Preparasi Larutan Untuk Analisis Hasil Desorpsi Ion Si

56 Setelah itu, dilakukan pengeringan selama 3 hari, dan didapatkan endapan silika berwarna putih. Kemudian dilakukan penggerusan menggunakan mortar sehingga didapatkan serbuk silika.

1. Pelindian Endapan Silika Menggunakan HF dan HNO

3 Pada proses desorpsi sampel pemurnian SiO 2 dilakukan dengan menggunakan larutan pendesorpsi yang bersifat asam. Hal ini disebabkan karena kelompok ligand pengikat impurities ion logam seperti silanol, siloksan, karboksil, karbonil, maupun hidroksil akan menjadi terprotonasi dengan penambahan proton dari asam. Akibat protonasi tersebut ligand tidak lagi menarik muatan positif dari ion logam akibat terikat dan proton akan menggantikan ion logam mudah terlepas ke dalam fase asam. Pemilihan HF untuk memurnikan silika karena kesesuaian sifat kimia dengan silika yang memiliki sifat hidrofobik. HF mampu mengekstrak pengotor yang ada dalam silika. HF merupakan pilihan yang efisien dan dapat mengurangi ukuran butiran silika. SiO 2 diserang oleh asam fluorida HF untuk menghasilkan asam hexafluorosilikat: SiO 2 s + 6 HF l → H 2 SiF 6 aq + 2 H 2 O l. Supriyanto C dan Harry Supriadi, 2015: 6-7 Asam nitrat digunakan pada penelitian ini berdasarkan pendapat dari Sun Y.C, dkk 2001 yang menyatakan bahwa asam nitrat mempunyai kemampuan yang tinggi untuk melarutkan senyawa organik tetapi kurang baik untuk melarutkan silika, sedangkan HF merupakan pelarut yang dapat melarutkan senyawa-senyawa silika. 57 Laju reaksi kimia adalah jumlah mol reaktan per satuan volume yang bereaksi dalam satuan waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempercepat laju reaksi adalah, 1. Sifat dan Keadaan Zat Di dalam reaksi kimia terjadi pemutusan dan pembentukan ikatan, dimana jenis ikatan yang dimiliki oleh rektan dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain itu, luas permukaan zat-zat yang bereaksi sangat berpengaruh terhadap laju reaksi, sehingga suatu zat dalam bentuk serbuk dan bongkahankepingan akan memiliki laju reaksi yang berbeda. 2. Konsentrasi kepekatan larutan Makin besar konsentrasi zat reaktan berarti besar kemungkinan terjadinya tumbukan yang efektif, sehingga laju reaksinya akan semakin cepat. Tumbukan yang efektif adalah tumbukan antar molekul yang menghasilkan reaksi, dan hanya dapat terjadi bila molekul yang bertumbukan tersebut memiliki energi aktivasi yang cukup. Energi aktivasi adalah energi minimum yang dimiliki molekul agar tumbukannya menghasilkan reaksi. 3. Suhu Apabila suhu dinaikkan berarti energi ditambahkan, sehingga energi kinetik molekul-molekul akan meningkat. Akibatnya molekul-molekul yang bereaksi menjadi lebih aktif mengadakan turnbukan. 5. Katalis Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi. Adanya katalis akan menurunkan energi aktivasi Ea dari suatu reaksi, sehingga