Menyenangkan berarti suasana pembelajaran yang “hidup”, semarak, terkondisi untuk berlanjut dan mendorong pemusatan
perhatian peserta didik terhadap belajar Rahman, 2008: 4. Sehingga dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan maka
sesulit apapun materi pelajaran tersebut akan mudah dipahami oleh siswa Sugandi, 2007: 96. Oleh karena itu, dengan penerapan
model pembelajaran joyfull learning akan terjadi proses pembelajaran yang multiarah tidak satu arah saja. Sehingga tugas
guru bukan sebagai diktator lagi tetapi sebagai moderator dan fasilitator. Hal itu sesuai dengan International Journal of
Instruction. “ Teachers, by simply transmitting
information, turn themselves into a part of the program as coursebooks, unit periodicals, and
information sheets. However, schools are expected to be places where there is intensive interaction
and where students develop a perspective on life itself Beydogan, 2002. Teachers are not viewed
as knowledge transmitters and skill models anymore; but, as facilitators in the process of
learning and in creating a learning-conducive environment.
“
2.1.5 Modul Sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan kumpulan dari beberapa materi yang disusun secara sistematis bersifat tertulis maupun tidak tertulis
sehingga menciptakan suasana belajar siswa menjadi lebih menyenangkan Depdiknas, 2010. Bahan ajar terdiri dari beberapa
bentuk, yaitu:
1. Bahan cetak, seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa.
2. Audio visual seperti: videofilm, VCD. 3. Audio seperti: radio, kaset, CD audio.
4. Visual seperti: foto, gambar. 5. Multi media seperti: CD intreraktif, internet.
Media pembelajaran mempunyai peranan yang sama pentingnya dengan faktor-faktor pendidikan yang lain, namun
terkadang kurang diperhatikan oleh guru. Padahal pemilihan media yang tepat, sesuai dengan materi yang disampaikan dengan tujuan
yang ingin dicapai, merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Pada hakikatnya proses belajar mengajar
adalah suatu proses komunikasi. Proses komunikasi harus diciptakan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan
atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Pesan atau
informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide,
pengalaman, dan sebagainya. Supaya tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu yang
disebut media. Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk memperlancar komunikasi disebut media
pembelajaran Sunyoto, 2006: 33. Modul merupakan suatu perangkat pembelajaran mandiri
yang disusun sedemikian rupa berisi tentang suatu materi guna
mencapai tujuan tertentu Depdiknas, 2006. Modul disusun dan digunakan secara mandiri oleh individu. Sehingga individu tersebut
dapat belajar sesuai dengan tingkat kecepatan belajar mereka masing-masing. Modul juga dipakai untuk membantu kemudahan
indvidu dalam memahami materi yang ada didalamnya. Oleh karena itu, apabila individu belum menguasai materi yang ada di
dalam modul, maka dapat bertanya langsung kepada orang yang lebih memahaminya dengan cara tatap muka secara langsung.
Sehingga tidak akan menggangu individu yang lain. Karakteristik modul menurut Depdiknas 2006 yaitu:
1. Dapat digunakan untuk belajar mandiri sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing individu secara efektif dan
efisien. 2. Memiliki karakteristik stand alone yaitu modul dikembangkan
tidak tergantung pada media lain. 3. Bersahabat dengan user atau pemakai, membantu kemudahan
pemakai untuk merespon atau mengakses. 4. Tujuan dari pembuatan modul dan pembelajaran materi yang
ada didalamnya harus jelas. 5. Materi
yang tersaji
harus lengkap,
terdapat contoh
permasalahan serta ilustrasi-ilustrasi yang jelas. 6. Terdapat soal untuk latihan, tugas dan sejensinya.
7. Materi yang ada didalamnya kontekstual
8. Menggunakan bahasa
yang mudah
dipahami oleh
penggunanya, jelas dan komunikatif antara modul dengan penggunanya.
9. Tersedia instrumen penilaian yang memungkinkan peserta didik melakukan self assessment.
10. Terdapat ringkasan dari materi yang ada didalamnya. 11. Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik.
12. Terdapat informasi tentang rujukan pengayaan referensi yang mendukung materi.
Keuntungan pembuatan modul bagi siswa menurut Nasution 2008 yaitu:
1. Siswa dapat mengetahui dan mengukur seberapa besar tingkat pemahamannya.
2. Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar secara mandiri. 3. Penguasaan tuntas mastery learning.
4. Siswa dapat belajar dengan tingkat kecepatan masing-masing individu.
5. Dapat terjalin kerja sama yang baik anatara siswa dengan guru ataupun antara siswa dengan siswa lainnya.
6. Dapat memberikan kesempatan remidial bagi siswa yang pemahaman dalam menangkap materinya kurang tepat.
7. Dapat memberikan kesempatan pada siswa agar lebih mendalam dalam memahami materi yang terdapat di dalam
modul. Keuntungan pembuatan modul bagi guru Nasution, 2008
yaitu: 1. Guru dapat memberikan bantuan kepada siswa. Siswa dapat
belajar secara individu dengan cara tatap muka secara langsung dengan masing-masing siswa lain sehingga tidak akan
mengganggu konsentrasi belajar yang lain. 2. Guru akan memiliki rasa kepuasan tersendiri karena merasa
siswa yang diajarnya tealah berhasil memahami materi yang diajarkan.
3. Guru mendapat waktu yang lebih banyak untuk memberikan pengayaan bagi siswa yang belum terlalu memahami materi
yang sudah diajarkan. 4. Dapat meningkatkan profesionalitas guru karena guru dapat
melakukan pembelajarn secara optimal. 5. Dapat membantu guru untuk mengevaluasi cara mengajarnya.
2.1.6 Modul SMART-Interaktif