bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan atau memprediksi variabel dependen adalah sebesar 8,4. Sedangkan sisanya sebesar 91,6
dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi.
b. Uji Statistik F Uji Signifikansi Simultan
Uji statistik F pada dasarnya adalah uji untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama
simultan terhadap variabel dependen. Hasil dari uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .055
3 .018
2.901 .042
a
Residual .371
59 .006
Total .426
62 a. Predictors: Constant, KM, KAI, DKI
b. Dependent Variable: DA Sumber: Data sekunder diolah, 2012
Tabel 4.13 menunjukkan hasil untuk nilai F sebesar 2,901 dan signifikansi 0,042 di bawah taraf signifikansi 0,05 5. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa variabel independen mekanisme good corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dewan komisaris independen, komite
audit independen, dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap variabel manajemen laba DA.
c. Uji Statistik t Uji Signifikansi Parameter Individual
Uji statistik t pada dasarnya menjelaskan seberapa jauh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Dalam arti
lain uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y secara satu persatu. Hasil dari uji statistik t
dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.202 .078
2.577 .012
DKI -.003
.001 -.317
-2.524 .014
KAI .001
.001 .126
1.029 .307
KM .013
.021 .077
.611 .544
a. Dependent Variable: DA Sumber: Data sekunder diolah, 2012
Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji statistik t sebagai berikut: 1. Hasil uji statistik t untuk variabel dewan komisaris independen DKI
diperoleh angka sebesar -2,524 dengan nilai signifikansi sebesar 0,014. Nilai signifikansi menunjukkan di bawah tingkat signifikansi sebesar 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dewan komisaris independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel manajemen laba.
2. Hasil uji statistik t untuk variabel komite audit independen KAI diperoleh angka sebesar 1,029 dengan nilai signifikansi sebesar 0,307. Nilai
signifikansi menunjukkan nilai di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komite audit independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel manajemen laba. 3. Hasil uji statistik t untuk variabel kepemilikan manajerial KM diperoleh
angka sebesar 0,611 dengan nilai signifikansi sebesar 0,544. Nilai signifikansi menunjukkan nilai di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel manajemen laba.
4.2 Pembahasan