Siswa Deskripsi Karakteristik Subjek

72 Umum dengan rerata 1,59. Secara umum, kelas XII Bahasa menunjukkan perilaku mengganggu paling tinggi dibandingkan kelas dan jurusan yang lain dengan rerata total 2,19 dan terendah XI IPS dengan rerata 1,5. Dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa pada jurusan IPA, siswa kelas XII IPA mempunyai tingkat perilaku mengganggu di kelas yang lebih tinggi dibandingkan siswa kelas XI IPA. Pada jurusan IPS, siswa kelas XI IPS mempunyai tingkat perilaku mengganggu yang lebih tinggi daripada siswa kelas XII IPS. Sedangkan pada jurusan Bahasa, siswa kelas XII Bahasa mempunyai tingkat perilaku mengganggu lebih tinggi daripada siswa kelas XI Bahasa. 2 Penilaian siswa terhadap perilaku mengganggu di kelas berdasarkan tiap item pada indikator Data hasil perilaku mengganggu siswa di kelas bersadarkan indikator yang dinilai diperoleh dari penilaian siswa. Indikator-indikator tersebut termuat dalam item-item skala yang disebarkan 260 siswa. Data perilaku mengganggu siswa di kelas berdasarkan penilai dan indikator yang dinilai ini diolah menggunakan Microsoft Excel 2007. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 73 Tabel 13. Penilaian Siswa terhadap Perilaku Mengganggu di Kelas Berdasarkan Tiap Item pada Indikator Indikator Deskriptor Rentang skor M SD Ket M total 1-2 3-4 5-6 f f f A Menggambar di kertas 89 34 94 36 77 30 3.29 1.57 S 2,25 Mengerjakan tugas lain saat pelajaran 158 61 83 32 19 7 2.40 1.19 S Menggunakan telepon genggam 163 63 72 28 25 9 2.32 1.46 S Mencoret-coret meja saat pelajaran 189 73 62 24 9 3 2.03 1.17 R Membuat contekan di meja 217 83 27 10 16 7 1.69 1.12 R Membaca majalah atau komik 203 78 45 17 12 5 1.77 1.16 R B Tidak mengerjakan PR 153 59 101 39 6 2 2.17 1.13 R 2,1 Lupa membawa PR 121 47 119 46 20 7 2.62 1.24 S Tidak membawa buku alat tulis 212 82 31 12 17 6 1.79 1.26 R Tidak ikut serta dalam kegiatan kelompok 229 88 27 10 4 2 1.54 0.96 R Melamun saat pelajaran 171 66 77 30 12 4 2.30 1.10 S Tidur saat pelajaran 170 65 75 29 15 6 2.20 1.24 R Tidak memperhatikan pelajaran 160 62 85 33 15 5 2.58 1.26 S C Makan atau minum saat pelajaran 183 70 72 28 5 2 2.08 1.02 R 1,87 Mencontek ketika ujian 177 68 55 21 28 11 2.34 1.18 S Berbicara diluar gilirannya 162 62 65 25 33 13 2.28 1.43 S Berulangkali meminta guru mengulangi penjelasan 225 87 31 12 4 1 1.57 1.06 R Berbicara dengan teman saat pelajaran 132 51 106 41 22 8 2.48 1.35 S Menciptakan kegaduhan saat jam kosong 229 88 29 11 2 1 1.45 0.88 R Merokok di kelas 200 77 55 21 5 2 1.40 0.89 R Menjahili teman dengan melempar kertas benda 220 85 31 12 9 3 1.83 1.06 R Berulang kali ijin meninggalkan kelas 233 90 22 8 5 2 1.47 0.85 R Buang angin di kelas 247 95 8 3 5 2 1.33 0.78 R D Tidak mengikuti pelajaran tanpa ijin 204 78 50 19 6 3 1.68 1.05 R 1,7 Terlambat masuk kelas 216 83 41 16 3 1 1.72 0.93 R Keterangan: A : Kegiatan tidak relevan dengan pembelajaran B : Tidak ikut serta dalam aktivitas kelas C : Kegiatan mengganggu pembelajaran di kelas D : Keterlambatan dan ketidakhadiran 74 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa menurut siswa secara umum, tingkat perilaku mengganggu tertinggi terletak pada indikator A kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran dengan rerata total 2,25. Sedangkan yang terendah pada indikator keterlambatan dan ketidakhadiran dengan rerata total 1,7. Secara umum, tingkat perilaku mengganggu tertinggi terletak pada perilaku menggambar di kertas dengan rerata 3,29. Sedangkan secara khusus, pada indikator A kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran tingkat perilaku mengganggu tertinggi terletak pada indikator A kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran dengan rerata 3,29, pada indikator B tidak ikut serta dalam aktivitas kelas terletak pada perilaku lupa membawa pekerjaan rumah dengan rerata 2,62, pada indikator C kegiatan yang mengganggu pembelajaran terletak pada perilaku berbicara dengan teman saat pelajaran dengan rerata 2,48, dan pada indikator D keterlambatan dan ketidakhadiran terletak pada perilaku terlambat masuk kelas dengan rerata 1,72. Secara umum, tiga perilaku yang intensitasnya paling tinggi pada skala 5-6 adalah perilaku menggambar di kertas 77 siswa atau 30, berbicara diluar gilirannya 33 siswa atau 13, dan perilaku mencontek ketika ujian 28 siswa atau 11. Secara khusus, pada indikator A kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran perilaku mengganggu yang intensitasnya paling tinggi pada skala 5-6 adalah perilaku menggambar di kertas 77 siswa atau 30 dan jumlah anak 75 yang melakukan paling banyak adalah perilaku membuat contekan di meja dengan frekuensi 217 siswa tetapi intensitasnya rendah pada skala 1-2. Pada indikator B tidak ikut serta dalam aktivitas kelas, intensitas perilaku mengganggu paling tinggi pada skala 5-6 terletak pada lupa membawa pekerjaan rumah 20 siswa atau 7 dan siswa yang melakukan paling banyak adalah perilaku tidak ikut serta dalam kegiatan kelompok dengan frekuensi 229 siswa tetapi intensitasnya rendah pada skala 1-2. Pada indikator C kegiatan yang mengganggu pembelajaran intensitas perilaku mengganggu tertinggi pada skala 5- 6 terletak pada perilaku berbicara diluar gilirannya 33 siswa atau 13 dan siswa yang melakukan paling banyak adalah perilaku buang angin di kelas dengan frekuensi 247 siswa tetapi intensitasnya rendah pada skala 1-2. Sedangkan pada indikator D keterlambatan dan ketidakhadiran intensitas perilaku mengganggu tertinggi pada skala 5- 6 terletak pada perilaku tidak mengikuti pelajaran tanpa ijin 6 siswa atau 3 dan siswa yang melakukan paling banyak adalah perilaku terlambat masuk kelas dengan frekuensi 216 siswa tetapi intensitasnya rendah pada skala 1-2. 3 Alasan siswa melakukan perilaku mengganggu di kelas Alasan siswa melakukan perilaku mengganggu di kelas dapat berasal dari dalam individu internal maupun faktor dari luar individu eksternal. Adapun hasil persentasenya adalah sebagai berikut: 76 Tabel 14. Alasan Siswa Melakukan Perilaku Mengganggu di Kelas Faktor Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Keterangan Internal Kebosanan 221 85 Tinggi Kecemasan 52 20 Rendah Mencari perhatian 103 39,6 Sedang Keisengan 193 74,2 Sedang Kondisi fisik lapar, sakit, alergi 54 20,8 Rendah Tidak menguasai pelajaran 157 60,4 Sedang Eksternal Guru tidak cakap mengajar 183 70,4 Sedang Sarana pembelajaran tidak lengkap 96 36,9 Sedang Mempunyai masalah keluarga 213 81,9 Tinggi Jumlah siswa di kelas terlalu banyak 92 35,4 Sedang Beban kurikulum 196 75,4 Tinggi Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas alasan siswa melakukan perilaku mengganggu di kelas berdasarkan faktor internal terletak pada pilihan jawaban kebosanan dengan persentase 85, sedangkan minoritas siswa memilih pilihan jawaban kecemasan dengan persentase 20. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menilai kebosanan sebagai alasan yang paling sering muncul dari faktor internal siswa melakukan perilaku mengganggu di kelas. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase tertinggi alasan siswa melakukan perilaku mengganggu di kelas berdasarkan faktor eksternal terletak pada pilihan jawaban mempunyai masalah keluarga yaitu 81,9, sedangkan persentase terendah siswa dengan pilihan jawaban jumlah siswa di kelas terlalu banyak yaitu 35,4. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menilai 77 masalah keluarga menjadi alasan yang paling sering muncul dari faktor eksternal siswa melakukan perilaku mengganggu di kelas. 4 Sikap siswa terhadap siswa lain yang berperilaku mengganggu di kelas Data ini diambil untuk mengetahui sikap siswa terhadap siswa lain yang melakukan perilaku mengganggu di kelas. Data ini diolah menggunakan Microsoft excel 2007. Adapun hasil persentasenya adalah sebagai berikut: Tabel 15. Sikap Siswa terhadap Siswa Lain yang Berperilaku Mengganggu di Kelas No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Keterangan 1. Membiarkan 225 86.5 Tinggi 2. Pura-pura tidak tahu 120 46.2 Sedang 3. Ikut serta melakukan perilaku mengganggu 142 54.6 Sedang 4. Menasehati 151 58.1 Sedang 5. Melaporkan pada guru 145 54.2 Sedang Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase tertinggi sikap siswa terhadap siswa lain yang berperilaku mengganggu di kelas terletak pada pilihan jawaban membiarkan yaitu 86,5 pada kategori tinggi, sedangkan frekuensi terendah sikap siswa adalah pilihan jawaban pura-pura tidak tahu dengan persentase 46,2 pada kategori sedang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap siswa yang paling sering muncul apabila mendapati temannya melakukan perilaku mengganggu di kelas adalah membiarkan.

c. Guru dan Siswa

Pada sub bab ini akan dipaparkan dan dijelaskan mengenai perbandingan penilaian karakteristik perilaku mengganggu dan tingkat perilaku mengganggu menurut penilaian guru dan siswa dengan 78 mengesampingkan karakteristik subjek guru dan siswa. Dengan demikian, akan didapatkan hasil yaitu karakteristik dan tingkat perilaku mengganggu siswa di kelas secara umum. Data hasil tingkat perilaku mengganggu siswa di kelas secara umum ini diperoleh dari perhitungan skala yang disebarkan pada 65 guru dan 260 siswa kelas X, XI, dan XII Madrasah Aliyah Negeri MAN 1 Magelang tahun ajaran 20122013. Berdasarkan data penilaian guru dan siswa yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa guru dan siswa setuju bahwa perilaku mengganggu paling sering tampak pada indikator kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran yaitu pada perilaku menggambar di kertas saat pelajaran, mengerjakan tugas lain saat pelajaran, dan menggunakan telepon genggam di kelas yang pada kategori sedang. Selanjutnya, guru dan siswa setuju bahwa perilaku lupa membawa pekerjaan rumah dan tidak memperhatikan pelajaran adalah perilaku mengganggu yang sering muncul pada indikator tidak ikut serta dalam aktivitas kelas. Pada indikator kegiatan yang mengganggu pembelajaran, perilaku mengganggu yang sering tampak menurut guru dan siswa adalah perilaku mencontek ketika ujian dan berbicara diluar gilirannya. Sedangkan pada indikator keterlambatan dan ketidakhadiran, guru dan siswa setuju bahwa tidak banyak perilaku mengganggu yang muncul pada perilaku terlambat masuk kelas maupun perilaku tidak masuk kelas tanpa ijin. Selanjutnya, adalah mengenai tingkat perilaku mengganggu siswa di kelas. Data tingkat perilaku mengganggu siswa secara umum ini diolah menggunakan SPSS versi 16.0. Berikut ini adalah tabel frekuensi tingkat 79 perilaku mengganggu siswa di kelas secara umum berdasarkan siswa dan guru sebagai penilai. Tabel 16. Frekuensi Tingkat Perilaku Mengganggu Siswa di Kelas secara Umum No Kategori Rentang Siswa Guru Skor f f 1 Rendah 1,00 – 2.24 202 77.7 34 52.3 2 Sedang 2,25 – 4.74 58 22.3 31 47.7 3 Tinggi 4.75 – 6,00 0 0.0 0 0.0 Jumlah – 260 100 65 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan siswa sebagai penilai, frekuensi tertinggi tingkat perilaku mengganggu siswa di kelas secara umum berada pada kategori rendah yaitu 202 siswa 77,7, selanjutnya pada kategori sedang yaitu 58 siswa 22,3, selanjutnya tidak ada siswa berperilaku mengganggu pada kategori tinggi. Sedangkan berdasarkan subjek guru, 34 guru 52,3 menilai siswanya berperilaku mengganggu pada kategori rendah, dan 31 guru 47,7 menilai siswanya berperilaku mengganggu pada kategori sedang. Selanjutnya tidak ada guru yang menilai siswanya secara umum pada tingkat perilaku mengganggu kategori tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian guru terhadap perilaku mengganggu di kelas lebih tinggi daripada penilaian siswa. Tingkat perilaku mengganggu siswa di kelas secara umum juga dapat digambarkan seperti pada grafik di bawah ini. 80 77.7 52.3 22.3 47.7 20 40 60 80 100 P ers en ta se Rendah Sedang Tinggi Kategori Siswa Guru Gambar 1. Tingkat Perilaku Mengganggu Berdasarkan Penilaian Guru dan Siswa