34 Ngain lebih besar dari 76 maka game Tata Surya dapat dikatakan efektif.
Sebaliknya jika besar hasil uji Ngain kurang dari 76 maka game Tata Surya dapat dikatakan tidak efektif.
Peneliti menggunakan analisis data yaitu uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara hasil belajar siswa yang
pembelajarannya menggunakan media game Tata Surya dengan hasil belajar siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan game Tata Surya. Apabila ada
perbedaan hasil belajar, selanjutnya peneliti menggunakan uji Ngain untuk menghitung nilai efektivitas penggunaan game Tata Surya dan mencari perolehan
hasil pengkategorian efektivitas penggunaan game Tata Surya dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas 6 SD Muhammadiyah
Karangkajen Yogyakarta tahun ajaran 20122013.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian dan kajian teori di atas, maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ha : Ada perbedaan secara signifikan antara hasil belajar siswa yang
pembelajarannya menggunakan media game Tata Surya dengan hasil belajar siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan game Tata
Surya. Ho
: Tidak ada perbedaan secara signifikan antara hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media game Tata Surya dengan hasil
belajar siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan game Tata Surya.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Suatu penelititan
dapat dikatakan
berhasil dan
dapat dipertanggungjawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang
tepat dan dengan sistematika yang baik. Untuk itu perlu suatu metode penelitian
yang menjadi acuan dalam pelaksanaan penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang diarahkan dalam bentuk mencari data-data kuantitatif yang diperoleh dari hasil
nilai menyelesaikan tes, baik tes sebelum perlakuan pretest pada awal tindakan maupun tes akhir setelah perlakuan posttest yang dilaksanakan pada akhir
tindakan melalui hasil uji coba eksperimen semukuasi eksperimen. Desain penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen merupakan salah satu bagian dari metode penelitian eksperimen. Menurut Arifin 2011:68 dalam metode
eksperimen, peneliti harus melakukan tiga kegiatan pokok yaitu mengontrol, memanipulasi, dan mengamati. Selanjutnya, peneliti harus membagi objek atau
subjek yang diteliti menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan.
Dikatakan Sugiyono 2009:107, bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Pada metode kuasi eksperimen, populasi tidak dapat dipastikan homogen, serta