Hasil Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Hipotesis I Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pramuniaga PT Mirota Kampus Yogyakarta. Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 16. Berdasarkan tabel 16, diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pramuniaga se besar β 0,414 p0.001; p=0,000. Kontribusi budaya organisasi untuk menjelaskan kinerja pramuniaga sebesar ΔR2 0,169. Maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pramuniaga pada PT Mirota Kampus Yogyakarta. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama diterima. b. Uji Hipotesis II Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah self efficacy memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pramuniaga PT Mirota Kampus Yogyakarta. Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows dapat dilihat pada tabel 16. Berdasarkan tabel 16, diketahui bahwa self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja pramuniaga sebesar β 0,545 p0.001; p=0,000. Kontribusi self efficacy untuk menjelaskan kinerja pramuniaga sebesar ΔR2 0,265. Maka dapat disimpulkan bahwa self efficacy memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pramuniaga pada PT Mirota Kampus Yogyakarta. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis kedua diterima. c. Uji Hipotesis III Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah budaya organisasi dan self efficacy memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pramuniaga PT Mirota Kampus Yogyakarta. Ringkasan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows dapat dilihat pada tabel 16. Berdasarkan tabel 16, diketahui bahwa budaya organisasi β 0,301 p0.001; p=0,000 dan self efficacy β 0,464 p0.001; p=0,000 berpengaruh positif terhadap kinerja pramuniaga. Kontribusi budaya organisasi dan self efficacy untuk menjelaskan kinerja pramuniaga sebesar ΔR 2 0,349. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi dan self efficacy memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pramuniaga PT Mirota Kampus Yogyakarta. Maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis ketiga diterima. Tabel 18 Ringkasan Hasil Hipotesis No 11 Hipotesis Hasil 1 Budaya organisasi memiliki pengaruh Terbukti postif terhadap kinerja pramuniaga PT Mirota Kampus Yogyakarta. 2 Self efficacy memiliki pengaruh Terbukti positif terhadap kinerja pramuniaga PT Mirota Kampus Yogyakarta. 3 Budaya Organisasi dan self efficacy Terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pramuniaga Sumber: Data Primer yang diolah 2015

4.3 Pembahasan

4.3.1. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap kinerja pramuniaga di PT Mirota Kampus Yogyakarta. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pramuniaga dapat dijelaskan dengan beberapa faktor. Skor tertinggi indikator variabel budaya organisasi terdapat pada indikator inovasi dan pengambilan risiko 4,19. Pramuniaga didorong untuk berinovasi agar mampu menciptakan suatu keunikan pada PT Mirota Kampus Yogyakarta. Contohnya seperti pada hari-hari khusus tertentu PT Mirota Kampus selalu mengadakan promo menarik pada suatu barang, seperti buah, sayur, gula, dan lain sebagainya. Pramuniaga didorong untuk berinovasi agar mampu menyediakan stok yang cukup pada barang- barang seperti buah, sayur, dan gula pada hari-hari khusus tersebut. Pramuniaga menginovasikan suatu cara agar keterbatasan stock barang yang dijual mampu memenuhi semua kebutuhan pelanggan. Selain itu inovasi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mengimbuhkan gerakan yang khas disaat mengucapkan kalimat sapaan pada pelanggan. Inovasi tentunya dilakukan dengan lebih gencar agar dapat memperkenalkan keunikan PT Mirota Kampus Yogyakarta kepada pelanggan. Seiring dengan adanya peningkatan sebuah inovasi maka pasti akan diikuti oleh suatu risiko. Suatu risiko yang dihadapi selanjutnya diatasi dengan cara mengenali risiko yang ada dan dikelola secara tepat. Mengingat peran pramuniaga yang berada di dalam sebuah organisasi yaitu untuk mewujudkan tujuan bersama, maka pramuniaga PT Mirota Kampus dituntut harus bisa menghadapi tantangan untuk meraih kesuksesan dengan cara selalu inovatif dan berani mengambil risiko. Untuk memperoleh itu semua dibutuhkan suatu pengembangan budaya organisasi yang kuat dalam PT. Mirota Kampus. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan struktur dan kontrol yang dibutuhkan tanpa harus bersandar pada birokrasi formal yang kaku dan dapat menekan tumbuhnya inovasi untuk berkarya. Dengan adanya inovasi yang efektif maka pramuniaga dapat didorong untuk berani mengatasi risiko secara cerdas. Budaya organisasi yang mampu dipahami dan diterapkan dengan baik inilah yang dapat membantu kinerja organisasi bisnis, karena dapat menciptakan suatu tingkatan yang luar biasa dalam diri pramuniaga PT Mirota Kampus Yogyakarta. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Zamani, dkk 2012 yang menyatakan bahwa budaya organisasi dapat menjadi proses perbaikan mutu yang dapat memberikan wawasan terhadap strategi apa yang akan diambil perusahaan dan nantinya siap untuk diimplementasikan.