4 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil uji kesamaan rata-rata data pretes antara kelompok eksperimen dan
kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.4: Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Pretes
Kelompok Rata-rata
dk t
hitung
t
tabel
Kriteria Eksperimen
42,36 68
0,855 2,00
Tidak berbeda Kontrol
40,50 Sumber: Data penelitian 2012, diolah
Tabel 4.4 menunjukkan nilai t
hitung
sebesar 0,855 berada pada daerah penerimaan Ho yaitu antara
–2.00 sampai 2.00 yang berarti tidak ada perbedaan data pretes yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelompok
eksperimen dan kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama dalam memahami materi gerak lurus sebelum dilakukan pembelajaran.
4.1.2 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran
1 Deskriptif Data Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada materi gerak lurus setelah penerapan pembelajaran
joyfull learning dengan berbantuan modul SMART-Interaktif pada kelompok eksperimen dan penerapan model pembelajaran konvensional pada kelompok
kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.5: Tabel 4.5 Deskriptif Data Hasil Belajar Setelah Pembelajaran
Sumber variasi Eksperimen
Kontrol N
36 34
Rata-rata 77,64
71,91 Varians
45,1516 39,4768
Standart deviasi 6,72
6,28 Maksimal
92 89
Minimal 64
62 Sumber: Data penelitian 2012, diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 36 siswa kelompok eksperimen rata-rata hasil belajarnya pada materi gerak lurus setelah penerapan
pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART-Interaktif mencapai 77,64 sedangkan dari 34 siswa kelompok kontrol setelah penerapan
pembelajaran konvensional mencapai 71,91. Hasil belajar tertinggi pada kelompok eksperimen mencapai 92 dan terendah 64 sedangkan pada kelompok
kontrol tertinggi mencapai 89 dan terendah 62.
2 Uji Normalitas Data Hasil uji normalitas data postes dari kelompok eksperimen dan kontrol dapat
disajikan pada Tabel 4.6: Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Postes
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
hitung
2,1399 5,1504
Dk 3
3
tabel
7,81 7,81
Kriteria Normal
Normal Sumber: Data penelitian 2012, diolah
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.6 menunjukkan nilai χ
2 hitung
untuk kelompok eksperimen sebesar 2,1399 sedangkan kelompok kontrol sebesar
5,1504. Kedua nilai
hitung
tersebut lebih kecil dari nilai dari
tabel
pada taraf kesalahan 5 dengan dk = 3 yaitu 7,81. Hasil ini menunjukkan bahwa data postes
pada kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.
3 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil uji kesamaan varians data postes antara kelompok eksperimen dan
kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.7: Tabel 4.7 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Postes
Kelompok Varians
dk F
hitung
F
tabel
F
tabel
Eksperimen 45.1516
35 1,144
1,99 Homogen
Kontrol 39.4768
33 Sumber: Data penelitian 2012, diolah
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.7 menunjukkan nilai F
hitung
sebesar 1,144 lebih kecil dari F
tabel
pada α = 5 dengan dk 35:33 sebesar 1,99. Hasil
ini berarti bahwa data postes dari kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai varians yang tidak berbeda atau homogen.
4 Uji Perbedaan Rata-rata Hasil uji perbedaan rata-rata data postes antara kelompok eksperimen dan
kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.8: Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Postes
Kelompok Rata-rata
dk t
hitung
t
tabel
Kriteria Eksperimen
77,64 68
3,678 1,67
Berbeda Kontrol
71,91 Sumber: Data penelitian 2012, diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh t
hitung
sebesar 3,678 lebih besar dari t
tabel
pada 5 dengan dk = 68 sebesar 1,67, yang berarti ada perbedaan hasil postes
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rata-rata hasil postes pada kelompok eksperimen yaitu 77,64 lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu 71,91.
Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART-Interaktif lebih baik dibandingkan penerapan
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus.
Melalui penerapan pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART-Interaktif ini siswa yang telah mengalami ketuntasan belajar dengan
mendapatkan nilai 70 ada sebanyak 32 siswa atau 88,89. Hasil ini telah melebihi batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85.
Sedangkan pada penerapan pembelajaran konvensional siswa yang telah mengalami ketuntasan belajar dengan mendapatkan nilai 70 hanya 23 siswa atau
67,68. Hasil ini masih di bawah batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85.
5 Uji Pengaruh antar Variabel Pengujian pengaruh antar variabel dalam penelitian ini yaitu pengaruh
penerapan pembelajaran joyfull learning berbantuan modul SMART-Interaktif terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus melalui analisis korelasi
biserial diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,427. Uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t diperoleh nilai t
hitung
= 3,90 t
tabel
= 2,00 untuk α = 5
dengan dk=68. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis nol Ho yang menyatakan: “Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran joyfull learning
berbantuan modul SMART-Interaktif pada hasil belajar materi gerak lurus, ditolak dan hipotesis kerja Ha yang menyatakan
: “Ada pengaruh penerapan
model pembelajaran joyfull learning berbantuan modul SMART-Interaktif pada hasil belajar materi gerak lurus”, diterima.
Nilai koefisien korelasi dari pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART-Interaktif terhadap hasil belajar siswa pada materi
gerak lurus sebesar 0,427 berada pada indeks korelasi 0,40 sampai dengan 0,599. Hasil ini menunjukkan derajat hubungan penerapan model pembelajaran joyfull
learning berbantuan modul SMART-Interaktif pada hasil belajar materi gerak lurus termasuk kategori sedang. Adapun nilai koefisien determinasi dari
pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART-Interaktif terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus sebesar 0,183. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dari penerapan model pembelajaran joyfull learning berbaantuan modul SMART-Interaktif pada hasil belajar materi
gerak lurus adalah 18,3.
4.1.3 Sikap Siswa Selama Pembelajaran