Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi

Tabel 12. Penerimaan Daerah dan Pajak Serta Persentasenya Terhadap PDRB Tahun 2004 Rupiah No. Jenis Pendapatan Jumlah Persentase Terhadap Pendapatan Daerah Persentase Terhadap PDRB Pendapatan Asli Daerah 219.114.771.782,98 27,07 0,53 Pajak Daerah 62.225.216.355,93 7,69 0,15 Retribusi Daerah 27.503.402.872,55 3,40 0,07 BUMD dan Kekayaan Daerah 1.885.537.722,00 0,23 0,00 1 Lain-lain 127.500.614.832,50 15,75 0,31 2 Dana Perimbangan 553.887.408.099,61 68,44 1,35 3 Lain-lain 36.339.964.633,00 4,49 0,09 Pendapatan Daerah 809.342.144.515,59 100,00 PDRB Berlaku 41.010.188.760.000 1,97 Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, 2004

4.3.2. Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi

Tabel 13. Pengeluaran Daerah Serta Persentasenya Terhadap PDRB Kabupaten Bekasi Tahun 2004 Rupiah No. Jenis Pengeluaran Jumlah Persentase Terhadap Pengeluaran Daerah Persentase Terhadap PDRB Aparatur Daerah 204.816.097.285 31,73 0,50 Belanja Administrasi Umum 99.973.929.248 15,49 0,24 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 43.039.429.614 6,67 0,10 1 Belanja Modal 61.802.738.423 9,58 0,15 Pelayanan Publik 440.604.169.933 68,27 1,07 Belanja Administrasi Umum 197.469.113.557 30,60 0,48 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 49.620.716.160 7,69 0,12 Belanja Modal 133.058.050.239 20,62 0,32 Belanja Bagi hasil dan Bantuan Keuangan 54.365.587.767 8,42 0,13 2 Belanja Tidak Terduga 3.090.702.210 0,48 0,01 Belanja Daerah 645.420.267.218 100,00 PDRB Berlaku 41.010.188.760.000 1,57 Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, 2004 Total belanja daerah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi tahun 2004 sebesar Rp. 645.420.267.218. Belanja daerah dengan jumlah terbesar dialokasikan untuk pelayanan publik, yaitu sebesar Rp. 440.604.169.933 atau sebesar 1,07 persen dari PDRB yang berlaku. Pengeluaran terbesar untuk pelayanan publik, paling besar digunakan untuk belanja modal, yaitu sebesar Rp. 133.058.050.239 dan yang paling sedikit dialokasikan pada belanja tidak terduga, yaitu sebesar Rp. 3.090.702.210. Sedangkan pengeluaran daerah yang dikeluarkan untuk belanja aparatur daerah sebesar Rp. 204.816.097.285 atau sebesar 0,50 persen terhadap PDRB yang berlaku Tabel 13.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Kesempatan Kerja pada Sektor–Sektor Perekonomian di Kabupaten Bekasi dan Provinsi Jawa Barat Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Sebelum krisis ekonomi tahun 1992-1997, laju pertumbuhan kesempatan kerja di Kabupaten Bekasi sebesar -43,79 persen Tabel 12. Nilai ini menunjukkan terjadinya penurunan kesempatan kerja di Kabupaten Bekasi dari tahun 1992 sampai tahun 1997 pada era pra krisis ekonomi. Pertumbuhan kesempatan kerja sebelum krisis ekonomi pada semua sektor perekonomian mengalami penurunan, hal ini terlihat dari nilai perubahan kesempatan kerja dari tahun 1992 sampai 1997 pada semua sektor perekonomian memiliki nilai yang negatif. Tabel 14. Kesempatan Kerja Kabupaten Bekasi Sebelum Krisis Ekonomi Tahun 1992 – 1997 Jiwa Kabupaten Bekasi Kesempatan Kerja No Lapangan Kerja 1992 1997 Perubahan Persen 1 Pertanian 107.749 50.009 -57.740 -53,59 2 Pertambangan dan Penggalian 12.596 3.019 -9.577 -76,03 3 Industri Pengolahan 153.710 100.655 -53.055 -34,52 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 7.816 4.889 -2.927 -37,45 5 Bangunan 33.905 20.156 -13.749 -40,55 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 169.454 96.798 -72.656 -42,88 7 Pengangkutan 64.555 49.324 -15.231 -23,59 8 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 20.522 7.300 -13.222 -64,43 9 Jasa-jasa 149.636 72.446 -77.190 -51,59 10 lainnya 1.574 960 -614 -39,01 11 TOTAL 721.517 405.556 -315.961 -43,79 Sumber : BPS, Susenas, 1992-1997 Data Diolah