Diagram Analisis SWOT Analisis Data

produk pengganti. Sub Total 0,50 1,80 ANCAMAN: 1. Cuaca dan iklim. 2. Hama dan penyakit. 3. Kenaikan harga pakan utama. 4. Adanya ketergantungan kepada pemasok. 5. Persaingan Usaha Sesama Ikan Air Tawar 0,05 0,05 0,10 0,20 0,10 2 2 1 1 2 0,10 0,10 0,10 0,20 0,20 Sub Total 0,50 0,70 TOTAL 1,00 2,50 Sumber: Hasil Penelitian, 2014

4.5.5 Diagram Analisis SWOT

Matriks Intermal Analysis Summary IFAS dan Matriks Eksternal Analysis Summary EFAS dapat dipetakan dengan cara sebagai berikut: a. Sumbu horisontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal y menunjukkan peluang dan ancaman. b. Kemudian letak nilai yang ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: a Jika peluang ancaman, maka y0. Namun jika ancamanpeluang, maka y0. b Jika kekuatankelemahan, maka x0. Namun jika kekuatan kelemahan, maka x0. Hasil dari analisis tabel 4.3 dan tabel 4.4 didapatkan bahwa: 1. Nilai skor kekuatan sebesar 2,1. 2. Nilai skor kelemahan sebesar 0,7. 3. Nilai skor peluang sebesar 1,8. 4. Nilai skor ancaman sebesar 0,7. Universitas Sumatera Utara Maka diketahui nilai kekuatan diatas nilai kelemahan dengan selisih nilai + 1,4 dan nilai peluang diatas nilai ancaman dengan selisih nilai + 1,1. Dari hasil analisa atas identifikasi faktor- faktor di atas dapat digambarkan ke dalam Diagram Analisis SWOT di bawah ini: Diagram 4.1 Diagram Analisis SWOT Sumber: hasil olahan data primer, 2014 Berdasarkan diagram 4.1 diagram analisis SWOT yang diatas bahwa strategi yang tepat diterapkan di Usaha Perikanan Rakyat adalah Strategi Agresif yang terletak dikuadran II. Strategi agresif atau strategi SO pada Matriks SWOT merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan internal yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang + 1,1 +1,2 PELUANG +1,8 ANCAMAN ‐0,70 KUADRAN III TURN ‐AROUND KUADRAN I AGRESIF KUADRAN II DIVERSIFIKASI KUADRAN IV DEFENSIF KELEMAHAN ‐0,70 KEKUATAN +2,1 Universitas Sumatera Utara yang ada. Alternatif strategi agresif dapat dijalankan dengan beberapa cara antara lain: 3 Meningkatkan volume produksi penjualan. Langkah ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan internal perusahaan yang dimiliki seperti pemasaran tidak langsung, memiliki keterampilan dan keahlian budidaya, lahan yang luas, mudah untuk dibudidayakan, dan kualitas benih yang bagus. Pemasaran langsung dapat menghemat biaya transportasi pengangkutan dan memperkecil resiko kematian ikan di perjalanan saat distribusi, keterampilan budidaya yang dimiliki dengan lahan yang luas dapat dimanfaatkan untuk menambah volume produksi ikan dengan dukungan bantuan modal usaha dengan syarat dan kredit yang ringan, adanya pakan tambahan yang tersedia dekat dengan lingkungan usaha, dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi menjadi kesempatan besar untuk memenuhi permintaan akan ikan yang semakin lama semakin meningkat. 2. Mempertahankan dan memperluas pangsa pasar Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang agar perusahaan dapat melebarkan pangsa pasarnya. Peluang seperti dukungan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi, permintaan akan ikan yang meningkat, belum memiliki pesaing yang sejenis, tidak memiliki produk pengganti, dan terdapat pelanggan yang setia harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pangsa pasar dan daya saing perusahaan.

4.4 Pembahasan

Universitas Sumatera Utara