Faktor Fundamental Landasan Teoritis

1994. Penelitian ini menggunakan satu faktor teknikal, yaitu Risiko Sistematik Systematic Risk. Risiko adalah kemungkinan yang dapat diukur dari diperoleh tidaknya suatu nilai. Investasi saham merupakan investasi yang berisiko. Risiko tersebut timbul dari ketidakpastian ekonomi yang menyebabkan tingkat pengembalian aktual yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Adanya ketidakpastian uncertainly ini berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya, yang bisa dilakukan seorang investor hanyalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya dan seberapa jauh kemungkinan hasil sebenarnya nanti yang akan menyimpang dari hasil yang diharapkan Hartono, 2010. Hartono membedakan risiko menjadi dua jenis, yaitu risiko tidak sistematik unsystematic risk dan Risiko Sistematik systematic risk. Risiko tidak sistematik unsystematic risk adalah risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Misalnya, faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas, dan tingkat keuntungan. Risiko Sistematik Systematic Risk yang diukur melalui beta saham merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing dan kebijakan pemerintah. Keuntungan adanya beta saham yaitu para investor bisa mengukur tingkat sensitivitas saham terhadap risiko pasar yang ada. Risiko pasar yang dimaksud adalah gerak naik turunnya Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Pasar digunakan sebagai acuan, oleh karena itu beta pasar yang diwakili oleh IHSG, ditetapkan dengan angka satu. Hal ini berarti jika saham memiliki nilai beta 1 maka sensitivitas saham tersebut sama dengan sensitivitas pasar. Pada praktiknya jarang sekali ada saham yang memiliki nilai beta sama dengan pasar. Jika beta saham kurang dari satu, hal ini berarti sensitivitas harga saham tersebut lebih rendah dari IHSG. Sebaliknya, jika suatu saham memiliki beta lebih dari satu, maka sensitivitas harga saham tersebut lebih besar dari IHSG. Suatu saham yang memiliki beta lebih dari satu apabila IHSG turun, maka harga saham tersebut akan turun lebih besar dari IHSG. Saham-saham unggulan kebanyakan memiliki beta di atas satu. Beta saham tidak hanya bernilai positif, bisa juga memiliki nilai negatif di bawah nol. Hal ini berarti bahwa gerak naik turunnya harga saham berlawanan arah atau berbanding terbalik dengan gerak naik turunnya IHSG. Jika IHSG mengalami koreksi, maka saham tersebut akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika IHSG naik, maka harga saham tersebut akan mengalami koreksi http:mhailberbagi.blogspot.co.uk. Nilai beta sangat penting bagi investor. Kegunaan nilai beta bagi investor yaitu sebagai bahan pengambilan keputusan untuk melakukan buy atau sell suatu saham. Ketika saham bullish sebaiknya memilih saham yang memiliki nilai beta positif. Berarti keadaan pasar sedang bergerak naik, maka kita memilih saham yang arah pergerakannya sama dengan pasar. Beta dengan nilai positif berarti pergerakan harganya searah dengan pasar. Ketika saham bearish sebaiknya memilih saham yang memiliki nilai beta negatif. Keadaan pasar sedang bergerak turun, untuk itu kita memilih saham yang arah pergerakannya berlawanan dengan pasar. Beta dengan nilai negatif berarti arah pergerakan harganya berlawanan dengan pasar. https:ansyel.wordpress.com. Risiko Sistematik dihitung dengan menggunakan rumus indeks tunggal sebagai berikut: R it = αi+ β it R mt + e it Dimana : R it : Return Saham perusahaan i pada periode ke t αi : Intersep dari regresi untuk masing-masing perusahaan i β it : Beta untuk masing-masing perusahaan i R mt : Return indeks pasar pada periode ke t

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 64 91

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 62 104

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 59 80

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 62

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

STUDI EMPIRIS TERHADAP FAKTOR FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA BURSA EFEK JAKARTA

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

Analisis Faktor – Faktor Fundamental Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) - Unika Repository

0 0 13

Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Makro Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta - Unika Repository

0 0 12