Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

59 Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk kedalam tiap kelas. Data yang disajikan dalam bentuk sebaran frekuensi dikatakan sebagai data yang telah dikelompokan. Penentuan kelas untuk distribusi frekuensi menggunakan aturan struges Sugiyono, 2007: 27. Adapun aturan struges ini sebagai berikut : Banyaknya kelas = 1+3.3 log n. n tersebut di atas adalah jumlah sampel penelitian yang masing-masing jenis skala berbeda, sehingga banyak kelas pada masing-masing skala tentunya berbeda pula. Analisis data dilakukan dengan cara menentukan variabel idealnya yang dapat dihitung dengan acuan norma sebagai berikut : Keterangan : ST = Skor tertinggi SR = Skor terendah M ideal = Skor rerata ideal SD ideal = Skor deviasi ideal Dengan harga rerata tersebut, maka dapat dikategorikan sesuai pandangan Djemari Mardapi 2008: 123 sebagai berikut: Rumus Hitungan Rentang Skor Kategori X Mi – 1,5Sdi X 2,25 1,00 – 2.24 Rendah R Mi – 1,5Sdi ≤ X Mi + 1,5Sdi 2,25 ≤ X 4.75 2,25 – 4.74 Sedang S Mi + 1,5Sdi ≤ X 4.75 ≤ X 4.75 – 6,00 Tinggi T M ideal = 12ST + SR SD ideal =16 ST - SR 60 Persentase perhitungan skala perilaku mengganggu di kelas dengan rumus sebagai berikut: Skors s = jumlah skor X 100 Jumlah responden Dengan harga persentase tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: Rumus Hitungan Rentang Persentase Kategori X Mi – 1,5Sdi X 25 00 – 24 Rendah R Mi – 1,5Sdi ≤ X Mi + 1,5Sdi 25 ≤ X 75 25 – 74 Sedang S Mi + 1,5Sdi ≤ X 75 ≤ X 75 – 100 Tinggi T 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan dan dipaparkan hasil penelitian mengenai perilaku mengganggu siswa di kelas pada siswa Madrasah Aliyah Negeri MAN 1 Magelang yang meliputi profil MAN 1 Magelang dan dekripsi karakteristik subjek penelitian.

1. Profil Madrasah Aliyah Negeri MAN 1 Magelang

Madrasah Aliyah Negeri MAN 1 Magelang beralamat di jalan Sunan Bonang nomor 17 Jurangombo Magelang yang merupakan sekolah setingkat SMASMK yang berada dibawah naungan Kementrian Agama, yang membedakan dengan SMA adalah mata pelajaran agama lebih banyak dan terdapat asrama yang dikhususkan bagi siswa berprestasi untuk menimba ilmu agama lebih dalam. MAN 1 Magelang memiliki 30 rombongan belajar yang terbagi menjadi 4 program penjurusan yaitu, agama, bahasa, IPA, dan IPS. Setiap kelas diisi antara 20-30 siswa. Selain itu, MAN Magelang mempunyai 61 guru tetap, 9 guru tidak tetap, dan 4 guru ekstrakurikuler, dimana 10 diantaranya sudah bergelar Magister. MAN 1 Magelang mempunyai kebersihan dan kerapian yang baik. Setiap hari penjaga madrasah atau petugas kebersihan madrasah membersihkan lingkungan madrasah. Kebersihan kelas juga terjaga baik karena siswa membersihkan kelas setiap hari sesuai dengan jadwal piket. Terdapat juga tempat sampah yang tersebar di depan kelas sehingga 62 kebersihan madrasah tetap terjaga. Tata ruang, pencahayaan, dan sirkulasi udara ruang kelas juga baik. Hal ini mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik pula. MAN 1 Magelang tidak terletak di jalan raya utama, sehingga mempunyai tingkat kebisingan yang relative rendah. Hal ini berpengaruh positif terhadap pembelajaran di kelas. MAN 1 Magelang mempunyai fasilitas yang meliputi ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, fasilitas olahraga, tempat ibadah, koperasi, dan asrama bagi siswa. Selain itu, sesuai dengan keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Dirjen Bimbaga tanggal 20 Februari 1998 mengenai penetapan 35 MAN Model se-Indonesia, MAN 1 Magelang termasuk salah satu diantara MAN Model yang dilengkapi dengan Pusat Sumber Belajar Bersama PSBB, dimana di dalam kurikulum memasukkan kelas keterampilan. Kelas keterampilan yang ada di MAN 1 Magelang adalah otomotif, tata busana, dan elektro. Siswa kelas keterampilan adalah siswa pilihan dan yang berminat mengikuti kelas tersebut. Berdasarkan data-data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa MAN 1 Magelang mempunyai lingkungan belajar, sarana, dan prasarana yang baik yang mendorong terciptanya pembelajaran di kelas yang baik pula. Terciptanya pembelajaran yang baik di kelas akan mengurangi perilaku mengganggu siswa di kelas. 63

2. Deskripsi Karakteristik Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa MAN 1 Magelang. Adapun karakteristik dari masing-masing subjek adalah sebagai berikut:

a. Guru

1 Penilaian guru terhadap perilaku mengganggu di kelas Guru dalam penelitian ini adalah sebagai penilai perilaku mengganggu siswa di kelas. Berikut ini adalah tabel penilaian guru terhadap perilaku mengganggu siswa di kelas : Tabel 7. Penilaian Guru terhadap Perilaku Mengganggu di kelas Aspek Karakteristik n Indikator mean Mean Total A B C D Jenis Kelamin Laki-laki 15 23,08 3,12 2,82 2,54 2,17 2,66 Perempuan 50 76,92 2,33 2,27 2,01 1,87 2,12 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penilaian guru laki-laki dan perempuan terhadap perilaku mengganggu siswa di kelas tertinggi terletak pada indikator A kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran dengan rerata penilaian guru laki-laki 3,12 dan rerata penilaian guru perempuan 2,33. Hal ini menunjukkan bahwa guru laki- laki dan perempuan menilai siswa MAN 1 Magelang di kelas berpotensi melakukan perilaku mengganggu pada kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran. Jika dilihat dari indikator A kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran, indikator B tidak ikut serta dalam aktivitas kelas, indikator C kegiatan mengganggu pembelajaran di kelas, dan indikator D keterlambatan dan ketidakhadiran, penilaian guru laki-laki terhadap perilaku mengganggu siswa di kelas lebih tinggi 64 daripada penilaian guru perempuan. Artinya, guru laki-laki lebih banyak melihat perilaku mengganggu siswa di kelas daripada guru perempuan. 2 Penilaian Guru terhadap Perilaku Mengganggu Siswa di Kelas Berdasarkan Indikator yang Dinilai Data hasil penilaian guru terhadap perilaku mengganggu siswa di kelas berdasarkan indikator yang dinilai diperoleh dari penilaian 65 guru. Data ini diolah menggunakan SPSS versi 16.0. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 8. Penilaian Guru terhadap Perilaku Mengganggu di kelas Berdasarkan Tiap Item pada Indikator Indikator Deskriptor M SD Ket M tot A Menggambar di kertas 3.52 1.75 S 2,52 Mengerjakan tugas lain saat pelajaran 2.71 1.18 S Menggunakan telepon genggam 2.32 1.50 S Mencoret-coret meja saat pelajaran 2.35 1.27 S Membuat contekan di meja 2.09 1.37 R Membaca majalah atau komik 2.11 1.32 R B Tidak mengerjakan PR 2.35 1.24 S 2,40 Lupa membawa PR 2.71 1.51 S Tidak membawa buku alat tulis 2.17 1.34 R Tidak ikut serta dalam kegiatan kelompok 2.29 1.37 S Melamun saat pelajaran 2.45 1.28 S Tidur saat pelajaran 2.62 1.40 S Tidak memperhatikan pelajaran 2.62 1.32 S C Makan atau minum saat pelajaran 2.20 1.15 R 2,14 Mencontek ketika ujian 2.43 1.42 S Berbicara diluar gilirannya 2.28 1.36 S Berulangkali meminta guru mengulangi penjelasan 2.66 1.31 S Berbicara dengan teman saat pelajaran 2.03 1.32 R Menciptakan kegaduhan saat jam kosong 2.05 1.48 R Merokok di kelas 1.74 1.29 R Menjahili teman dengan melempar kertas benda 1.89 1.23 R Berulang kali ijin meninggalkan kelas 1.97 1.37 R Buang angin di kelas 1.71 1.22 R D Tidak mengikuti pelajaran tanpa ijin 2.05 1.40 R 1,94 Terlambat masuk kelas 1.83 0.98 R