Spektroskopi Serapan Atom SSA
39
Interferensi-interferensi yang terjadi pada spektrofotometer serapan atom adalah sebagai berikut:
a. Serapan Latar Background Absorption Kadang-kadang sinar dari lampu katoda berongga diserap oleh senyawa-
senyawa lain yang terkandung di dalam sampel atau di dalam nyala yang diukur. Adanya serapan ini akan mengganggu pada pengukuran serapan atom
yang dianalisis, interfernsi ini disebut serapan latar. Serapan latar juga disebabkan oleh:
1 Serapan molekuler, disebabkan oleh senyawa-senyawa yang tidak beratomisasi dalam atomizer.
2 Hamburan sinar yang disebabkan oleh partikel-partikel padat yang halus menghalangi berkas sinar.
3 Serapan nyala bahan bakar yang digunakan Interferensi serapan latar ini dapat dihilangkan dengan sempurna selama
tahap pengabuan, sehingga tidak ada asap yang ditimbulkan pada tahap ionisasi. Interferensi ini dapat diatasi dengan bekerja pada panjang
gelombang yang lebih besar dengan nyala yang suhunya lebih tinggi, dapat pula diatasi dengan mengukur besarnya penyerapan latar tersebut
menggunakan sumber sinar yang memberikan pancaran continue. b. Interferensi Matriks
Interferensi matriks adalah gangguan yang disebabkan adanya unsur-unsur atau senyawa-senyawa lain yang terkandung di dalam sampel. Adanya
matriks ini menyebabkan sifat-sifat fisik dari setiap sampel tidak akan sama,
40
terutama jika dibandingkan dengan standar murni. Adanya perbedaan kandungan matriks ini akan mengakibatkan dan proses penyerapan energi
radiasi oleh atom-atom yang dianalisis. Interferensi ini dapat diatasi dengan menyesuaikan kandungan komponen-komponen matriks yang mayor dengan
jumlah yang berlebihan pada preparasi standar dan sampel. Metode lain yang sangat baik untuk mengatasi interferensi matriks ini adalah dengan metode
penambahan standar. c. Interferesi kimia
Interferensi kimia ini disebabkan oleh adanya komponen yang membentuk senyawa stabil secara termal dengan unsur yang dianalisis yang tidak dapat
terdisosiasi sempurna secara komponen atomisasinya. Intereferensi ini dapat diatasi dengan menambah unsur lain yang berlebihan pada sampel dan
standar yang juga akan membentuk senyawa stabil secara termal. d. Interferensi ionisasi
Interferensi ini terjadi pada penggunaan suhu yang tinggi sehingga atom- atom yang akan dianalisis tidak hanya teratomisasi pada tingkat tenaga dasar.
Tetapi atom-atom dapat tereksitasi secara termal karena panas dan bahkan terionisasi. Interferensi ini dapat diatasi dengan menambah unsur atau logam
yang berlebihan yang dapat dengan mudah terionisasi sehingga menghasilkan elektron dalam jumlah besar dan menekan proses ionisasi unsur yang akan
dianalisis. Umumnya dengan menambah logam Na atau K untuk gangguan ionisasi ini.
41
e. Interferensi spektra Interferensi spektra jarang sekali terjadi pada analisis secara SSA karena
panjang gelombang setiap serapan atom merupakan karakterisasinya. Interferensi ini dapt terjadi jika serapan atom yang dianalisis tumpang tindih
dengan garis spektra unsur lain sehingga untuk mengatasinya dipilih panjang gelombang serapan karakteristik lain.
Secara umum interferensi pada SSA dapat dikurangi dengan penambahan asam. Asam yang memberikan kondisi terbaik adalah HNO
3
0,1 M. Jika menggunakan asam lain dapat menurunkan serapan Feri Hermawan 2011:
22-25. B.
PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian yang telah dilakukan oleh Abdelkrim Kheloufi, dkk 2012 tentang Kemajuan Untuk Menghilangkan Pengotor dari Pasir Silika Menggunakan
Proses Leaching. Pada penelitian tersebut dihasilkan bahwa HF sebagai pelarut di dalam proses leaching berperan ganda, HF dapat mengekstrak atau memurnikan
silika dari pengotor, di dalam konteks tersebut HF terkenal efisien. Selanjutnya HF mampu mengurangi ukuran butiran silika dibuktikan dengan hasil dari proses
Leaching . Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah penggunaan HF pada
konsentrasi yang rendah meningkatkan porositas dari silika, oleh karena itu kecepatan mengeliminasi pengotor rendah sehingga untuk meningkatkan laju
ekstraksi diperlukan konsentrasi HF yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abdelkrim Kheloufi, dkk menunjukkan HF dapat digunakan untuk
42
penelitian memurnikan silika karena mampu mendesorpsi pengotor yang ada pada silika.
Pada penelitian ini dilakukan pemunian silika dari gel limbah fasilitas pemurnian zirkonium dengan metode pelindian asam. Metode pelindian asam
membutuhkan pelarut asam yang mampu melepas pengotor yang ada pada silika. Pelarut asam yang digunakan adalah HF. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Abdelkrim Kheloufi, dkk 2012 bahwa HF dapat mengekstrak atau memurnikan silika dari pengotor, di dalam konteks tersebut HF terkenal
efisien. Pada penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi HF untuk menentukan keadaan optimum desorpsi ion pengotor Al
3+
, Fe
3+
, Zn
2+
, dan Cr
3+
berdasarkan hasil desorpsi tertinggi yang diperoleh.