Kemitraan dengan pihak lain

131 Upaya-upaya tersebut sesuai dengan pendapat Ken Rigby 2008: 162- 163 yang mengemukakan bahwa untuk mengatasi bullying ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain pembagian tindakan bullying dan melibatkan orang tua. Pembagian tindakan bullying yang dijelaskan oleh Rigby adalah membedakan tingkatan kualitas bullying yang dilakukan ringan, sedang, berat dan frekuensi atau intensitas bullying berulang-ulang atau tidak, kemudian selanjutnya adalah memberikan pendekatan atau hukuman yang sesuai dengan kualitas bullying tersebut. SD Negeri Keputran 1 dan SD Negeri Surokarsan 2 sudah melakukan penanganan dengan membagi kasus bullying. Jika bullying yang dilakukan masih dalam kategori ringan, maka kedua sekolah memberikan peringatan dan pendekatan yang dilakukan oleh wali kelas atau guru yang bersangkutan, sedangkan bullying yang dilakukan dalam kategori sedang hingga berat maka akan ditangani oleh kepala sekolah hingga melibatkan orang tua siswa yang bersangkutan. Dalam hal pelibatan orang tua seperti yang dijelaskan oleh Ken Rigby 2008: 163 bahwa orang tua harus dilibatkan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan upaya menengani dan mengatasi bullying. Hal tersebut sudah dilakukan oleh kedua sekolah SD Negeri Keputran 1 dan SD Negeri Surokarsan 2 dengan mengadakan berbagai forum dan pertemuan untuk membahas perilaku dan perkembangan anak di sekolah. Selain dalam forum atau pertemuan, informasi perilaku dan perkembangan anak juga dibahas dalam pertemuan non-formal yang dilakukan oleh wali kelas masing-masing dengan berkirim SMS dan telepon atau berbincang ketika jam pulang 132 sekolah. Namun upaya-upaya tersebut masih belum mendapat respon yang maksimal dari seluruh orang tua siswa. Hanya beberapa orang tua siswa yang peduli yang merespon upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah. Tentu saja hal ini menghambat sekolah dalam upaya mengatasi bullying yang terjadi di sekolah.

D. Keterbatasan Penelitian

Proses penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, antara lain: 1. Penelitian ini tidak menyentuh secara mendalam pada latar belakang keluarga yang memiliki kecenderungan anak melakukan dan memperoleh perlakuan bullying. 2. Keengganan beberapa informan untuk memberikan informasi terkait dengan bullying.