1.4.1 Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah
Penerapan pembelajaran berbasis masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dimulai dengan masalah yang penting dan relevan bagi
siswa dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik nyata.
1.4.2 Metode Eksperimen
Menurut Djamarah dan Zain 2010:84, metode eksperimen percobaan adalah cara penyajian pelajaran yang menuntut siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Percobaan dalam penelitian ini yaitu pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cembung
untuk menentukan sifat bayangan yang dihasilkan dan menemukan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus.
1.4.3 Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini berupa kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif yang dinilai meliputi pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini diperoleh dari tes setelah dilakukan pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen pada kelas
eksperimen dan pembelajaran dengan metode eksperimen pada kelas kontrol.
1.4.4 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi kegiatan- kegiatan lisan, kegiatan-kegiatan metrik, kegiatan-kegiatan mental, kegiatan-
kegiatan emosional. Kegiatan-kegiatan lisan yaitu mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat; kegiatan-kegiatan metrik yaitu melakukan percobaan;
kegiatan-kegiatan mental yaitu memecahkan masalah dan membuat keputusan; kegiatan-kegiatan emosional yaitu menaruh minat.
1.4.5 Mata Pelajaran IPA
Materi cahaya merupakan materi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pelajaran IPA kelas VIII dengan Standar Kompetensi 6.
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari, Kompetensi Dasar 6.3, Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan
hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. Materi cahaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemantulan cahaya pada cermin cekung
dan cermin cembung.
1.5 Manfaat Penelitian