Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Faktor teknikal yaitu faktor yang dipelajari melalui harga pasar saham sebagai usaha untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa yang akan
datang Fabozzi, 2001. Faktor teknikal digunakan untuk melakukan analisis teknikal dimana analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah
pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya dengan menggunakan data pasar historis seperti informasi harga dan volume Tandelilin, 2010. Faktor
teknikal dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan Risiko Sistematik Systematic Risk Yunanto, 2009.
Risiko investasi di pasar modal terdiri dari dua risiko, yaitu risiko sistematik systematic risk
dan risiko tidak sistematik unsystematic risk. Husnan 1994 menyatakan bahwa risiko sistematik cenderung mempunyai dua sifat. Pertama
relatif sama pengaruhnya terhadap semua saham perusahaan yang ada di pasar sehingga risiko sistematik ini disebut juga sebagai risiko pasar market risk.
Kedua, tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi dalam portofolio investasi. Risiko yang relevan untuk dipertimbangkan oleh investor dalam pengambilan
keputusan investasi adalah risiko sistematik atau risiko pasar Husnan, 1994, sebab investor dapat mengeliminasi risiko tidak sistematik melalui pembentukan
portofolio investasi. Pada literatur keuangan, risiko sistematik atau risiko pasar sering dinyatakan dengan beta
β. Dengan demikian untuk kepentingan investasi, investor harus menaksir besarnya beta saham sebagai ukuran risiko investasi di
pasar modal.
Penelitian mengenai pengaruh Return On Asset ROA terhadap Return Saham dilakukan oleh Ulupui 2005 menunjukkan hasil bahwa variabel ROA
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan penelitian dari Yunanto dan Medyawati 2009 menunjukkan hasil bahwa variabel
ROA baik secara parsial maupun secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham. Penelitian tersebut masih menunjukkan perbedaan hasil,
sehingga masih perlu dilakuka n penelitian lebih lanjut mengenai “Bagaimana
pengaruh Return On Asset ROA terhadap Return S aham”.
Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh Current Ratio CR terhadap Return
Saham dilakukan oleh Ulupui 2005 memperlihatkan hasil bahwa CR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan
hasil penelitian dari Wingsih 2013 dan Auliyah 2006 menyebutkan bahwa variabel CR secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Return Saham. Penelitian tersebut masih menunjukkan perbedaan hasil, sehingga
masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang “Bagaimana pengaruh Current Ratio
CR terhadap Return S aham”.
Penelitian mengenai pengaruh Long Term Debt to Equity Ratio LTDER terhadap Return Saham dilakukan oleh Putra 2012. Dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa variabel LTDER baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan hasil
penelitian dari Sulaksono dan Syahrizal 2013 memperoleh hasil bahwa variabel LTDER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham. Penelitian
tersebut masih menunjukkan perbedaan hasil dan dianggap belum menghasilkan hasil yang valid, sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
“Bagaimana pengaruh Long Term Debt to Equity Ratio LTDER terhadap Return S
aham”. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh Working Capital Turnover
WCT terhadap Return Saham dilakukan oleh Putra 2013. Dalam penelitiannya ia menyimpulkan bahwa variabel WCT berpengaruh secara signifikan terhadap
Return Saham melalui profitabilitas. Sedangkan penelitian dari Machdi 2010
memperlihatkan hasil bahwa variabel WCT tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. Penelitian tersebut masih menunjukkan
perbedaan hasil, sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Bagaimana pengaruh Working Capital Turnover WCT terhadap Return
S aham”.
Penelitian mengenai pengaruh Risiko Sistematik Systematic Risk terhadap Return
Saham dilakukan oleh Absari dkk 2012. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa secara parsial maupun secara simultan, Risiko Sistematik
berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan penelitian dari Yunanto dan Medyawati 2009 menyebutkan bahwa, baik secara parsial maupun
secara simultan Risiko Sistematik tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham. Karena dari penelitian tersebut masih menunjukkan perbedaan hasil,
sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Bagaimana
pengaruh Risiko Sistematik Systematic Risk terhadap Return S aham”.
Penelitian ini menggunakan industri manufaktur sebagai objek penelitian. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang melakukan proses produksi
dengan mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi kemudian mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi atau barang siap konsumsi
sehingga membutuhkan dana yang cukup besar untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Perusahaan manufaktur dipilih karena secara umum perusahaan
ini memiliki risiko bisnis yang lebih tinggi daripada jenis industri yang lain Husnan, 1994. Di Indonesia, industri manufaktur merupakan salah satu sektor
yang paling diminati investor asing seiring pulihnya perdagangan internasional Kemenperin. Oleh karena itu, peneliti menggunakan perusahaan manufaktur
sebagai objek penelitian dan tahun 2011 sampai tahun 2013 sebagai periode penelitian.
Berdasarkan latar belakang di atas dan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang masih menunjukkan perbedaaan hasil, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Teknikal terhadap Return Saham Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI.