 17 226

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X

4 30 338

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 9 231

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 2 13

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Kreativitas Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Model Pembelajaran “Creative Problem Solving” Dengan Media Video Compact Disk (PTK Pa

0 1 16

Pemecahan Masalah Secara Kreatif (Creative Problem Solving)

1 1 2

Peningkatan kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang menggunakan model creative problem solving (CPS)

0 1 6

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning (PBL) dengan problem solving

0 0 8