17
2. Pembuatan Fraksi Protein dan Nonprotein Kacang Komak
Pembuatan fraksi protein dan nonprotein kacang komak dapat dilihat pada Gambar 7 Suwarno, 2003:
ditambah 1 liter aquades 1:10 bersuhu 60ºC diaduk dengan magnetic stirrer
diatur pH 8.5 – 8.7 dengan NaOH 2N diekstrak 60ºC selama 30 menit
disentrifuse 2000 rpm selama 15 menit Æ endapan fraksi nonprotein diatur pH supernatan menjadi 4.5 dengan HCl 2 N
disentrifuse 2000 rpm selama 15 menit Æ supernatan fraksi nonprotein ditambah endapan dengan air 200ml dicuci
disentrifuse dikeringkan
digiling
Gambar 7. Proses pembuatan fraksi protein dan nonprotein kacang komak fraksi protein
100 gram tepung kacang komak
18
3. Pembuatan Ekstrak Air
Sejumlah tepung kacang komak direndam dengan akuades dan diekstrak selama 4 jam sambil diaduk dengan magnetic stirrer.
Campuran kemudian disaring atau disentrifuse. Ekstrak yang diperoleh dikeringbekukan menggunakan freeze dryer.
4. Pembuatan Ekstrak Kloroform-metanol Monago dan Alumanah, 2005
Sejumlah tepung kacang komak direndam dengan pelarut kloroform-metanol dengan perbandingan 2:1 dan diekstrak selama 18
jam pada alat shaker. Campuran disaring dan filtrat diekstrak ulang dengan air dengan volume yang sama. Ekstrak yang diperoleh
dihilangkan residu pelarutnya menggunakan rotavapor lalu dikeringkan dengan oven vakum.
5. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat
Sejumlah tepung kacang komak direndam dalam pelarut etil asetat dan diekstrak semalam pada alat shaker. Campuran disaring dengan
penyaring vakum dan ekstrak yang diperoleh dihilangkan residu pelarutnya menggunakan vacuum evaporator.
b. Perhitungan Rendemen Ekstrak
Rendemen menunjukkan jumlah ekstrak kacang komak yang diperoleh dari setiap gram sampel tepung kacang komak yang diekstrak
ww. Perhitungan rendemen adalah sebagai berikut: rendemen =
berat ekstrak x 100 berat tepung yang diekstrak
19
c. Analisis 1. Analisis Kadar Air Metode Oven AOAC, 1995
Mula-mula cawan kosong dikeringkan dengan oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Sebanyak 4 – 5
gram contoh dimasukkan dalam cawan yang telah ditimbang dan selanjutnya dikeringkan dalam oven bersuhu 100
C – 105 C selama 6
jam. Cawan yang telah berisi contoh tersebut dipindahkan ke desikator, didinginkan, dan ditimbang. Pengeringan dilakukan kembali sampai
diperoleh berat konstan. Kadar air dihitung berdasarkan kehilangan berat yaitu selisih berat awal dengan berat akhir. Penetapan kadar air
berdasarkan perhitungan: Kadar air bb = a – b x 100
a bk = a – b x 100
b
Keterangan : a = berat bahan awal b = berat bahan akhir
bb = berat basah bk = berat kering
2. Analisis Kadar Protein Metode Kjeldhal AOAC, 1995
Sampel sebanyak 0.2 gram ditimbang dan dipindahkan ke labu kjeldahl, ditambahkan 1.9 gram K
2
SO
4
, 40 mg HgO dan 2.0 ml H
2
SO
4
pekat. Campuran didestruksi di ruang asam selama + 1.5 jam sampai cairan menjadi bening. Setelah dingin, campuran ditambahkan akuades
secara perlahan. Isi labu kjeldhal dipindahkan ke dalam alat destilasi dan dibilas beberapa kali dengan aquades. Erlenmeyer yang berisi larutan 5
ml H
3
BO
3
3 dan 3 tetes indikator merah metil dan metilen blue dipasang di bawah kondensor ujung tabung kondensor harus terendam
dalam H
3
BO
3
. Larutan NaOH-Na
2
S
2
O
3
sebanyak 8-10 ml ditambahkan ke dalam alat destilasi. Destilasi dilakukan sampai tertampung + 50 ml
20 destilat dalam erlenmeyer. Destilat yang tertampung kemudian dititrasi
dengan HCl 0.02N sampai terjadi perubahan warna. Hal yang sama dilakukan terhadap blanko. Perhitungan kadar protein adalah sebagai
berikut:
N = ml HCl-ml blanko x N HCl x 14.007 x100 mg sampel
protein = N x faktor konversi Faktor konversi = 6.25
3. Analisis Kadar Total Fenol dengan Metode Chandler dan Dodds yang Dimodifikasi Shetty