Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan Skripsi

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Bagi peserta didik 3.9.1.1 Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika khususnya materi jarak dalam ruang dimensi tiga. 3.9.1.2 Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. 3.9.1.3 Menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi peserta didik dalam belajar matematika. 3.9.1.4 Menumbuhkan semangat kerjasama dalam kelompok. 2 Bagi guru Memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga. 3 Bagi peneliti a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan model pembelajaran CPS dan GI. b. Memberikan pengalaman peneliti tentang pembelajaran di sekolah secara nyata.

1.7. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi perbedaan pandangan dan penafsiran dari istilah yang ada dalam skripsi ini, untuk itu perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut.

1.7.1. Komparasi

Komparasi berarti perbandingan. Komparasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penelitian ilmiah untuk memperoleh informasi tentang perbandingan model pembelajaran manakah yang lebih baik dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah antara model pembelajaran CPS dan model pembelajaran GI pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga. Adapun komparasi pada penelitian ini dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik pada hasil tes pemecahan masalah matematika materi jarak dalam ruang dimensi tiga. Selain ketuntasan belajar, dilakukan pula observasi keaktifan guru selama mengajar, observasi keaktifan peserta didik selama pembelajaran, dan pemberian angket respon peserta didik terhadap pembelajaran sebagai data pendukung.

1.7.2. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar peserta didik ditentukan oleh Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Pembelajaran dikatakan tuntas jika peserta didik telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Individu dan klasikal. KKM yang digunakan dalam penelitian ini adalah 71 untuk KKM individu, sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan soal atau mencapai minimal 75 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Dalam hal ini, peserta didik tuntas dalam menyelesaikan soal tes pemecahan masalah.

1.7.3. Model Pembelajaran CPS

Model pembelajaran CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan yang diikuti dengan penguatan ketrampilan. Model pembelajaran ini memiliki enam tahapan, yaitu 1 memahami tantangan, 2 mengeksplorasi data, 3 penemuan masalah 4 penemuan idegagasan, 5 menemukan solusi, dan 6 penerimaan.

1.7.4. Model Pembelajaran GI

Model pembelajaran GI merupakan suatu perencanaan pengorganisasian kelas secara umum dimana peserta didik bekerja dalam kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif, diskusi kelompok, dan perencanaan kooperatif dan proyek. Pelaksanaan model pembelajaran ini diawali dengan memilih topik dan membagi kelompok. Kemudian setiap kelompok melakukan perencanaan investigasi dalam kelompok. Selanjutnya setiap kelompok melaksanakan investigasi sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Kemudian setiap kelompok meyiapkan laporan akhir dan dipresentasikan di depan kelompok lainnya. Terakhir, guru dan peserta didik mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.

1.7.5. Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik dilakukan tes pemecahan masalah pada akhir pembelajaran dan hasilnya dinyatakan dengan nilai.

1.7.6. Materi Jarak dalam Ruang Dimensi Tiga

Berdasarkan KTSP 2006 untuk jenjang pendidikan SMAMA, dimensi tiga merupakan salah satu materi mata pelajaran matematika kelas X semester 2. Materi jarak dalam ruang dimensi tiga dalam penelitian ini tercakup dalam standar kompetensi materi pokok dimensi tiga yaitu menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Materi ini meliputi menentukan jarak dari titik ke titik, titik ke garis, titik ke bidang, jarak dua garis sejajar, jarak dua garis bersilangan, jarak dari garis ke bidang, dan jarak dua bidang yang sejajar.

1.8. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dirinci sebagai berikut. 1 Bagian pendahuluan skripsi, yang berisi halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2 Bagian isi skripsi, memuat lima bab yaitu sebagai berikut. Bab 1. Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab ini berisi landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis. Bab 3. Metode Penelitian Bab ini meliputi populasi, sampel, variabel penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis instrumen penelitian, dan metodologi analisis data. Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab 5. Penutup Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dalam penelitian. 3 Bagian akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran. 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

1.8.1. Teori Belajar yang Mendukung Penelitian

2.1.1.1. Teori Belajar Vygotsky

Menurut Trianto 2007: 27, Teori Vygotsky fokus pada aspek sosial yang terjadi dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran tersebut, tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus disesuaikan dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga mereka bisa menyelesaikan tugas tersebut. Apabila dalam proses pembelajaran peserta didik diberikan suatu tugas yang terlalu berat, maka ia memerlukan orang lain untuk membantu menyelesaikan tugas tersebut. Orang lain yang dimaksud bisa guru ataupun peserta didik lain yang lebih mampu. Dengan kerjasama seperti ini diharapkan peserta didik lebih mampu menyerap pembelajaran yang diberikan. Teori Vygotsky yang menekankan hubungan kerjasama antar peserta didik ini sangat mendukung pelaksanaan model pembelajaran CPS dan GI karena dalam model pembelajaran ini peserta didik belajar dalam kelompok sehingga akan terjadi kerjasama antar peserta didik. Pada model pembelajaran CPS, peserta didik akan saling bekerjasama terutama pada fase penemuan idegagasan dan juga fase menemukan solusi. Demikian halnya dengan CPS, pada model pembelajaran GI, peserta didik akan saling bekerjasama terutama pada fase perencanaan investigasi dalam kelompok dan juga fase pelaksanaan investigasi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII

2 17 226

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X

4 30 338

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 9 231

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Bagi Siswa Kelas X TP2 Semester Genap S

0 2 13

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Kreativitas Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Model Pembelajaran “Creative Problem Solving” Dengan Media Video Compact Disk (PTK Pa

0 1 16

Pemecahan Masalah Secara Kreatif (Creative Problem Solving)

1 1 2

Peningkatan kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang menggunakan model creative problem solving (CPS)

0 1 6

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning (PBL) dengan problem solving

0 0 8