Fitokimia UJI KIMIA 1. Total Fenol

35 Hasil analisis ragam data hasil pengukuran total fenol Lampiran 10 menunjukkan bahwa jenis ekstrak berpengaruh nyata terhadap nilai total fenol ekstrak kacang komak pada selang kepercayaan 95 . Uji lanjut Duncan Lampiran 10 menunjukkan bahwa sampel 1 ekstrak air berbeda nyata dengan sampel 5 ekstrak etil asetat. Sampel 2 fraksi protein, sampel 3 fraksi nonprotein dan sampel 4 ekstrak kloroform-metanol tidak berbeda nyata. Ketiga sampel ini berbeda nyata dengan sampel 1 ekstrak air dan berbeda nyata dengan sampel 5 ekstrak etil asetat.

2. Fitokimia

Analisis fitokimia adalah salah satu cara untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada suatu tanaman. Senyawa-senyawa yang diperiksa keberadaannya adalah alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, fenolik hidrokuinon, triterpenoid dan senyawa tanin. Hasil uji fitokimia ekstrak kacang komak dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil uji fitokimia ekstrak kacang komak Sampel Alkaloid Steroid Flavonoid Saponin Fenol hidrokuinon Triterpenoid Tanin Ekstrak Air + ++++ - ++ +++ +++++ + Fraksi protein - ++ - - + +++ - Fraksi non protein - +++ - + ++ ++ - Ekstrak kloroform- metanol 2:1 - +++++ - - - ++++ - Ekstrak etil asetat - + - - - + - Ket:+++++:tinggi, ++++:cukup, +++:sedang, ++: rendah, +: sangat rendah, -:tidak ada Dari hasil uji fitokimia yang diperoleh, ekstrak air dari kacang komak diduga memiliki antioksidan yang paling tinggi karena mengandung komponen-komponen fitokimia yang paling banyak yang dapat bersifat sebagai antioksidan yaitu alkaloid, saponin, fenol hidrokuinon, tanin, steroid dan triterpenid. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian analisis fitokimia Sofian 2005 terhadap sampel produk fermentasi kedelai, ekstrak air kacang komak memiliki komponen fitokimia yang hampir sama dengan 36 sampel produk fermentasi kedelai yaitu mengandung alkaloid, saponin, fenol hidrokuinon dan triterpenoid. Sofian 2005 menyatakan bahwa sampel produk fermentasi kedelai mengandung komponen fitokimia yaitu flavonoid, saponin, senyawa fenolik, alkaloid dan triterpenoid. Hasil penelitian Sofian 2005 tentang analisis fitokimia sampel produk fermentasi kedelai dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil analisis fitokimia terhadap sampel produk fermentasi kedelai Analisis fitokimia Hasil Alkaloid + Saponin + Flavonoid + Senyawa fenolik + Terpenoid + Steroid - Tanin - Sumber: Sofian 2005 Senyawa fitokimia yang bersifat sebagai antioksidan pada ekstrak kacang komak umumnya bersifat lebih polar. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya senyawa fitokimia yang terdapat pada ekstrak air. Alkaloid umumnya larut dalam pelarut lipofil tetapi dalam bentuk garamnya larut dalam pelarut hidrofil. Menurut Satria 2005, alkaloid dalam tanaman umumnya terdapat dalam bentuk garam, sehingga uji alkaloid memberikan hasil positif pada ekstrak air kacang komak yang merupakan pelarut hidrofil. Streoid dan triterpenoid memberikan hasil positif pada semua ekstrak kacang komak yang diuji. Hal ini disebabkan jenis steroid dan triterpenoid memiliki struktur yang berbeda-beda, sehingga sifat kepolaran juga berbeda. Saponin dan glikosida jantung merupakan contoh jenis triterpenoid yang bersifat polar, dan fitosterol merupakan jenis triterpenoid yang bersifat nonpolar. Oleh karena itu, uji steroid dan triterpenoid 37 memberikan hasil uji positif pada ekstrak air, ekstrak etil asetat, ekstrak kloroform-metanol, fraksi protein dan fraksi nonprotein. Flavonoid memberikan hasil negatif pada semua ekstrak kacang komak yang diuji. Keadaan ini diduga disebabkan oleh sedikitnya senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak kacang komak.

3. Asam Fitat