Pemisahan Gel dari Air dengan Metode Filtrasi

51 yang masing-masing larutan sampel memiliki volume total 4 ml dengan cara menambahkan larutan KNO 3 10000 ppm sebanyak 800 μl agar konsentrasi larutan KNO 3 menjadi 2000 ppm, kemudian menambahkan larutan HNO 3 1M sebanyak 400 μl agar konsentrasi larutan HNO 3 1M menjadi 0,1 M, dan menambahkan larutan sampel sebanyak 2800 μl sehingga total volume untuk larutan sampel sebanyak 4 ml. Langkah ketiga yaitu membuat larutan standar Al dengan menggunakan perhitungan: V 1. M 1 =V 2. M 2 Keterangan: V 1 = volume yang diambil M 1 = konsentrasi larutan awal ppm V 2 = volume yang dibutuhkan M 2 = konsentrasi yang dibutuhkan ppm Perhitungan dari pengenceran tersebut terlampir pada Lampiran 3, dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui volume larutan yang harus ditambahkan dalam pembuatan larutan standar Al yang ditunjukkan oleh Tabel 4. Tabel 4. Volume Larutan yang Harus Ditambahkan dalam Pembuatan Larutan Standar Al Konsentrasi ppm Volume larutan Al 100 ppm μl Volume larutan KNO 3 10000 ppm μl Volume larutan HNO 3 1 M μl Volume akuades μl Volume total μl 5 250 1000 500 2250 4000 10 500 1000 500 2000 4000 15 750 1000 500 1750 4000 20 1000 1000 500 1500 4000 25 1250 1000 500 1250 4000 52 Setelah larutan standar Al telah dibuat, maka sampel siap untuk dianalisis menggunakan spektroskopi serapan atom SSA.

7. Preparasi Larutan Untuk Analisis Hasil Desorpsi Ion Si

2+ Menggunakan SSA Langkah pertama dalam preparasi analisis desorpsi ion Si 2+ adalah endapan sampel dari preparasi sebelumnya menggunakan campuran HF dan HNO 3 diberikan air raja. Air raja adalah campuran larutan HNO 3 pekat dengan HCl pekat dengan perbandingan 3:1. Kemudian memasukkan ke dalam alat Teflon Bomb Digaster selama 4 jam. Langkah kedua yaitu membuat larutan standar silika pada rentang konsentrasi 50 - 250 ppm dengan cara melakukan pengenceran larutan silika dari 1000 ppm menjadi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, dan 250 ppm menggunakan perhitungan: V 1. M 1 = V 2. M 2 Keterangan: V 1 = volume yang diambil M 1 = konsentrasi larutan awal ppm V 2 = volume yang dibutuhkan M 2 = konsentrasi yang dibutuhkan ppm Perhitungan tersebut terlampir pada Lampiran 4. Setelah itu, menambahkan larutan HNO 3 1 M dan menepatkan volume dengan akuadest hingga 5 ml, yang ditunjukkan oleh Tabel 5. Setelah larutan standar Si dibuat, maka larutan sampel siap dianalisis menggunakan SSA.