Tujuan Good Corporate Governance Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

pertanggungjawaban responsibility, independensi independency dan kewajaran fairness.

2.3.2 Tujuan Good Corporate Governance

Tujuan good corporate governance pada intinya adalah menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan stakeholders. Pihak-pihak tersebut adalah pihak internal yang meliputi dewan komisaris, direksi, karyawan, dan pihak eksternal yang meliputi investor, kreditur, pemerintah, masyarakat dan pihak –pihak lain yang berkepentingan stakeholders. OECD dalam Hanifah 2010 mengemukakan tujuan dari GCG adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengurangi kesenjangan gap antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan pemegang saham mayoritas dan pemegang saham lainnya. 2. Meningkatkan kepercayaan bagi para investor dalam melakukan investasi. 3. Mengurangi biaya modal cost of capital 4. Meyakinkan kepada semua pihak atas komitmen legal dalam pengelolaan perusahaan. 5. Penciptaan nilai bagi perusahaan termasuk hubungan antara para stakeholder kreditur, investor, karyawan perusahaan, bondholders, dan pemerintah untuk menciptakan nilai tambah bagi pihak pemegang kepentingan.

2.3.3 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Praktik Good Corporate Governance berbeda di setiap negara dan perusahaan karena berkaitan dengan sistem ekonomi, hukum, struktur kepemilikan, sosial dan budaya. Perbedaan praktik ini menimbulkan beberapa versi yang menyangkut prinsip-prinsip Corporate Governance, namun pada dasarnya mempunyai banyak kesamaan Arifin, 2005. Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 menyebutkan bahwa penerapan good corporate governance mengandung prinsip keterbukaan transparancy, akuntabilitas accountability, pertanggungjawaban responsibility, independensi independency dan kewajaran fairness. Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG pada tahun 2006 telah mengeluarkan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Pedoman GCG merupakan panduan bagi perusahaan dalam membangun, melaksanakan dan mengkomunikasikan praktik GCG kepada pemangku kepentingan. Dalam pedoman tersebut KNKG memaparkan asas-asas GCG sebagai berikut : 1. Transparansi Transparancy Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh stakeholder. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan stakeholder lainnya. 2. Akuntabilitas Accountability Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain. Akuntabilitas merupakan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. 3. Pertanggungjawaban Responsibility Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen. 4. Independensi Independency Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5. Kewajaran dan Kesetaraan Fairness Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Good corporate governance dapat terwujud jika prinsip-prinsip tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan. Hal tersebut juga tidak lepas dari kerjasama yang baik dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Perusahaan yang menerapkan prinsip good corporate governance secara konsisten akan meningkat kualitas laporan keuangan dan menurun tingkat manajemen labanya. Sementara perusahaan yang tidak menerapkan prinsip- prinsip tersebut cenderung lebih buruk kualitas laporan keuangannya.

2.3.4 Manfaat Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 36 92

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

4 84 89

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Kualitas Implementasi Good Corporate Governace Terhadap Praktek Manajemen Laba Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 22 80

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening
( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia)

1 33 101