ini dikarenakan terdapat keyakinan diri saat melaksanakan tugas terlebih ketika menghadapi permasalahan seperti komplain yang
muncul dari pelanggan.
Self efficacy
yang tinggi akan membuat diri pramuniaga menjadi lebih optimis dalam bekerja. Bila pramuniaga
merasa optimis saat bekerja, maka kinerja pramuniaga pun akan menjadi lebih baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel budaya
organisasi dan
self efficacy
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pramuniaga.
2.4 Paradigma Penelitian
Berdasarkan pada faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, maka paradigma penelitian ini ditunjukkan oleh gambar
berikut :
H H
1
H
2
H
3
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Budaya Organisasi X1
Self efficacy
X2 Kinerja
Karyawan Y
Keterangan: H
1
= Pengaruh budaya organisasi X1 terhadap kinerja karyawanY H
2
= Pengaruh
self efficacy
X2 terhadap kinerja karyawan Y H
3
= Pengaruh budaya organisasi X1 dan
self efficacy
X2 terhadap kinerja karyawan Y
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil kajian empiris di atas, maka peneliti mengajukan beberapa hipotesis dalam penelitian ini sebagai
berikut: H
1
= Budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Mirota Kampus Yogyakarta.
H
2
=
Self efficacy
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Mirota Kampus Yogyakarta.
H
3
= Budaya organisasi dan
self efficacy
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Mirota Kampus Yogyakarta.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk angka. Penelitian
ini merupakan penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel independen dan
variabel dependen, yaitu untuk mengetahui hubungan sebab akibat budaya organisasi dan
self efficacy
terhadap kinerja pramuniaga di PT. Mirota Kampus Yogyakarta. Teknik yang digunakan untuk pengambilan datanya
yaitu menggunakan angket dengan skala likert dengan rentang skor 1-5.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Mirota Kampus yang berkantor di Jl C. Simanjuntak Yogyakarta. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan
Desember 2014 sampai Maret 2015.
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan kinerja PT. Mirota Kampus Yogyakarta sebagai variabel terikat atau dependen. Kinerja diartikan
sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
36
seorang pramuniaga PT Mirota Kampus dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.
Kinerja pramuniaga di PT Mirota Kampus Yogyakarta dalam penelitian ini diukur dengan indikator kinerja dari Christy 2010.
3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah sebagai berikut:
3.3.2.1 Budaya Organisasi X1
Dalam penelitian ini budaya organisasi merupakan seperangkat asumsi dasar mengenai cara berpikir, cara merasakan, dan cara
berperilaku yang dianut oleh pramuniaga PT Mirota Kampus untuk melakukan sesuatu di dalam organisasi. Budaya organisasi di PT
Mirota Kampus Yogyakarta dalam penelitian ini diukur dengan indikator budaya organisasi dari Robbins 1996.
3.3.2.2
Self efficacy
X2
Sedangkan
self efficacy
adalah sebuah keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri pada saat melaksanakan tugas pada suatu
tingkatan tertentu.
Self efficacy
pramuniaga di PT Mirota Kampus
Yogyakarta dalam penelitian ini diukur dengan indikator
self efficacy
dari Wright 2004.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh pramuniaga
di PT Mirota Kampus Yogyakarta yang terdiri dari 290 orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010. Sampel dalam penelitian ini mengambil
data dari populasi pramuniaga PT. Mirota Kampus Yogyakarta yang berjumlah 290 orang. Teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik probabilitas dengan cara
simple random sampling
, yaitu dengan metode pemilihan sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang
yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut rekomendasi dari Hair 1998 yang merekomendasikan ukuran sampel minimal berkisar
antara 100 sampai 200 observasi tergantung dari jumlah indikator yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-20 kali jumlah indikator yang diestimasi.
Dalam penelitian ini terdapat 16 item variabel dependen dan independen, maka jumlah sampel yang diambil adalah 16 x 5 yaitu 80 sampel. Dari teori