Uji Autokorelasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan Run Test. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak mengandung autokorelasi, di mana dapat ditunjukkan dengan tingkat signifikansi lebih dari 5. Berikut disajikan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.10: Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardiz ed Residual Test Value a -.01471 Cases Test Value 31 Cases = Test Value 32 Total Cases 63 Number of Runs 33 Z .129 Asymp. Sig. 2- tailed .897 a. Median Sumber: Data sekunder diolah, 2012 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa model regresi penelitian ini bebas dari autokorelasi dilihat dari nilai test value sebesar -0,01471 dengan signifikansi 0,897. Nilai signifikansi sebesar 0,897 lebih besar dari 0,05 atau 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau tidak terjadi autokorelasi. 2 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan regresi dengan menggunakan software SPSS dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Persamaan Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .202 .078 2.577 .012 DKI -.003 .001 -.317 -2.524 .014 KAI .001 .001 .126 1.029 .307 KM .013 .021 .077 .611 .544 a. Dependent Variable: DA Sumber: Data sekunder diolah, 2012 Persamaan regresi yang diperoleh dari analisis regresi berganda pada tabel 4.11 adalah sebagai berikut: Y= 0,202 - 0,003 DKI + 0,001 KAI + 0,013 KM + e Persamaam regresi tersebut menunjukkan bahwa: 1. Konstanta constant = 0,202, artinya bila variabel dewan komisaris independen DKI, komite audit independen KAI, dan kepemilikan manajerial KM konstan atau tetap, maka manajemen laba DA akan sebesar 0,202. 2. Koefisien b 1 = -0,003 dan bertanda negatif, artinya bila dewan komisaris independen meningkat 1 maka akan diikuti penurunan manajemen laba DA sebesar -0,003. 3. Koefisien b 2 = 0,001 dan bertanda positif, artinya bila komite audit independen KAI meningkat 1 maka akan diikuti peningkatan manajemen laba DA sebesar 0,001 4. Koefisien b 3 = 0,013 dan bertanda positif, artinya bila kepemilikan manajerial KM meningkat 1 maka akan diikuti peningkatan manajemen laba DA sebesar 0,013. 3 Uji Hipotesis Fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit -nya. Secara statistik, dapat diukur dengan nilai koefisien determinasi R 2 , nilai statistik F, dan nilai statistik t.

a. Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 36 92

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

4 84 89

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Kualitas Implementasi Good Corporate Governace Terhadap Praktek Manajemen Laba Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 22 80

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening
( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia)

1 33 101