6 Kacang komak dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Biji kacang
komak dapat dimasak dan dimakan sebagai sayuran atau salad. Kulit polong yang masih muda dan biji yang sudah kering juga dapat dikonsumsi sebagai
makanan. Di Mesir, biji kacang komak digiling dan digunakan sebagai bahan pembuat kue yang disebut dengan ”tanniah” Duke, 1983. Di Asia Tenggara,
kacang komak populer sebagai sayuran polong muda atau digunakan dalam sayur kari, biji mudanya yang masih hijau dimakan setelah direbus atau
disangrai, daun, pucuk, dan perbungaannya dimanfaatkan sebagai kacang- kacangan, sebagai dhal yaitu kacang yang dibelah dan dihilangkan kulit
bijinya Maesen dan Somaatmaja, 1993. Sedangkan di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Bondowoso Situbondo dan Probolinggo sering digunakan
sebagai campuran dari nasi beras Syarifudin, 2003. Kacang komak juga digunakan sebagai makanan ternak dan pupuk hijau Duke, 1983.
Selain sebagai sumber makanan, kacang komak juga dapat digunakan sebagai obat antara lain obat sakit perut dan kencing nanah gonorrhea Duke,
1983. Jus dari kulit biji kacang komak digunakan sebagai obat radang telinga dan tenggorokan. Di cina, jenis kacang ini digunakan sebagai obat tradisional
untuk mengobatai penyakit gembur-gembur curing dropsy, diare dan digunakan sebagai tonik Li, 1973.
B. RADIKAL BEBAS
Radikal bebas merupakan atom, molekul atau senyawa-senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan yang bersifat
sangat reaktif dan tidak stabil Surai, 2003. Agar menjadi stabil, radikal bebas memerlukan elektron yang berasal dari pasangan elektron di sekitarnya,
sehingga terjadi perpindahan elektron dari molekul donor ke molekul radikal untuk menjadikan radikal tersebut stabil Simanjuntak et al., 2004. Akibat
reaksi tersebut, molekul donor menjadi radikal baru yang tidak stabil dan selanjutnya menimbulkan reaksi berantai Simanjuntak et al., 2004. Oleh
karena itu, radikal bebas sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena apabila reaksi ini terjadi di dalam tubuh, maka akan menimbulkan berbagai kerusakan
yang menjadi penyebab berbagai penyakit.
7 Senyawa radikal yang terdapat dalam tubuh prooksidan dapat berasal
dari luar tubuh eksogen atau terbentuk di dalam tubuh endogen dari hasil metabolisme zat gizi secara normal Muchtadi, 2000. Secara eksogen,
senyawa radikal antara lain berasal dari polutan, makanan atau minuman, radiasi, ozon dan pestisida Supari, 1996. Sedangkan secara endogen, senyawa
radikal dapat timbul melalui beberapa macam mekanisme seperti otooksidasi, aktivitas oksidasi dan sistem transpor elektron. Menurut Madhavi et al. 1996,
radikal bebas diproduksi terus menerus di dalam sel di dalam sistem transpor elektron mitokondria, membran plasma, sitosol, retikulum endoplasma, dan
peroksisom. Semua senyawa radikal yang terbentuk, selanjutnya manjadi inisiator pada proses peroksidasi lipid, sehingga menimbulkan kerusakan
jaringan tubuh Zakaria et al., 1996. Menurut Madhavi et al. 1996, radikal bebas dapat menimbulkan
kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan terjadinya katarak. Madhavi et al. 1996 juga menyatakan bahwa radikal bebas dapat merusak
membran sel terutama komponen penyusun membran berupa asam lemak tidak jenuh ganda, merusak bagian dalam pembuluh darah yang mempermudah
pengendapan berbagai zat termasuk kolesterol sehingga menyebabkan aterosklerosis. Sedangkan Wang et al. 2002 menyatakan bahwa.radikal bebas
dapat menyebabkan oksidasi DNA sehingga DNA termutasi dan menimbulkan kanker. Senyawa radikal juga menyebabkan terjadinya proses penuaan akibat
rusaknya sel-sel jaringan tubuh serta dapat menimbulkan penyakit autoimun Muchtadi, 2000.
C. ANTIOKSIDAN