6 Sitorus 2010 dengan judul
“Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi, Investasi Dan Pendanaan Terhadap Volume Perdagangan Saham Studi Empiris Terhadap
Perusahaan Manufaktur Di BEI ” namun dalam penelitian ini peneliti memiliki
perbedaan dengan para peneliti sebelumnya, dimana peneliti menambahkan 3 variabel independen lain yaitu Return On Asset, pertumbuhan laba, dan harga
saham yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Harga saham dan Return On Asset merupakan hal baru yang dihubungkan dengan
volume perdagangan saham serta melihat banyaknya ketidakkonsistenan hasil penelitian tentang hubungan arus kas dan volume perdagangan saham memicu
peneliti untuk meneliti kembali mengenai arus kas ditambah beberapa variabel
lainnya dengan judul “ANALISIS PENGARUH ROA RETURN ON ASSET, PERTUMBUHAN LABA, KOMPONEN ARUS KAS DAN HARGA
SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ROA Return On Asset, Pertumbuhan laba, Arus kas operasi, Arus kas investasi, Arus
kas pendanaan dan Harga saham berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI tahun 2011- 2013 ? ”
7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh ROA Return On Asset, Pertumbuhan laba,
Arus kas operasi, Arus kas investasi, Arus kas pendanaan dan Harga saham secara parsial maupun simultan terhadap Volume Perdagangan
Saham pada Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
tahun 2011-2013 1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang volume perdagangan saham serta dapat berkontribusi
dalam pengembangan teori, terutama return on asset, pertumbuhan laba akuntansi dan komponen arus kas perusahaan serta pengaruhnya
terhadap volume perdagangan saham. 2.
Bagi Perusahaan Sebagai sumbangan pemikiran untuk dipakai perusahaan sebagai alat
bantu alternatif dalam menilai kembali kinerja keuangan perusahaan terhadap fluktuasi volume perdagangan sahamnya di pasar modal
3. Investor
8 Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan investasi pada perusahaan yang akan ditanamkan dananya dengan melihat arus kas perusahaaan tersebut
4. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Sebagai sumbangan literatur sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai referensi yang akan mengembangkan hasil penelitian ini di
waktu-waktu yang akan datang.
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Teori Sinyal Signaling Theory
Perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk
memberikan informasi dikarenakan terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak
mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar investor, kreditor.
Signalling theory menekankan pada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak diluar
perusahaan. Teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan dan
non keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan manajemen untuk merealisasikan pemilik yaitu memaksimalkan
keuntungan mereka maupun pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan maupun laporan- laporan lainnya yang telah dilakukan
oleh pihak manajemen.Sinyal juga dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari
perusahaan lain. Pengumuman informasi akuntansi memberi sinyal bahwa perusahaan telah memiliki prospek yang baik di masa depan goodnews
10 sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham di pasar,
maka secara langsung terjadi pergolakan volume perdagangan saham di pasar.
2.1.2 Rasio RentabilitasProfitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atau tingkat efektivitas pengelolaan manajemen
dalam menghasilkan keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas ini menunjukkan keberhasilan perusahaan
didalam menghasilkan keuntungan.Rasio ini terdiri dari: gross profit margin, net profit margin, operating return on assets, return on assets,
return on equity, dan operating ratio Robbert Ang, 1997 dalam Savitri 2012.
2.1.2.1 Return on asset ROA
Return On Asset ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas.Rasio ini merupakan rasio yang paling sering disoroti
dalam analisis laporan keuangan karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Assets
atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang
telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup melalui aktivitas operasi
perusahaan.
11 Untuk menentukan Return on asset ROA digunakan rumus :
Indikator ROA merupakan salah satu indikator keuangan yang sering digunakan dalam menilai kinerja perusahaan.
Semakin besar ROA, maka kinerja perusahaan tersebut semakin baik, karena tingkat kembalian return semakin besar
serta menunjukkan bahwa total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi oleh perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan.
2.1.3 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan merupakan suatu hasil akhir atas proses akuntansi yang menyediakan informasi keuangan suatu badan atau entitas
untuk digunakan oleh pihak pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas entitas tersebut sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.Pihak-
pihak yang membutuhkan laporan keuangan keuangan antara lain : pemilik perusahaan, kreditur, investor, manajer atau pemimpin perusahaan,
karyawan perusahaan dan pemerintah. Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaannya untuk menilai keberhasilan manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan.Hal ini dapat dilihat melalui laba yang
dihasilkan perusahaan. Kreditur menggunakan laporan keuangan untuk mengambil keputusan layak tidaknya dalam hal pemberian kredit suatu
12 perusahaan. Manajer atau pimpinan perusahaan menggunakan laporan
keuangan untuk menyusun rencana dan strategi perusahaan, memperbaiki operasional perusahaan dan menentukan kebijaksanaan perusahaan.
Para investor dapat menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian sehingga mereka dapat
membuat keputusan ekonomi yang mencakup keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk
mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Pemerintah melihat laporan keuangan untuk menentukan jumlah pajak yang akan dibebankan
ke perusahaan. Karyawan perusahaan berkepentingan dengan laporan keuangan antara lain untuk kepentingan kompensasi.
2.1.4 Komponen dari laporan keuangan 2.1.4.1 Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi
Keuangan menggambarkan
posisi keuangan yang berupa asset, kewajiban, dan ekuitas suatu
perusahaan pada saat tertentu Syahyunan, 2013:26. Bentuk Laporan Posisi Keuangan ada tiga, yaitu: bentuk Laporan Posisi
Keuangan skontro account form dan bentuk Laporan Posisi Keuangan staffel report form. Bentuk Laporan Posisi Keuangan
skontro account form menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aset ditempatkan disebelah kiri dan
kewajiban ekuitas pemilik di sebelah kanan. Bentuk staffel report
13 form menempatkan kewajiban dan ekuitas pemilik di bawah asset
dan disajikan dalam satu halaman vertikal . Bagian aset dalam Laporan Posisi Keuangan biasanya
disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aset tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi.Laporan
Posisi Keuangan merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan.
2.1.4.2 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu berdasarkan konsep
penandingan antara pendapatan dan beban yang terkait. Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan,dan beban serta
laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu Syahyunan, 2013: 30. Laporan laba rugi juga mengandung
laporan mengenai kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan
bersih net income atau net profit. Jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih net loss.
Peranan dari laporan laba rugi itu sendiri adalah sebagai sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan
serta mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode
.
Laporan laba rugi dapat mencakup setiap periode waktu, tetapi laporan ini biasanya dibuat secara bulanan,
kuartalan, atau tahunan. Untuk tujuan perencanaan dan
14 pengendalian, manajemen biasanya meramalkan laporan laba rugi
secara bulanan atau mungkin secara kuartalan dan kemudian membandingkan hasil aktual dengan laporan yang dianggarkan.
2.1.4.3 Laporan Ekuitas Pemilik
Laporan perubahan ekiutas yaitu bagian atas laporan keuangan yang menunjukkan perubahaan modal pemilik selama
satu periode tertentu. Laporan ini dipersiapkan setelah laporan laba rugi karena laba bersih maupun rugi bersih harus dilaporkan dalam
laporan ini. Laporan ekuitas pemilik disusun sebelum Laporan Posisi Keuangan sebab jumlah ekuitas pemilik harus dilaporakan
dalam Laporan Posisi Keuangan.
2.1.4.4 Laporan arus Kas
Laporan arus kas adalah salah satu unsur dari laporan keuangan dimana berisi tentang informasi aliran kas serta
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas melalui aktivitas operasi, investasi maupun
pendanaan. Laporan arus kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang wajib untuk disampaikan oleh perusahaan
sebab dalam laporan ini akan terlihat liquid atau tidaknya laba perusahaan.
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar dalam suatu periode tertentu.Tujuan utama dari laporan arus
kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan
15 pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan
keduanya adalah memberikan informasi atas dasar mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Selain itu, laporan arus
kas juga penting untuk mengetahui keadaan kas secara pasti demi menjaga likuiditas perusahaan. Dengan adanya laporan kas ini,
maka perusahaan akan mengetahui apakah perusahaan dalam keadaan defisit atau bahkan mengalami surplus. Dalam laporan
arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas dibagi atas tiga kategori utama, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.
Aktivitas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities. Aktivitas
operasi meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait dan mempengaruhi laba bersih
perusahaan. Aktivitas operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti
penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan
dan membayar beban.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
organisasi dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi organisasi, membayar
16 deviden, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber pendanaan dari luar.
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang aktiva tidak
lancar serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam
saham atau obligasi dari perusahaan lain. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Secara
umum, kenaikan
investasi memungkinkan
timbulnya arus kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan bagus, namun apabila kinerja perusahaan menurun
maka berakibat pada resiko penurunan arus kas perusahaan masa depan.
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan.Aktivitas pendanaan berhubungan dengan bagaimana kas diperoleh untuk membelanjai perusahaan termasuk operasinya.
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan
17 dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Pengungkapan terpisah arus
kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan
oleh para pemasok modal perusahaan. Informasi yang diberikan oleh setiap komponen arus kas
digunakan oleh pihak kreditor dalam menilai kinerja dari perusahaan.Laporan arus kas bersifat informatif terhadap pasar dan
memberikan reaksi yang besar di pasar. Hal ini akan menyebabkan para investor menanamkan modal dengan transakasi jual beli
saham yang pada akhirnya berdampak terhadap volume perdagangan saham.
2.1.5 Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan pada periode-periode tersebut Harahap, 2003:273 dalam Rona, 2010.
Laba merupakan salah satu alat ukur bagi suatuperusahaan untuk bertahan dan melanjutkan operasinya serta merupakan tambahan
penghasilan bersih yang berupa harta benda dan uang yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Laba akuntansi merupakan ukuran kinerja perusahaan, laba tidak muncul secara otomatis, melainkan diiringi dengan tanggung jawab
perusahaan baik terhadap karyawan, pelanggan maupun pemilik dan jika
18 tidak maka kelangsungan hidup perusahaannya akan terancam. Oleh sebab
itu perusahaan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efisien dan efektif.
Perusahaan yang dapat mengelola aktivanya dengan lebih efektif dan efisien akan mendapatkan laba yang lebih baik pula. Laba yang tinggi
memberikan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan outputnya. Kinerja perusahaan merupakan hasil dariserangkaian proses dengan
mengorbankan berbagai sumber daya.
2.1.6 Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba adalah peningkatan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Pertumbuhan laba
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan komponen yangada dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan komponen
laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga, perubahan
pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain- lain. Perubahan laba juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor luar seperti
peningkatan harga akibat inflasi dan lainnya. Adapun salah satu parameter penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba.
Pertumbuhan laba yang terus menerus meningkat dari tahun ke tahun dapat memberikan sinyal yang positif mengenai prospek perusahaan
di masa depan tentang kinerja perusahaan. Prediksi pertumbuhan laba
19 sering digunakan oleh investor, kreditur, perusahaan, dan pemerintah
untuk memajukan usahanya. Untuk menentukan pertumbuhan laba dapat dilakukan dua analisis,
yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental ialah analisis yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan dan
merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis. Data yang digunakan
adalah data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuanganyang sebenarnya pada saat analisis.Dalam hal ini
analisis yang digunakan adalah analisis fundamental.Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. Kinerja
perusahaan dapat diketahui melalui rasio keuangan.
2.1.6.1 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba
Menurut Hanafi dan Halim 2005 dalam Ndaru 2012 menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain: 1.
Besarnya perusahaan Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan
laba yang diharapkan semakin tinggi. 2.
Umur perusahaan Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman
dalam mengingkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
20 3.
Tingkat leverage Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka
manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
4. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga
pertumbuhan laba semakin tinggi. 5.
Perubahan laba masa lalu Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti
laba yang diperoleh dimasa mendatang.
2.1.6.2 Rumus Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba atau penurunan laba per tahun. Indikator perubahan laba yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak. Penggunaan pertumbuhan laba sebelum pajak sebagai indikator
perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari pengaruh penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis.
Rumus pertumbuhan laba Machfoedz 1994:119 dalam Shanty, 2012 yaitu :
Dimana:
21 Δ
= pertumbuhan laba pada periode t = laba bersih perusahaan i periode t
= laba bersih perusahaan I pada periode t-1
2.1.7 Pasar Modal dan Saham 2.1.7.1 Pasar Modal
Pada dasarnya pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas saham, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sarana dalam berinvestasi, dengan demikian pasar modal juga memfasilitasi
berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya serta merupakan salah satu cara bagi perusahaan
dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.
Umumnya surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat
hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat
berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
22 yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal mempunyai posisi yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu pasar modal sangat
tergantung dari
kinerja perusahaan
efek. Untuk
mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu
kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu
menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat.
Di pasar modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan manajemen, rumor di pasar modal,
prospektus, saran dari broker, dan informasi lainnya.
2.1.7.2 Saham
Salah satu sarana investasi yang terdapat di pasar modal ialah saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Menerbitkan saham merupakan salah satu
pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan instrument investasi
yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
23 Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa
besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Pada dasarnya keuntungan yang diperoleh investor dalam membeli atau
memiliki saham ialah devidend dan capital gain.
2.1.7.3 Harga Saham
Harga saham mencerminkan nilai suatu saham. Harga saham yang terjadi dipasar modal berfluktuasi, hal ini disebabkan
oleh perubahan penilaian masyarakat terhadap nilai saham perushaan yang bersangkutan.Para pelaku pasar modal, khususnya
investor sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga saham suatu perusahaan. Secara umum, perubahan harga saham dapat
mengakibatkan perubahan perilaku konsumsi dan investasi investor. Harga saham menjadi barometer kesehatan pasar modal
yang dapat menggambarkan kondisi bursa efek yang terjadi. Sebagaimana layaknya suatu pasar , maka pergerakan harga saham
ditentukan oleh penawaran dan permintaan . Harga saham sewaktu waktu dapat naik dan turun , hal ini yang merupakan bagian yang
penting untuk diketahui oleh investor sebab indeksi dari harga saham dapat dijadikan ukuran nilai dari suatu perusahaan
24
2.1.8 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan merupakan ukuran besarnya volume saham tertentu yang diperdagangkan, mengindikasikan kemudahan dalam
memperdagangkan saham tersebut. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham.
Pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi dari suatu pengumuman sebagai signal baik good news atau
signal buruk bad news pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut. Pengumuman informasi
yang dianggap sebagai signal baik bagi investor, akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam volume perdagangan saham.
Pengumuman informasi akuntansi memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang good
news sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan
dalam volume perdagangan saham. Besarnya variabel atas volume perdagangan tercermin melalui indikator aktivitas volume perdagangan
Trading Volume Activity TVA. Trading Volume Activity TVA merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk melihat reaksi
pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal Edward , 2011:34.
Menurut Cincin Haosan2012 Perhitungan volume perdagangan saham Total Volume Activity dilakukan dengan membandingkan jumlah
saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu
25 dengan keseluruhan jumlah saham beredar perusahaan pada kurun waktu
yang sama. Rumus perhitungan TVA ini dapat dituliskan sebagai berikut:
∑ ∑
Dimana: TVAi,t = Trading Volume Activity i pada waktu t
i = Nama perusahaan
t = periode waktu tertentu
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai struktur modal telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti terdahulu yang menghasilkan temuan yang bermacam-macam
dengan berbagai variabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1 Citra Julyana
Sinaga 2009
Pengaruh Dividend
Payout Ratio
Dan Informasi Arus
Kas Terhadap
Volume Perdagangan
Saham
Pada Perusahaan
Perbankan Di Bursa
Efek IndonesiaBEI
Variabel Dependen :
Volume Perdagangan
Saham Variabel
Independen : Arus kas
operasi, arus kas investasi, arus
kas pendanaan dan dividend
payout ratio Hasil dari penelitian
ini adalah Dividend Payout Ratio DPR, Arus
Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan tidak
mempunyai pengaruh terhadap Volume
Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas
Operasi mempunyai pengaruh terhadap
Volume Perdagangan Saham. Namun,
Dividend Payout Ratio DPR, arus kas operasi,
arus kas investasi dan arus kas pendanaan
26 mempengaruhi volume
perdagangan saham secara simultan.
2 Roza Thohiri
dan Imelda Sirahar2013
Pengaruh Informasi Arus
Kas dan Laba Bersih
terhadap Volume
Perdagangan Saham pada
Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Variabel
Dependen : Volume
Perdagangan Saham
Variabel Independen:
Arus Kas dan Laba Bersih
Informasi arus kas tidak berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan saham
sedangkan informasi laba bersih berpengaruh
signifikan terhadap volume perdagangan
saham. Secara simultan informasi arus kas dan
laba bersih berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan saham
3 Franky
Sitorus 2010
Pengaruh Informasi Arus
Kas Operasi, Investasi Dan
Pendanaan Terhadap
Volume Perdagangan
Saham Studi Empiris
Terhadap Perusahaan
Manufaktur Di BEI
Variabel Dependen :
Volume Perdagangan
Saham Variable
Independen : Arus kas
operasi, arus kas investasi dan
arus kas pendanaan
Secara parsial variabel arus kas operasi dan arus
kas investasi berpengaruh positif
dan tidak
signifikan berpengaruh
terhadap volume
perdagangan saham,
Variabel arus
kas pendanaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap volume
perdagangan saham.
Secara simultan variable arus kas operasi, arus kas
investasi dan arus kas pendanaan
berpengaruh terhadap
volume perdagangan saham.
4 Emi
Sutriasih, I
Gede Cahyadi
Putra, dan I Gusti
Ary Suryawathy
2013 Pengaruh
Informasi Laba Bersih,
Arus Kas, dan
Publikasi Deviden pada
Volume Perdagangan
Perusahaan Manufaktur di
Variabel Dependen:
Volume Perdagangan
Saham Variabel
Independen: Laba
bersih, arus kas dan
Variabel informasi laba bersih, informasi arus kas
dan publikasi
dividen berpengaruh
positif signifikan pada volume
perdagangan saham.
27 Bursa
Efek Indonesia
publikasi deviden
5 Alfred
2011 Pengaruh
Informasi Arus Kas terhadap
Volume Perdagangan
Saham pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia BEI
Variabel Dependen:
Volume Perdagangan
Saham Variabel
Independen: arus kas operasi,
arus kas investasi,
arus kas pendanaan,
Secara parsial arus kas operasi dan pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap volume
perdagangan saham, arus kas investasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
volume
perdagangan saham
dan secara simultan arus kas operasi, arus kas
investasi, dan arus kas pendanaan
secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap volume
perdagangan saham.
6 Cincin
Haosana 2012
Pengaruh return on asset
dan tobin’s q terhadap
volume Perdagangan
saham
pada perusahaan
retail yang
terdaftar di
bursa efek
Indonesia Variabel
Dependen: volume
perdagangan saham
Variabel Independen:
Return on Asset dan
pengukuran dengan
pendekatan
Tobin’s Q Secara parsial, Tobin’s Q
berpengaruh negatif
terhadap TVA sedangkan ROA berpengaruh positif
terhadap TVA. Secara simultan
ROA dan
Tobin’s Q berpengaruh terhadap TVA.
2.3 Kerangka Konseptual