5. Pelaksanaan seremoni
Seremoni merupakan peranan budaya organisasi atau tindakan kolektof pemujaan budaya yang dilakukan secara turun menurun
mengingatkan dan memperkuat nilai-nilai budaya. 6.
Sejarah organisasi Budaya organisasi dikembangkan dengan waktu yang lama yaitu
sepanjang sejarah organisasi dan merupakan produk dari sejarah organisasi.
Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan adalah indikator budaya organisasi yang diungkapkan oleh Robbins 2004. Indikator
tersebut telah disesuaikan dengan tempat penelitian, yaitu di PT. Mirota Kampus Yogyakarta.
d. Fungsi Budaya Organisasi
Adapun fungsi budaya organisasi menurut Robbins dan Judge 2008 adalah sebagai berikut:
1. Berperan dalam menetapkan batasan.
2. Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi.
3. Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada
kepentingan individual seseorang. 4.
Meningkatkan stabilitas sistem sosial karena merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi.
5. Sebagai mekanisme kontrol rasional yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku para karyawan.
e. Efek-efek Budaya Organisasi
Budaya organisasi dapat dijadikan sebagai pendorong untuk meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu budaya organisasi juga dapat
meningkatkan perilaku etis dari karyawan. Menurut Barney 1991, budaya
organisasi memberikan keuntungan yang agresif dan berkelanjutan. Barney memperkenalkan tiga kondisi budaya yang dapat memberikan keuntungan
yang berkelanjutan, Pertama yaitu budaya organisasi yang harus layak. Kedua, budaya organisasi harus langka dan memiliki atribut. Ketiga budaya
organisasi harus sempurna atau
imitable
. Apabila ketiga kondisi budaya tersebut dimiliki perusahaan, maka hal ini dapat memberikan bantuan
kepada kinerja organisasi yang unggul yang dapat bersifat sementara atau terus berlanjut jangka panjang. Keberlanjutan jangka panjang pada kinerja
organisasi dapat menyebabkan perusahaan meraih keunggulan kompetitif.
2.1.3
Self efficacy
a. Pengertian
Self efficacy
Kreitner dan Kinicki 2009 mendefinisikan
self efficacy
sebagai kepercayaan diri seseorang dalam menjalankan tugas pada sebuah tingkatan
tertentu.
Self efficacy
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi aktifitas pribadi terhadap pencapaian tugas. Lebih lanjut Bandura 1989 menyatakan
bahwa
self efficacy
memiliki peran utama dalam proses pengaturan melalui motivasi individu dan pencapaian kinerja yang sudah ditetapkan.
Self efficacy
dapat menentukan bagaimana seseorang merasakan, berpikir, memotivasi diri sendiri dan berkelakuan. Luthan 2006 efikasi diri