Penilaian Portofolio pada materi Suhu dan Pemuaian Zat Kerangka Berpikir

objektif dilihat hasil kerja yang sesuai dengan proses yang telah dilaksanakan siswa.

2.6 Penilaian Portofolio pada materi Suhu dan Pemuaian Zat

Padat Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pengukuran suhu dapat dilakukan dengan menggunakan termometer. Kemampuan siswa untuk mengetahui dan memahami konsep suhu diperlukan untuk dapat mengikuti pelajaran fisika pada materi selanjutnya dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Konsep penting suhu dan pemuaian zat padat banyak ditemukan dalam kehidupan, sehingga proses belajar dapat juga dilaksanakan melalui permasalahan lingkungan. Pada penelitian ini, permasalahan lingkungan dijadikan tugas untuk siswa mengkajinya secara ilmiah. Belajar dari pengalaman diharapkan memberikan membimbing siswa untuk berpikir dengan proses yang benar dan menghasilkan keputusan yang sesuai dengan fakta.

2.7 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran pada SMA Negeri 2 Kendal menunjukkan hasil pembelajaran yang kurang maksimal. Nilai KKM untuk mata pelajaran fisika adalah 75. Namun berdasarkan hasil nilai UAS yang menunjukkan angka rata- rata kelas hanya 60. Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, selama pembelajaran siswa cenderung pasif mengikuti pelajaran dan apabila guru mengajukan pertanyaan siswa tidak menjawab atau dapat dikatakan siswa enggan untuk berpendapat. Hakikat pembelajaran fisika adalah pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir sehingga pengetahuan siswa tidak hanya berupa hafalan yang bertahan singkat. Oleh sebab itu, diperlukan model pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa untuk berpikir mengikuti proses pembelajaran dengan harapan siswa mampu menyelesaian masalah. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas mendapatkan pembelajaran inkuiri terbimbing yang diharapkan mampu mengaktifkan siswa selama pembelajaran sehingga mampu meningkatkan berpikir kritis siswa. selain model pembelajaran, penilaian juga memberikan pengaruh kepada siswa dan guru. Perkembangan dan kemajuan siswa dapat diamati selama proses pembelajaran. Penilaian yang dilakukan adalah dengan penilaian portofolio proses dan hasil pada kelas eksperimen, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan penilaian tes. Pola pembelajaran dilakukan dengan mengelompokkan siswa secara heterogen yang satu kelompoknya terdiri dari 4-5 anggota. Penilaian portofolio merupakan penilaian yang mencakup proses dan hasil yang dikerjakan oleh siswa. Siswa diberikan tugas-tugas dengan tujuan siswa belajar dan mengembangkan tanggungjawab untuk menyelesaikan tugas. Hal penting dari penilaian portofolio adalah penilaian portofolio tetap menggunakan penilaian tes sehingga pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol tetap dilaksanakan tes akhir sebagai pembanding kelas yang lebih baik. Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Hakikat pelajaran fisika yang menekankan pada proses dan pengalaman langsung untuk memahami pelajaran Inkuiri terbimbing menekankan siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran Penilaian portofolio: penilaian utuh terhadap siswa mencakup proses dan hasil Model inkuiri terbimbing dilengkapi penilaian portofolio Model inkuiri terbimbing dilengkapi penilaian portofolio efektif untuk meningkatkan berpikir kritis siswa SMA

2.8 Hipotesis Penelitian