Analisis Data Kemampuan Awal Siswa Sebelum Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran joyfull learning berbantuan modul SMART-Interaktif sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional berbantuan buku pegangan siswa. Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pertama adalah kegiatan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen maupun kontrol. Tahap selanjutnya diberikan pembelajaran melalui penerapan pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART- Interaktif pada kelompok eksperimen dan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan buku pegangan siswa pada kelompok kontrol. Tahap akhir diadakan postes untuk mengukur hasil belajar materi gerak lurus siswa. Hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut:

4.1.1 Analisis Data Kemampuan Awal Siswa Sebelum Pembelajaran

1 Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa Kemampuan awal siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Ungaran tahun ajaran 20112012 pada materi gerak lurus sebelum penerapan pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART-Interaktif pada kelompok eksperimen 63 dan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan buku pegangan siswa pada kelompok kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.1: Tabel 4.1 Kemampuan Awal Siswa Sebelum Pembelajaran Sumber variasi Eksperimen Kontrol N 36 34 Rata-rata 42,36 40,50 Varians 80,3516 85,5303 Standart deviasi 8,96 9,25 Maksimal 60 60 Minimal 26 25 Sumber: Data penelitian 2012, diolah Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 36 siswa kelompok eksperimen rata-rata kemampuan awalnya pada materi gerak lurus sebelum penerapan pembelajaran joyfull learning dengan berbantuan modul SMART- Interaktif mencapai 42,36, sedangkan dari 36 siswa kelompok kontrol rata-rata kemampuan awalnya pada materi gerak lurus sebelum penerapan pembelajaran konvensional mencapai 40,50. Kemampuan awal tertinggi dari kedua kelompok mencapai 60, dan kemampuan terendahnya untuk kelompok eksperimen 26 sedangkan kelompok kontrol 25. Tampak bahwa kemampuan awal kedua kelompok tersebut masih di bawah batas ketuntasan belajar yaitu 70. 2 Uji Normalitas Hasil uji normalitas data pretes dari kelompok eksperimen dan kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.2: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol hitung 3,7806 4,1149 Dk 3 3 tabel 7,81 7,81 Kriteria Normal Normal Sumber: Data penelitian 2012, diolah Berdasarkan hasil analisis yang terakum pada Tabel 4.2 diperoleh nilai hitung untuk kelompok eksperimen sebesar 3,7806 dan kelompok kontrol 4,1149. Kedua nilai hitung tersebut kurang dari tabel pada taraf kesalahan 5 dengan dk=3 yaitu 7,81. Hasil ini menunjukkan bahwa data pretes pada kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal. 3 Uji Homogenitas Hasil uji kesamaan dua varians data pretes antara kelompok eksperimen dan kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.3: Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes Kelompok Varians dk F hitung F table Keterangan Eksperimen 80,3516 35 1,064 1,99 Homogen Kontrol 85,5303 33 Sumber: Data penelitian 2012, diolah Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh nilai F hitung sebesar 1,064 lebih kecil dari F tabel pada α = 5 dengan dk 43:43 sebesar 1,99. hasil ini menunjukkan bahwa data pretes dari kedua kelompok mempunyai varians sama atau homogen. 4 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil uji kesamaan rata-rata data pretes antara kelompok eksperimen dan kontrol dapat disajikan pada Tabel 4.4: Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Pretes Kelompok Rata-rata dk t hitung t tabel Kriteria Eksperimen 42,36 68 0,855 2,00 Tidak berbeda Kontrol 40,50 Sumber: Data penelitian 2012, diolah Tabel 4.4 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,855 berada pada daerah penerimaan Ho yaitu antara –2.00 sampai 2.00 yang berarti tidak ada perbedaan data pretes yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama dalam memahami materi gerak lurus sebelum dilakukan pembelajaran.

4.1.2 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: eksperimen semu di SMA Negeri 1 Karawang

0 4 273

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MODUL SMART INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA MATERI POKOK HIDROKARBON

0 3 172

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MOTOR BAKAR

0 14 168

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFULL Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning Pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2011/ 20

1 1 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFULL Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning Pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2011/ 20

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS.

1 7 52

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL BERBANTUAN KUIS INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA

1 3 30

Penerapan Model Pebelajaran Learning Cycle 7E Berbantuan Website Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Kinematika Gerak Lurus

0 0 31