83
di dalam berdisiplin administrasi, maka proses pembelajaran akan semakin lancar. Sebaliknya jika administrasi sekolah tidak berjalan dengan baik, maka
proses pembelajaranpun akan terganggu.
2. Pembelajaran
Subvariabel pembelajaran meliputi kurikulum dan tekun menghadapi tugas. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Kurikulum Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai kurikulum secara umum
masih dalam kategori baik. Pemilihan materi-materi yang kurang berimbang antara teori dan praktek menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar, tingginya
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM bagi siswa sehingga siswa merasa kesulitan untuk mencapai KKM. Kurikulum yang kurang baik akan
menyebabkan siswa kesulitan didalam berdisiplin belajar, sebagai contoh tingginya bobot materi pelajaran, misalnya materi pelajaran yang seharusnya
diperoleh siswa di kelas XII namun sudah harus diterima di kelas XI. Kurikulum seharusnya disusun berdasarkan kemampuan siswa secara umum,
sehingga akan mempermudah siswa di dalam berdisiplin belajar dan dalam pencapaian tujuan belajar.
b. Tekun Menghadapi Tugas Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai tekun menghadapi tugas,
secara umum masih dalam kategori rendah karena disebabkan oleh kurangnya kesadaran siswa didalam mengerjakan tugas
– tugasnya. Tugas – tugas yang diberikan oleh guru terkadang hanya dianggap sepele oleh siswa-siswanya.
84
Misalnya sewaktu guru berhalangan hadir, dan sebelumnya siswa sudah diberi tugas, karena tidak adanya pengawasan oleh guru terkadang siswa hanya
membuat tugas seenaknya saja. Siswa seharusnya menganggap tugas sebagai salah satu sarana untuk belajar, bukan hanya dianggap sebagai kewajiban
semata, sehingga siswa akan mengerjakan tugas dengan senang hati dan tekun.
3. Komunikasi
Subvariabel keluarga meliputi hubungan dengan guru, dam pengetahuan hafalan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Hubungan dengan Guru Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai hubungan dengan guru
secara umum masih dalam kategori baik karena disebabkan siswa menganggap guru sebagai penentu keberhasilan belajar para siswa. Sebenarnya disiplin
belajar yang baik itulah yang menentukan keberhasilan belajarnya. Seorang guru yang bersikap acuh terhadap siswanya, akan mengakibatkan siswa tidak
tertarik untuk mengikuti materi pelajaran yang disampaikan, suasana tersebut akan membuat suasana belajar menjadi tidak tenang. Sebaliknya, hubungan
yang baik antara siswa dengan guru akan membuat suasana belajar yang menyenangkan, sehingga proses belajar semakin kondusif.
b. Pengetahuan Hafalan