Pedoman Wawancara Studi Dokumentasi

61

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk membantu menelaah lebih dalam mengenai pelaksanaan pendidikan berbasis budaya di SD Negeri Mendiro. Penggunaan pedoman observasi dalam penelitian ini bersifat fleksibel dan dapat dikembangkan sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan. Berikut ini kisi-kisi observasi peneliti, yaitu: Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi SD Negeri Mendiro Kabupaten Kulon Progo No Aspek yang diamati Indikator yang dicari Sumber data 1 Observasi proses implementasi dan program sekolah a. Pelaksanaan pendidikan berbasis budaya b. Pelaksanaan program Lingkungan sekolah 2 Observasi faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan berbasis budaya a. Pelaksanaan program b. Aktivitas siswa, guru, dan kepala sekolah c. Prestasi siswa Lingkungan sekolah Pedoman observasi dibuat dan digunakan untuk pedoman dalam pengamatan secara langsung di lapangan dalam pengumpulan data proses implementasi, program sekolah, kondisi sekolah, faktor pendukung, dan faktor penghambat.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diteliti dan digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dari narasumber terpilih. Pedoman wawancara digunakan agar proses wawancara tidak menyimpang dari tujuan penelitian yang sebenarnya. 62 Pertanyaan pada wawancara yang disampaikan dilakukan hingga mendapatkan jawaban yang diinginkan sebagai penunjang data penelitian. Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara No Aspek yang dikaji Indikator yang dicari Sumber data 1 Implementasi kebijakan pendidikan berbasis budaya a. Proses perumusan kebijakan 1. Latar belakang 2. Tujuan pendidikan berbasis budaya 3. Program pendidikan berbasis budaya 4. Dimulainya pelaksanaan pendidikan berbasis budaya b. Pelaksanaan kebijakanprogram: 1. Pihak yang terlibat 2. Tujuan 3. Proses 4. Hasil 5. Evaluasi Kepala Sekolah, Guru kelas, Guru ekstrakurikuler, siswa, KaryawanTU 2 Faktor pendukung dan penghambat pendidikan berbasis budaya a. Faktor internal b. Faktor eksternal Kepala Sekolah, Guru kelas, Guru ekstrakurikuler, siswa, KaryawanTU

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk menganalisis dokumen- dokumen yang sudah ada di SD Negeri Mendiro. Dokumen dapat berupa tulisan ataupun catatan program, hasil dari kegiatan ini nantinya digunakan sebagai data pelengkap penelitian agar lebih 63 akurat. Pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi difokuskan pada hal yang telah tertulis dalam kisi-kisi atau instrumen studi dokumentasi melalui data, profil, foto, arsip tertulis yang sudah ada mengenai program pendidikan berbasis budaya di SD Negeri Mendiro Kabupaten Kulon Progo. Tabel 4. Kisi-kisi Lembar Dokumentasi No Aspek yang dikaji Indikator yang dikaji Sumber data 1 Profil Sekolah a. Visi Misi sekolah b. Tenaga pendidik dan kependidikan c. Jumlah siswa d. Sarana dan prasarana Administrasi sekolah 2 Kebijakan Sekolah a. Dokumen kebijakan dan program pendidikan berbasis budaya b. Foto-foto kegiatan program pendidikan berbasis budaya Administrasi sekolah

F. Teknik Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono 2011: 244 mengemukakan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lain, sehingga mudah dipahami. Penelitian ini menggunakan analisis data berdasarkan model analisis Miles and Huberman. Analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai data tuntas, sehingga datanya 64 sudah jenuh. Analisis pada model ini terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi Sugiyono, 2011: 246. Gambar 4. Komponen Analisis Data Model Miles and Huberman Sugiyono, 2011: 247. 1. Pengumpulan Data Data Collection Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dari lapangan tersebut kemudian dicatat dalam bentuk deskriptif mengenai apa yang dilihat, didengar, dan apa yang dialami oleh subjek penelitian. Catatan lapangan ini berbentuk struktur, catatan data alami, apa adanya dari lapangan tanpa tafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Dalam proses ini terdapat 3 poin yang peneliti lakukan diantaranya peneliti mencatat semua hasil yang peneliti lihat dalam proses observasi, peneliti merekam proses wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas, guru ekstrakurikuler, siswa, dan TUkaryawan, serta peneliti meminjam semua bentuk file yang terkait dengan Data Colection Data Display Data Reduction Conclusions Drawingverifying 65 pelaksanaan pendidikan berbasis budaya sebagai dokumentasi, berupa foto kegiatan, file-file atau dokumen terkait lainnya. 2. Reduksi Data Data Reduction Sugiyono 2011: 338 menjelaskan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Hal ini perlu dilakukan karena semakin lama peneliti di lapangan, maka akan semakin banyak, kompleks, dan rumit pula jumlah data yang diperoleh. Dalam mereduksi data, penelitian ini memfokuskan pada kondisi lingkungan sekolah dan kegiatan sekolah yang dilakukan, baik di dalam kelas dan di luar kelas. Proses tersebut mulai dari pendahuluan hingga penutup. 3. Penyajian Data Data Display Miles and Huberman dalam Sugiyono 2011: 341, mengemukakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network, dan chart. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data tentang pelaksanaan pendidikan berbasis budaya. Data tersebut berasal dari hasil observasi, wawancara dengan kepala sekolah, wawancara dengan 66 guru kelas, wawancara dengan guru ekstrakurikuler, wawancara dengan siswa, wawancara dengan TUkaryawan, serta dokumentasi. 4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Sugiyono 2011: 345 menyebutkan langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah mungkin juga tidak. Namun jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel. Data yang telah didapatkan tentang pelaksanaan pendidikan berbasis budaya di SD Negeri Mendiro Kabupaten Kulon Progo, maka oleh peneliti dilanjutkan menganalisis data dengan menggabungkan data dari beberapa teknik. Setelah itu baru peneliti mendapatkan hasil kesimpulan berdasarkan arah yang cenderung menuju pada titik yang banyak ditemukan.

G. Keabsahan Data

Tahap terakhir penelitian dilakukan dengan triangulasi data yakni untuk memeriksa kembali kebenaran pada data tertentu dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data Sugiyono, 2010: 372. 67

1. Triangulasi Sumber