Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Meda

(1)

IKLAN LUAR RUANG POLITIK DAN PERILAKU POLITIK

(Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada

Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap

Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan

Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Dedy Lambok Panggabean

(090904047)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Dedy Lambok Panggabean

NIM : 090904047

Judul : Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil

Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan)

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Hendra Harahap, MA

NIP.196710021994031001 NIP.196208281987012001 Dra.Fatma Wardi Lubis, MA

Dekan FISIP USU

NIP. 196805251992031002 Prof. Dr. Badaruddin, M.Si


(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya

terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya akan bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Dedy Lambok Panggabean

NIM : 090904047

Tanda Tangan : Tanggal :


(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Dedy Lambok Panggabean

NIM : 090904047

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik

(Study Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji :

Penguji :

Penguji Utama :

Ditetapkan di : Medan


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi peneliti yang mengaruniakan berkat dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan)”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Berkat bimbingan Yesus Kristus, peneliti diperlayakkan menjadi mahasiswa yang berintegritas dan senantiasa merasakan semangat yang selalu diperbaharui.

Peneliti menyadari perjuangan orang tua tunggal peneliti dalam memenuhi kebutuhan baik materil maupun moril selama mengecap pendidikan di Universitas Sumatera Utara (USU), untuk itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Dermawan Juniar Pangaribuan yang selalu berjuang dalam menjaga, memberikan kasih sayang, semangat, nasehat, dan dukungan kepada peneliti. Peneliti juga mengucapkan terimakasih atas dukungan abang dan adik peneliti Ronny Panata Panggabean, Vierhot Panggabean dan Asima Tupauli Panggabean yang selalu memberikan dorongan dan semangat.

Peneliti juga menyadari bahwa banyak sekali bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini. oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yakni Bapak Prof. Drs. Badaruddin, M.si beserta jajarannya.

2. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi dan dosen pembimbing akademis peneliti yakni Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A.

3. Dosen pembimbing peneliti Drs. Hendra Harahap, M.A yang bersedia meluangkan waktu untuk memberi arahan, bimbingan, dan ilmu dengan sabar selama peneliti menyusun skripsi ini.

4. Seluruh staff Departemen dan Laboratorium Ilmu Komunikasi FISIP USU yakni Kak Maya, Kak Icut, Kak Yovita, Kak Hanim, dan Kak Puan yang telah membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan jalannya pendidikan peneliti.

5. Keluarga besar Pusat Pengkajian Komunikasi Massa (P2KM) USU, Pers Mahasiswa PIJAR, forum diskusi mahasiswa ilmu komunikasi PILAR, dan pengurus aktif situs jual


(6)

buku online nulisbuku.com. Kalian memang biasa-biasa saja tetapi berdampak sangat luar biasa dalam hidup peneliti.

6. Keluarga besar Departemen Ilmu Komunikasi stambuk 2009 dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran yang membangun. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, 2013


(7)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dedy Lambok Panggabean

NIM : 090904047

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-ekslusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media-formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama masih tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan Pada Tanggal :

Yang Menyatakan


(8)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi Politik, Teori Iklan Luar Ruang Politik, dan Teori Perilaku Politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Relasi Tata Jenjang (Rank-Order) oleh Spearman dan didukung dengan menggunakan skala Guilford. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Pemilihan sampel dilakukan dengan bantuan tabel randomsampling.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan yang terdaftar sebagai DPT di KPU Medan sebanyak 1267 orang dengan perincian 612 orang laki-laki dan 655 orang perempuan. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga total sampel penelitian ini berjumlah 93 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara, yakni Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan.

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa “Terdapat Hubungan yang cukup berarti (Ha 1, Ha 2, dan Ha 5) dan rendah tapi pasti (Ha 3 dan Ha 4) antara Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan” dengan angka korelasi sebesar 0,626 untuk pasangan Gusman, 0,598 untuk pasangan Esja, 0,281 untuk pasangan Charly, 0,378 untuk pasangan Amri-RE, dan 0,418 untuk pasangan Ganteng. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, diperoleh nilai tabel signifikansi 0,00, dimana lebih kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel adalah signifikan.

Kata kunci :


(9)

ABSTRACT

The study entitled Political Outdoor Advertising and Political Behavior (Correlational Study About Effect of Political Outdoor Advertising on the Election of Governor/Vice Governor of North Sumatra in 2013 to Political Behavior of Society in Dr. Mansyur, Padang Bulan, Medan).

The theory used in this research is the Theory of Political Communication, Political Outdoor Advertising Theory, and the Theory of Political Behavior. The method used in this study is correlational aims to find a relationship between variables with other variables. The data analysis technique used is the analysis of a single table, cross table analysis, and hypothesis through Rank-Order coefficient level formula by Spearman and is supported by using a Guilford scale. Sampling techniques in this study is simple random sampling namely select a sample that is by providing equal opportunities to all members of the population to be designated as members of the sample. The sample selection is done with the help of a table of random sampling.

The population in this study was the people that staying in Dr. Mansyur Street Padang Bulan that registered as DPT of KPU Medan in 2013 as much as 1267 people, comprising 612 men and 655 women. Sampling techniques in this study using Taro Yamane formula with 10% precision and 90% confidence level for a total sample of this study amounted to 93 people. Data collection techniques used in this study in two ways, namely Library Studies and Field Studies.

Based on the results of the study proved that "There is a significant relationship (Ha 1, Ha 2, and Ha 5) and low but definite relationship (Ha 3 and Ha 4) between the Political Outdoor Advertising on the Election of Governor/Vice Governor of North Sumatra in 2013 to Political Behavior of Society in Dr. Mansyur Street, Padang Bulan, Medan" with the number of correlation is 0.626 for Gusman, 0.598 for Esja, 0,281 for Charly, 0.378 for the Amri-RE, and 0.418 for Ganteng. To determine the level of significance level results of hypothesis, significance value findings is 0.00, which is smaller than 0.05, so conclusioned between the two variables is significant.

Keywords:


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ... i

LEMBAR PERSETUJUAN …. ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR . ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Komunikasi Politik ... 8

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Politik ... 8

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Politik ... 11

2.1.2 Iklan Luar Ruang Politik ... 12

2.1.2.1 Pengertian Iklan Luar Ruang Politik ... 12

2.1.2.2 Karakteristik Iklan Luar Ruang ... 13

2.1.3 Perilaku Politik ... 14

2.1.3.1 Pengertian Perilaku Politik ... 14

2.1.3.2 Tahapan Pembentukan Perilaku ... 15

2.2 Kerangka Konsep ... 17

2.3 Variabel Penelitian ... 17

2.4 Defenisi Operasional ... 19


(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 24

3.1.1 Gambaran Umum Jalan Dr. Mansyur Padang Bulan Kota Medan ... 24

3.1.2 Keadaan Penduduk ... 25

3.2 Metodologi Penelitian ... 25

3.2.1 Metode Penelitian ... 25

3.2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 26

3.3.1 Populasi ... 26

3.3.2 Sampel ... 26

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.5 Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengumpulan Data ... 30

4.2 Teknik Pengolahan Data ... 31

4.3 Analisis Tabel Tunggal ... 33

4.3.1 Karakteristik Responden ... 33

4.3.2 Iklan Luar Ruang Politik ... 37

4.3.3 Perilaku Politik ... 58

4.4 Analisis Tabel Silang ... 74

4.4.1 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Gusman dan Iklan luar ruang politik Gusman yang menumbuhkan minat untuk dilihat.. ... 74

4.4.2 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Esja dan Iklan luar ruang politik Esja yang menumbuhkan minat untuk dilihat ... 75

4.4.3 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Charly dan Iklan luar ruang politik Charly yang menumbuhkan minat untuk dilihat… ... 77

4.4.4 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Amri-RE dan Iklan luar ruang politik Amri-RE yang menumbuhkan minat untuk dilihat…. ... 78


(12)

4.4.5 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Ganteng dan Iklan luar ruang politik Ganteng yang menumbuhkan

minat untuk dilihat……… ... 79 4.4.6 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan

luar ruang politik Gusman dan Iklan luar ruang politik

Gusman menumbuhkan pengertian ... 81 4.4.7 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan

luar ruang politik Esja dan Iklan luar ruang politik Esja

menumbuhkan pengertian ... 82 4.4.8 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan

luar ruang politik Charly dan Iklan luar ruang politik Charly

menumbuhkan pengertian ... 84 4.4.9 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan luar

ruang politik Amri-RE dan Iklan luar ruang politik

Amri-RE menumbuhkan pengertian ... 85 4.4.10 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan

iklan luar ruang politik Ganteng dan Iklan luar

ruang politik Ganteng menumbuhkan pengertian ... 87 4.4.11 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Gusman

memperlihatkan visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Gusman memberikan pemahaman kepada pemilih

mengenai visinya... 88 4.4.12 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Esja memperlihatkan

visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Esja memberikan

pemahaman kepada pemilih mengenai visinya ... 90 4.4.13 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Charly memperlihatkan

visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Charly memberikan

pemahaman kepada pemilih mengenai visinya ... 92 4.4.14 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Amri-RE

memperlihatkan visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Amri-RE memberikan pemahaman kepada pemilih

mengenai visinya... 94 4.4.15 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Ganteng


(13)

Ganteng memberikan pemahaman kepada pemilih mengenai

visinya ... 96

4.5 Uji Hipotesis ... 98

4.6 Pembahasan ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 114

5.2 Saran ... 115

5.2.1 Saran dari Responden Penelitian ... 115

5.2.2 Saran dalam Kaitan Akademis ... 116

5.2.3 Saran dalam Kaitan Praktis ... 116

DAFTAR REFERENSI ... 117


(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 2 Kerangka Konsep 17


(15)

DAFTAR GRAFIK

Nomor Judul Halaman 4.1 Frekuensi melihat iklan luar ruang politik Gusman 37 “Perubahan untuk Sumut Sejahtera”

4.2 Frekuensi melihat iklan luar ruang politik Esja 38 “Sumut 2013 Lebih Berwarna"

4.3 Frekuensi melihat iklan luar ruang politik Charly 39 “Membangun Dari Desa"

4.4 Frekuensi melihat iklan luar ruang politik Amri-RE 40 “Vox Populi Vox Dei, Membangun Dalam Kebhinekaan"

4.5 Frekuensi melihat iklan luar ruang politik Ganteng 41 “Merakyat dan Melayani"


(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2 Operasional variabel 18

4.1 Usia 33 4.2 Jenis kelamin 34 4.3 Pendidikan 34 4.4 Pekerjaan 35

4.5 Penghasilan setiap bulan 35

4.6 Status diri 36

4.7 Frekuensi mengikuti Pemilukada 36

4.8 Kemasan iklan politik 42

4.9 Iklan luar ruang dapat dipercaya 43

4.10 Jumlah iklan luar ruang 44

4.11 Iklan luar ruang yang sesuai keadaan sosial 45

4.12 Iklan luar ruang yang berisi informasi mengenai kandidat 46

4.13 Iklan luar ruang yang sesuai sistem nilai di masyarakat 48

4.14 Kejelasan bahasa yang digunakan 49

4.15 Iklan luar ruang yang memperlihatkan visi yang jelas 50

4.16 Kontinuitas iklan luar ruang 52

4.17 Konsistensi iklan luar ruang 53

4.18 Ketepatan pemilihan lokasi luar ruang 54

4.19 Ketepatan penggunaan media luar ruang 55

4.20 Sasaran iklan luar ruang jelas 56

4.21 Iklan luar ruang politik yang dapat dipertanggungjawabkan 56

4.22 Iklan luar ruang politik menumbuhkan minat untuk dilihat 58

4.23 Iklan luar ruang politik yang memberikan pengetahuan kepada pemilih mengenai nomor urut kandidat 59

4.24 Iklan luar ruang politik yang menumbuhkan kepercayaan 60


(17)

4.26 Iklan luar ruang politik yang memberikan pengetahuan

kepada pemilih mengenai visinya 62 4.27 Iklan luar ruang politik yang memberikan pemahaman

kepada pemilih mengenai visi kandidat 63 4.28 Isi iklan luar ruang politik yang dapat dianalisis oleh pemilih 64 4.29 Iklan luar ruang yang dapat diaplikasikan di daerah

lain 65 4.30 Iklan luar ruang politik yang dinilai baik 66

4.31 Iklan luar ruang politik yang diterima keberadaannya

di masyarakat 67 4.32 Iklan luar ruang politik yang menimbulkan persepsi pemilih

terhadap kandidat 68 4.33 Iklan luar ruang politik yang menumbuhkan respon dari

masyarakat 69 4.34 Iklan luar ruang politik yang menumbuhkan minat bagi pemilih

untuk didiskusikan 70 4.35 Iklan luar ruang politik yang menumbuhkan minat bagi pemilih

untuk membantu penyebarannya 71

4.36 Iklan luar ruang politik yang menumbuhkan minat untuk

ikut Pemilukada 72 4.37 Iklan luar ruang politik yang membuat masyarakat memilih

salah satu kandidat 73 4.38 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Gusman

dan Iklan luar ruang politik Gusman yang menumbuhkan minat untuk dilihat 74 4.39 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Esja dan

Iklan luar ruang politik Esja yang menumbuhkan minat untuk

Dilihat ... 75

4.40 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Charly dan Iklan luar ruang politik Charly yang menumbuhkan minat untuk dilihat 77 4.41 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Amri-RE dan Iklan luar ruang politik Amri-RE yang menumbuhkan minat untuk dilihat 78


(18)

4.42 Uji Silang antara Kemasan iklan luar ruang politik Ganteng dan Iklan luar ruang politik Ganteng yang menumbuhkan minat

untuk dilihat 79 4.43 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan luar ruang politik Gusman dan Iklan luar ruang politik Gusman

menumbuhkan pengertian 81 4.44 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan luar ruang politik Esja dan Iklan luar ruang politik Esja menumbuhkan

pengertian ... 82

4.45 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan luar ruang politik Charly dan Iklan luar ruang politik Charly menumbuhkan pengertian 84 4.46 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan luar ruang politik Amri-RE dan Iklan luar ruang politik Amri-RE

menumbuhkan pengertian 85

4.47 Uji Silang antara Kejelasan bahasa yang digunakan iklan luar ruang politik Ganteng dan Iklan luar ruang politik Ganteng

menumbuhkan pengertian 87

4.48 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Gusman memperlihatkan visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Gusman memberikan

pemahaman kepada pemilih mengenai visinya 88 4.49 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Esja memperlihatkan visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Esja memberikan

pemahaman kepada pemilih mengenai visinya 90 4.50 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Charly memperlihatkan visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Charly memberikan

pemahaman kepada pemilih mengenai visinya 92 4.51 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Amri-RE memperlihatkan visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Amri-RE memberikan pemahaman kepada pemilih mengenai visinya 94 4.52 Uji Silang antara Iklan luar ruang politik Ganteng memperlihatkan visi yang jelas dan Iklan luar ruang politik Ganteng memberikan

pemahaman kepada pemilih mengenai visinya 96 4.53 Uji Korelasi antara Iklan Luar Ruang Politik Gusman terhadap


(19)

perilaku politik masyarakat Jalan. Dr. Mansyur Padang Bulan Kota Medan 98 4.54 Uji Korelasi antara Iklan Luar Ruang Politik Esja terhadap

perilaku politik masyarakat Jalan. Dr. Mansyur Padang Bulan

Kota Medan ... 99 4.55 Uji Korelasi antara Iklan Luar Ruang Politik Charly terhadap

perilaku politik masyarakat Jalan. Dr. Mansyur Padang Bulan

Kota Medan ... 100 4.56 Uji Korelasi antara Iklan Luar Ruang Politik Amri-RE terhadap

perilaku politik masyarakat Jalan. Dr. Mansyur Padang Bulan

Kota Medan ... 102 4.57 Uji Korelasi antara Iklan Luar Ruang Politik Ganteng terhadap

perilaku politik masyarakat Jalan. Dr. Mansyur Padang Bulan

Kota Medan ... 103


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

1 Biodata Peneliti

2 Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 3 Kuesioner

4 Daftar Pemilih Tetap Jalan Dr. Mansyur pada Pilkadasu 2013 5 Tabel Fotron Cobol

6 Surat Permohonan Izin Pra Penelitian 7 Surat Permohonan Izin Penelitian

8 Surat Rekomendasi Penelitian Kelurahan Padang Bulan 9 Gambar lokasi penelitian

10

Gambar iklan luar ruang


(21)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi Politik, Teori Iklan Luar Ruang Politik, dan Teori Perilaku Politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Relasi Tata Jenjang (Rank-Order) oleh Spearman dan didukung dengan menggunakan skala Guilford. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Pemilihan sampel dilakukan dengan bantuan tabel randomsampling.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan yang terdaftar sebagai DPT di KPU Medan sebanyak 1267 orang dengan perincian 612 orang laki-laki dan 655 orang perempuan. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga total sampel penelitian ini berjumlah 93 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara, yakni Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan.

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa “Terdapat Hubungan yang cukup berarti (Ha 1, Ha 2, dan Ha 5) dan rendah tapi pasti (Ha 3 dan Ha 4) antara Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan” dengan angka korelasi sebesar 0,626 untuk pasangan Gusman, 0,598 untuk pasangan Esja, 0,281 untuk pasangan Charly, 0,378 untuk pasangan Amri-RE, dan 0,418 untuk pasangan Ganteng. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, diperoleh nilai tabel signifikansi 0,00, dimana lebih kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel adalah signifikan.

Kata kunci :


(22)

ABSTRACT

The study entitled Political Outdoor Advertising and Political Behavior (Correlational Study About Effect of Political Outdoor Advertising on the Election of Governor/Vice Governor of North Sumatra in 2013 to Political Behavior of Society in Dr. Mansyur, Padang Bulan, Medan).

The theory used in this research is the Theory of Political Communication, Political Outdoor Advertising Theory, and the Theory of Political Behavior. The method used in this study is correlational aims to find a relationship between variables with other variables. The data analysis technique used is the analysis of a single table, cross table analysis, and hypothesis through Rank-Order coefficient level formula by Spearman and is supported by using a Guilford scale. Sampling techniques in this study is simple random sampling namely select a sample that is by providing equal opportunities to all members of the population to be designated as members of the sample. The sample selection is done with the help of a table of random sampling.

The population in this study was the people that staying in Dr. Mansyur Street Padang Bulan that registered as DPT of KPU Medan in 2013 as much as 1267 people, comprising 612 men and 655 women. Sampling techniques in this study using Taro Yamane formula with 10% precision and 90% confidence level for a total sample of this study amounted to 93 people. Data collection techniques used in this study in two ways, namely Library Studies and Field Studies.

Based on the results of the study proved that "There is a significant relationship (Ha 1, Ha 2, and Ha 5) and low but definite relationship (Ha 3 and Ha 4) between the Political Outdoor Advertising on the Election of Governor/Vice Governor of North Sumatra in 2013 to Political Behavior of Society in Dr. Mansyur Street, Padang Bulan, Medan" with the number of correlation is 0.626 for Gusman, 0.598 for Esja, 0,281 for Charly, 0.378 for the Amri-RE, and 0.418 for Ganteng. To determine the level of significance level results of hypothesis, significance value findings is 0.00, which is smaller than 0.05, so conclusioned between the two variables is significant.

Keywords:


(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Hubungan antara media dan politik sudah berlangsung lama, jauh sebelum ilmu politik menemukan jati dirinya sebagai ilmu yang berdiri sendiri dari filsafat. Namun, studi tentang pengaruh media terhadap aktivitas politik baru menarik bagi para ahli ilmu-ilmu sosial tahun 1930-an, terutama dalam hubungannya dengan pernyataan para negarawan dan pemimpin partai politik yang memengaruhi opini publik.

Ada banyak cara para negarawan dan pemimpin partai politik untuk memengaruhi opini publik. Salah satu caranya adalah melalui media. Media adalah cara termudah untuk memantapkan pembentukan suatu opini. Media bahkan sudah menjadi trendsetter atas kemajuan yang ada. Ini adalah realitas bahwa peran media sekarang dan untuk yang akan datang sungguh luar biasa. Seseorang yang bukanlah siapa-siapa sebelumnya, dengan dukungan media, dia menjadi seorang bintang yang bersinar.

Media memainkan peranan yang sangat penting dalam proses politik. Media memiliki kemampuan untuk membuat seseorang cemerlang dalam karier politiknya. Hal tersebut diakui oleh Robert W. McChesney bahwa “in nearly all variants of social and political theory that media and communication systems are cornerstones of modern societies. In political term, they serve to enhance democracy” (Cangara, 2009 : 6). Dari berbagai riset sosial yang pernah dilakukan, media memang memainkan peranan yang sentral dalam aktivitas politik. Hasil penelitian Dominik (1972) membuktikan bahwa dari lima belas sumber informasi politik yang ditanyakan kepada responden, ternyata ada sepuluh sumber yang diperoleh dari media, dan selebihnya dari sumber lain seperti gereja, sekolah, dan keluarga (Cangara, 2009 : 7).

Melalui media bisa diketahui aktivitas para politisi, tentang pikiran-pikirannya, pernyataan yang disampaikan, siapa yang menang dan siapa yang kalah, bagaimana tampang kandidat, apa yang dia janjikan kepada masyarakat,

bagaimana kemampuan debatnya dan sebagainya. Jelasnya, media sekarang ini berisi banyak informasi dan pendapat tentang politik. Oleh karena itu, orang yang banyak mengikuti media memiliki pengetahuan dan perhatian yang tinggi terhadap aktivitas politik.

Pemilihan media harus didasarkan atas sifat isi pesan yang ingin disampaikan dan pemilikan media yang dimiliki oleh khalayak. Sifat isi pesan maksudnya ialah kemasan pesan yang ditujukan untuk masyarakat luas dan kemasan pesan yang untuk komunitas tertentu.


(24)

Bentuk-bentuk media yang sering digunakan adalah media cetak, media elektronik, media luar ruang/iklan luar ruang (outdoor media), dan lain-lain. Berbagai media tersebut digunakan sebagai alat kampanye dan propaganda yang biasanya dalam bentuk iklan, terutama menjelang Pemilu atau Pemilukada.

Iklan selalu menjadi menarik untuk didiskusikan apalagi yang berkaitan dengan kampanye politik. Iklan disebut juga sebagai salah satu bentuk komunikasi politik yang penting dengan kualitas jurnalistik yang menampilkan situasi dan kondisi secara langsung sehingga diharapkan mampu menawarkan fakta yang jelas tentang bagaimana partai politik atau kandidat menunjukkan dirinya di depan khalayak pemilih. Iklan dalam kampanye politik merupakan dokumentasi kenyataan dari kekuasaan politik persuasif modern. Persuasif disini dapat dijelaskan sebagai manipulasi dari simbol oleh suatu pihak dengan usaha untuk membuat perubahan tertentu terhadap pihak lainnya. Demikian juga dengan iklan politik yang berusaha untuk merayu pemilih untuk memilih kandidat atau partai tertentu.

Iklan politik dijadikan ajang bagi kandidat dan partai politik untuk unjuk gigi pada umum seperti melalui poster yang dipasang di pohon, banner, dan iklan blog di internet. Beragam tema dan pesan iklan yang diusung saling bersaing untuk menonjolkan kandidat dalam mencari perhatian pemilih. Kita tentu masih ingat, bagaimana partai-partai politik yang bertarung dalam Pemilu 2004 yang lalu sangat gencar memengaruhi pemilih dengan menggunakan berbagai media sebagai sarana sosialisasi. Semua dilakukan demi mencari dan memantapkan sikap dan pilihan dari khalayak.

Dari sekian banyak media yang sering digunakan dalam aktivitas kampanye politik, iklan luar ruang politik sering menjadi pilihan. Iklan luar ruang politik memiliki kelebihan karena bisa tahan lama dan bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk-bentuk iklan luar ruang politik, antara lain: spanduk, papan reklame/electronic board, umbul-umbul, balon, iklan mobil/bus (iklan transit), dan iklan pohon (Moriarty, 2011 : 298).

Pembuatan media untuk propaganda biasanya dipesan oleh partai-partai politik atau “kandidat pemilu” pada perusahaan reklame. Tentu saja diharapkan agar iklan luar ruang dan tidak terkecuali iklan luar ruang politik dibuat lebih menarik karena sifatnya visual. Untuk iklan luar ruang politik sedapat mungkin menggunakan foto yang close-up dan tidak memuat banyak pesan tertulis, sebab media seperti ini tujuannya hanya untuk mengingatkan orang pada kandidat.

Berjejalnya berbagai iklan politik kadang membuat pemilih merasa bingung membedakan sosok kandidat atau partai politik yang satu dengan lainnya. Masyarakat dibombardir dengan bujukan dan rayuan dari beragam strategi kampanye politik yang kadang


(25)

menjauhkan mereka dari kebutuhannya, yaitu informasi yang relevan berkaitan dengan siapa sosok, kompetensi, dan program yang dimiliki kandidat atau partai politik.

Pada akhirnya, tujuan dari berbagai iklan politik tak terkecuali iklan luar ruang politik adalah mengumpulkan dukungan masyarakat dalam bentuk suara. Masyarakat yang merupakan sasaran tembak dari iklan politik disuguhkan pilihan kandidat mana yang akan mereka pilih dan akan mereka hadiahi suara. Masyarakat memutuskan untuk menjatuhkan pilihannya pada salah satu kandidat yang berperang untuk mendapatkan posisi puncak dalam pemilihan pemimpin negara/daerah atau malah tidak memilih sama sekali. Tindakan tersebut biasa disebut sebagai perilaku politik.

Perilaku politik biasa diartikan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Usaha berkampanye para calon pemimpin dalam upaya penarikan suara tak bisa dipungkiri semuanya akan berpengaruh pada perubahan perilaku politik dari para calon pemilih. Singkatnya, iklan politik dan semacamnya akan berimbas pada perubahan perilaku politik para sasaran iklan.

Pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara yang diselenggarakan 7 Maret 2013, beragam iklan luar ruang politik bertaburan di tempat-tempat strategis di seluruh penjuru Kota Medan. Salah satunya adalah kawasan Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan yang notabene adalah salah satu jalan atau daerah yang ramai dilewati pengguna jalan. Selain berada di kawasan Universitas Sumatera Utara, daerah sekitaran jalan tersebut juga dihuni banyak masyarakat yang berpredikat sebagai pemilih aktif pada Pemilukada. Dari hasil pengamatan penulis, ada banyak iklan luar ruang politik yang sengaja dibuat atau dipampangkan disekitaran Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan tersebut. Iklan luar ruang politik tersebut pastinya dibuat dengan tujuan menarik perhatian khusus dari pengguna jalan dan orang-orang yang menetap di sekitar kawasan ini. Rentetan kata yang mengajak dan menjadikan pasangan calon gubernur-wakil gubernur menjadi produk yang unggul dan pantas untuk dipilih. Karena sebelumnya penelitian ini tidak ada yang melakukan sama sekali, maka peneliti merasa tertantang untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan luar politik pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat yang menetap di kawasan Jalan Dr. Mansyur yang notabene dihuni para cendekiawan muda (mahasiswa) tersebut. Pertanyaan terbesarnya adalah, apakah iklan luar ruang politik tersebut memberi pengaruh langsung pada perilaku politik para pemilih/masyarakat sekitar? Atau hanya sekedar sampah politik yang merusak tatanan luar ruang kota?

Pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara, lima calon telah ditetapkan menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Utara yang akan


(26)

bertarung di pesta demokrasi terbesar di provinsi ini. Kelima calon tersebut adalah Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal, Effendi Simbolon-Jumiran Abdi, Gus Irawan Pasaribu-Sukirman, dan Amri Tambunan-Rustam Effendi Nainggolan. Pada tanggal 14 Desember 2012 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut), melakukan pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2013, di Hotel Grand Angkasa Medan. Rapat dipimpin Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution. Nomor urut pasangan calon ditetapkan setelah dilakukan pengundian, yang berlangsung dua tahap. Undian tahap awal untuk menentukan pasangan yang mendapat kesempatan awal untuk mengambil undian nomor urut. Setelah masing-masing pasangan calon mengambil undian, maka ditetapkan nomor urut (1) pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman, (2) Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi, (3) Chairuman Harahap-Fadly Nurzal, (4) Amri Tambunan-RE Nainggolan, dan nomor urut (5) Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi.

Kelima pasangan calon gubernur Sumatera Utara yang sudah diverifikasi tersebut diusung dari berbagai partai politik. Pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman diusung Partai Barnas, Partai Buruh, Partai Gerindra, Partai Kedaulatan, Partai Merdeka, Partai Pakar Pangan, Partai Bulan Bintang, PDK, Partai Pelopor, PIS, Partai Kebangkitan Bangsa, PKDI, PKPB, PMB, PNBKI, PPDI, PPI, PPIB, PPNUI, PPPI, Partai Amanat Nasional, PBR, dan PDP. Pasangan Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi didukung Partai PDI-P, Partai Damai Sejahtera, dan Partai Peduli Rakyat Nasional. Pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal diusung Partai Golkar, PPP, Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Republikan, dan Partai Buruh. Pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan diusung Partai Demokrat. Dan pasangan yang terakhir Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi didukung Nasional Demokrat, Partai Partai Hanura, PKS, Partai Bintang Reformasi, Partai Patriot, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (http://www.kpud-medankota.go.id, diakses tanggal 25 Februari 2013).

Slogan demi slogan memenuhi iklan-iklan politik, mulai dari yang unik hingga yang benar-benar serius. Dimulai dari nomor (1) pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman yang menyuarakan “Perubahan untuk Sumut Sejahtera”, (2) Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi dengan slogan “Sumut 2013 Lebih Berwarna”, (3) Chairuman Harahap-Fadly Nurzal yang ingin “Membangun Dari Desa”, (4) Amri Tambunan-RE Nainggolan dengan “Vox Populi Vox Dei, Membangun Dalam Kebhinekaan”, dan yang terakhir dengan nomor urut (5) Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi yang “Ganteng” dengan “Merakyat dan Melayani”.

Dengan diketoknya palu pada tanggal 14 Desember 2012 sebagai tanda pengesahan kelima pasangan, maka dimulailah pencarian dukungan dan suara secepatnya. Untuk merebut suara dari masyarakat, kelima pasangan calon yang bersaing memilih untuk berkampanye melalui berbagai iklan politik tak terkecuali iklan luar ruang.


(27)

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah ini dengan judul “Pengaruh Iklan Luar Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan”.

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah “Sejauhmanakah iklan luar ruang politik pada pemilihan gubernur/wakil gubernur Sumatera Utara 2013 berpengaruh terhadap perilaku politik masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan?”

1.3Pembatasan Masalah

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan diatas dan supaya tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, dimana dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah agar menjadi jelas.

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini fokus untuk meneliti pengaruh iklan luar ruang politik pada pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap perilaku politik masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.

2. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Jalan Dr. Mansyur Padang Bulan Kota Medan yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Medan dan memilih di Pilgubsu 2013.

3. Penelitian ini mengenai iklan luar ruang politik di sepanjang Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.

4. Iklan luar ruang politik yang diamati dari Januari 2012 – Februari 2013. 5. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2013 – selesai.


(28)

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui iklan luar ruang politik pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara 2013 di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.

2. Untuk mengetahui perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh iklan luar ruang politik pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalam penelitian mengenai iklan luar ruang dan perilaku politik.

2. Secara teoritis, peneliti dapat menerapkan ilmu yang didapat selama menjadi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU serta menambah cakrawala dan wawasan peneliti mengenai iklan luar ruang dan perilaku politik.

3. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan iklan dengan beragam kreasi karya mereka untuk dapat mengemas iklan luar ruang politik yang mampu menjadi sumber informasi dan memberikan pengetahuan bagi masyarakat dalam pelaksanaan pemilu dan sebagainya.


(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1Kerangka Teoritis

Teori harus dipahami oleh setiap peneliti karena dengan teori, peneliti mampu memahami, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena atau masalah yang sedang diteliti. Itu sebabnya teori harus dapat diuji. F.N Kerlinger menyatakan teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara menghubungkan antar konsep (Singarimbun, 2008 : 37).

Lebih lanjut, Suwardi Lubis menjelaskan bahwa kerangka teori menggambarkan darimana suatu problem riset berasal atau dengan teori yang mana problem itu dikaitkan. Dalam kerangka teori diuraikan tentang pengaliran jalan pikiran menurut kerangka logis atau menurut “logical construct’ (Lubis 1998 : 109). Jadi kerangka teoritis disusun berdasarkan pemikiran logis atau berlandaskan akal sehat yang menjelaskan variabel-variabel dan keterhubungan antara variabel-variabel yang dianggap secara integral menyatukan dinamika dari situasi-situasi yang diselidiki (Silalahi, 2009 : 95).

Adapun teori-teori yang relevan dengan penelitian ini adalah Komunikasi Politik, Iklan Luar Ruang Politik, dan Perilaku Politik.

2.1.1 Komunikasi Politik

2.1.1.1Pengertian Komunikasi Politik

Komunikasi politik sebagai disiplin ilmu telah lama tercantum dalam kurikulum ilmu sosial, baik dalam kajian ilmu komunikasi maupun dalam kajian ilmu politik. Bukan hanya mahasiswa yang tertarik dengan komunikasi politik, para komunikator politik pun juga telah lama terlibat dalam kegiatan komunikasi politik seperti anggota DPR, para pengamat politik dan para aktivis politik. Mereka telah lama terlibat dalam fenomena komunikasi politik tersebut.

Di Indonesia pada saat ini momen-momen politik begitu banyak terjadi dan melibatkan masyarakat secara luas seperti melalui pemilihan umum secara langsung anggota parlemen, pemilihan langsung Presiden, dan pemilihan langsung kepala daerah. Momen-momen politik tersebut meniscayakan lahirnya berbagai bentuk dari komunikasi politik. Oleh karenanya kajian komunikasi politik ini akan terus berkembang seiring dengan berjalannya proses politik di Indonesia.


(30)

Mendefinisikan komunikasi politik memang tidak cukup hanya dengan menggabungkan dua definisi, “komunikasi” dan “politik”. Komunikasi politik memiliki konsep tersendiri, meskipun secara sederhana merupakan gabungan dari dua konsep tersebut. Komunikasi dan politik dalam wacana ilmu pengetahuan manusia merupakan dua wilayah pencarian yang masing-masing dapat dikatakan relatif berdiri sendiri. Namun keduanya memiliki kesamaan-kesamaan sebab memiliki objek material yang sama yaitu manusia. Kesamaan objek material ini membuat kedua disiplin ilmu itu tidak dapat menghindari adanya pertemuan bidang kajian. Hal ini disebabkan karena masing-masing memiliki sifat interdisipliner, yakni sifat yang memungkinkan setiap disiplin ilmu membuka isolasinya dan mengembangkan kajiannya. Komunikasi mengembangkan bidang kajiannya yang beririsan dengan disiplin ilmu lain, seperti sosiologi dan psikologi, dan hal yang sama berlaku pula pada ilmu politik (Syam, 2002 : 18).

Komunikasi politik secara keseluruhan tidak bisa dipahami tanpa menghubungkannya dengan dimensi-dimensi politik serta dengan segala aspek dan problematikanya. Kesulitan dalam mendefinisikan komunikasi politik terutama dipengaruhi oleh keragaman sudut pandang terhadap kompleksitas realitas sehari-hari. Kalaupun komunikasi dipahami secara sederhana sebagai “proses penyampaian pesan”, tetap saja akan muncul pertanyaan, apakah dengan demikian komunikasi politik berarti “proses penyampaian pesan-pesan politik.” Lalu apa yang disebut pesan-pesan politik itu? Berkenaan dengan hal ini, sebelum memahami konsep dasar komunikasi politik, perlu terlebih dahulu ditelurusi pengertian politik paling tidak dalam konteks yang menjadi masalah penelitian ini.

Politics, dalam bahasa Inggris, adalah sinonim dari kata politik atau ilmu politik dalam Bahasa Indonesia. Bahasa Yunani pun mengenal beberapa istilah yang terkait dengan kata politik, seperti politics (menyangkut warga negara), polities (seorang warga negara), polis

(kota negara), dan politeia (kewargaan). Pengertian leksikal seperti ini mendorong lahirnya penafsiran politik sebagai tindakan-tindakan, termasuk tindakan komunikasi, atau relasi sosial dalam konteks bernegara atau dalam urusan publik. Penafsiran seperti ini selaras dengan konsepsi seorang antropolog semisal Smith yang menyatakan bahwa politik adalah serangkaian tindakan yang mengarahkan dan menata urusan-urusan publik (Nie dan Verb, 1975 : 486).

Dalam proses politik, terlihat kemudian posisi penting komunikasi politik terutama sebagai jembatan untuk menyampaikan pesan-pesan. Proses ini berlangsung di semua tingkat masyarakat di setiap tempat yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi diantara individu-individu dengan kelompok-kelompok. Sebab dalam kehidupan bernegara, setiap


(31)

individu memerlukan informasi terutama mengenai kegiatan masing-masing pihak menurut fungsinya. Jadi dalam kerangka fungsi seperti ini, komunikasi politik didefinisikan sebagai proses di mana informasi politik yang relevan diteruskan dari suatu bagian sistem politik kepada bagian lainnya dan diantara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik (Rush dan Althoff, 1997 : 24). Karena itu, menurut Budiardjo, sistem politik demokrasi selalu mensyaratkan adanya kebebasan pers (freedom of the press) dan kebebasan berbicara (freedom of the speech). Fungsi-fungsi ini semua secara timbal balik dimainkan oleh komunikasi politik (Budiardjo, 1956 : 38). Itulah sebabnya, Susanto mendefinisikan komunikasi politik sebagai komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama (Susanto, 1985 : 2).

Politik pada hakikatnya kegiatan orang secara kolektif dalam mengatur perbuatan mereka di dalam kondisi konflik sosial. Bila orang mengamati konflik, mereka menurunkan makna perselisihan melalui komunikasi. Bila orang menyelesaikan perselisihan mereka, penyelesaian itu adalah hal-hal yang diamati, diinterpretasikan, dan dipertukarkan melalui komunikasi. Pendapat ini diperkuat oleh Almond dan Powell yang menempatkan komunikasi politik sebagai suatu fungsi politik, bersama-sama dengan fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi, dan rekrutmen yang terdapat dalam suatu sistem politik. Komunikasi politik merupakan prasyarat yang diperlukan bagi berlangsungya fungsi-fungsi yang lain. Galnoor juga menyebutkan bahwa komunikasi politik merupakan infrastruktur politik, yakni suatu kombinasi dari berbagai interaksi sosial dimana informasi yang berkaitan dengan usaha bersama dan hubungan kekuasaan masuk ke dalam peredaran (Arifin, 2003 : 9).

Dari deskripsi di atas, komunikasi politik memusatkan kajiannya kepada materi atau pesan yang berbobot politik yang mencakup didalamnya masalah kekuasaan dan penempatan pada lembaga-lembaga kekuasaan. Hal ini bisa diperkuat oleh pendapat Sumarno yang mengajukan formulasi komunikasi politik sebagai suatu proses, prosedur, dan kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegrasi dalam suatu sistem politik (Sumarno, 1993 : 3). Jadi, komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.


(32)

2.1.1.2Fungsi Komunikasi Politik

Menurut Sumarno, fungsi komunikasi politik dapat dibedakan kepada dua bagian yakni:

1. Fungsi komunikasi politik yang berada pada struktur pemerintah (suprastruktur politik) atau disebut pula dengan istilah the governmental political sphere, berisikan informasi yang menyangkut kepada seluruh kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Isi komunikasi ditujukan kepada upaya untuk mewujudkan loyalitas dan integritas nasional untuk mencapai tujuan negara yang lebih luas.

2. Fungsi yang berada pada struktur masyarakat (infrastruktur politik) yang disebut pula dengan istilah the socio political sphere, yaitu sebagai agregasi kepentingan dan artikulasi kepentingan, dimana kedua fungsi tersebut sebagai proses komunikasi yang berlangsung diantara kelompok asosiasi dan proses penyampaian atau penyaluran isi komunikasi terhadap pemerintah dari hasil agregasi dan artikulasi tersebut (Sumarno, 1993 : 28).

Apabila dilihat secara umum, maka fungsi komuniksi politik pada hakekatnya sebagai jembatan penghubung antara suprastruktur dan infrastruktur yang bersifat interdependensi dalam ruang lingkup negara. Komuniksi ini bersifat timbal balik atau saling merespon sehingga mencapai saling pengertian dan diorientasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

2.1.2 Iklan Luar Ruang Politik 2.1.2.1Pengertian Iklan Luar Ruang

Iklan luar ruang merupakan salah satu media yang diletakkan di luar ruangan yang pada saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, yang memiliki tujuan menyampaikan pesan promosi suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut pakar ahli. F. Tjiptono mengemukakan bahwa iklan luar ruang atau media periklanan luar ruang adalah media yang berukuran besar dipasang ditempat-tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bus kota, gedung, pagar tembok dan sebagainya (Tjiptono, 2008 : 243). Iklan luar ruang politik juga bisa diartikan sebagai media yang berukuran besar dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bus kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya yang berisi pesan “persuasi” dan “informasi”. Meskipun keduanya sulit dibedakan secara mendasar dengan perasaan pribadi, banyak orang percaya bahwa para politisi akan menghargai usaha persuasi (Suhandang, 2005 : 36).

Ciri utama media luar ruang adalah bersifat situasional, artinya dapat ditujukan kepada orang spesifik pada waktu yang paling nyaman dan menarik bagi mereka. Bentuk-bentuk iklan luar ruang politik, antara lain: papan reklame, poster, spanduk, umbul-umbul, iklan


(33)

mobil/bus (iklan transit), dan iklan pohon (Moriarty, 2011 : 298). Iklan yang merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dikatakan efektif bila mengandung unsur-unsur tertentu. Hal ini sesuai dengan teori Cutlip dan Center yang dikenal dengan The 7 C’s of communication

yaitu:

1. Credibility, memulai komunikasi dengan membangunkan kepercayaan. Oleh karena itu, untuk membangun kepercayaan harus berawal dari kinerja, baik pihak komunikator maupun pihak komunikan akan menerima pesan tersebut berdasarkan keyakinan yang dapat dipercaya begitu juga tujuannya.

2. Context, suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan lingkungan hidup atau keadaan sosial yang bertentangan dan seiring dengan keadaan tertentu dan memperhatikan sikap partisipatif.

3. Content, pesan itu mempunyai arti bagi audiens-nya dan memiliki kecocokan dengan sistem nilai-nilai yang berlaku bagi orang banyak dan bermanfaat.

4. Clarity, menyusun pesan dengan bahasa sehingga khalayak mudah mengerti atau mempunyai persamaan arti antara komunikator dan komunikan.

5. Continuity and Consistency, komunikasi tersebut merupakan suatu proses yang tidak ada akhirnya yang memerlukan pengulangan-pengulangan untuk mencapai tujuan.

6. Channel, penggunaan media atau pemilihan media yang tepat untuk menyampaikan pesan.

7. Capability, kemampuan khalayak terhadap pesan yaitu melibatkan berbagai faktor adanya sesuatu kebiasaan-kebiasaan membaca atau menyerap ilmu pengetahuan dan sebagainya memerlukan perhatian dari pihak komunikator dalam menghasilkan suatu pesan (Ruslan, 2005 : 72-74).

2.1.2.2Karakteristik Iklan Luar Ruang

Adapun karakteristik dari iklan luar ruang adalah 1. Pesan yang singkat

Pembuatan pesan iklan luar ruang harus singkat dan jelas. Hal ini disebabkan iklan luar ruang pada umumnya dilihat secara sepintas lalu (sambil berjalan), seperti pada spanduk, poster, dan billboard. Oleh sebab itu, media luar ruang tidak cocok digunakan untuk menyampaikan pesan tentang produk secara lengkap/komprehensif. Karakteristik ini menunjukkan bahwa media luar ruang lebih cocok digunakan untuk fungsi sebagai pendukung media utama (misalnya televisi dan majalah) dalam menciptakan awareness secara luas. Fungsi ini biasanya banyak digunakan untuk memperkenalkan produk baru.

2. Visualisasi yang sederhana, jelas, dan menarik

Pembuatan visualisasi iklan luar ruang juga perlu dibuat secara sederhana dan jelas. Hal ini juga disebabkan kesempatan yang dimiliki oleh khalayak untuk melihatnya sangat singkat. Oleh sebab itu, visualisasi iklan pada media luar ruang biasanya hanya menampilkan sedkit informasi, misalnya: judul (headline), ilustrasi/gambar produk, dan slogan dalam suatu tata letak yang sederhana dan menggunakan sedikit jenis warna. Biasanya hanya warna dasar yang cerah. Selain itu, desain pesan iklan luar ruang harus dibuat menarik, karena iklan ini akan dilihat sambil lalu. Apabila desain tidak menarik atau terlihat rumit, maka iklan tersebut bisa kehilangan peluang untuk diperhatikan oleh khalayaknya. Oleh sebab itu, iklan luar ruang seringkali didesain dengan


(34)

bentuk dan tata warna menyolok. 3. Lokasi penempatan yang tepat

Faktor lokasi merupakan unsur penentu efektivitas iklan luar ruang. Posisi penempatannya harus di lokasi yang strategis dan berpeluang besar untuk dilihat dengan mudah oleh khalayak. Untuk itu, biasanya lokasi dipilih pada tempat yang ramai seperti pusat perbelanjaan atau di tepi jalan raya atau di pusat-pusat keramaian. Selain posisi yang strategis, juga perlu dipertimbangkan masalah ukuran dan arah dari iklan luar ruang. Ukuran harus disesuaikan dengan jarak antara media tersebut dengan khalayaknya. Ukuran yang memadai akan membuat pesan iklan mudah terbaca. Untuk itu, perbandingan ukuran dan jarak pandang serta ukuran huruf dan gambar dalam komposisi bidang visual harus dihitung secara cermat (Moriarty, 2011 : 300).

2.1.3 Perilaku Politik

2.1.3.1Pengertian Perilaku Politik

Sebelum kita bicara mengenai perilaku politik, ada baiknya kita tahu dulu apa itu arti perilaku. Menurut Sastroatmodjo, perilaku sebagai sesuatu yang dilakukan oleh individu satu dengan individu lain dan sesuatu itu bersifat nyata. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, dan lain-lain. Perilaku politik merupakan salah satu aspek dari perilaku secara umum karena disamping perilaku politik masih ada perilaku lain seperti perilaku ekonomi, perilaku budaya, perilaku keagamaan, dan sebagainya. Perilaku politik merupakan perilaku yang menyangkut masalah politik. Perilaku politik dapat dirumuskan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan proses dan pelaksanaan keputusan politik (Sastroatmodjo, 1995 : 12).


(35)

2.1.3.2Tahapan Pembentukan Perilaku

Benyamin Bloom (1908) membagi perilaku manusia ke dalam tiga domain/ranah/kawasan yakni pengetahuan, sikap, dan tindakan (Notoatmodjo, 2007 : 46).

1. Pengetahuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), pengetahuan berasal dari kata “tahu” yang berarti mengerti sesudah melihat (menghasilkan, mengalami, dan sebagainya). Pengetahuan itu sendiri berarti segala sesuatu yang diketahui.

Pengetahuan merupakan salah satu hasil dari tahu dan ini terjadi melalui proses penginderaan terhadap suatu objek maupun stimulus tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa, dan peraba. Pengetahuan yang dimiliki seseorang secara umum sebagian besar diperoleh lewat indera penglihatan dan pendengaran. Terbentuknya suatu tindakan seseorang (Overt Behaviour) sangat dipengaruhi oleh pengetahuan/domain kognitif.

Menurut Notoatmodjo, pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)

Artinya kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (comprehension)

Artinya kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (aplication)

Artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya, yaitu penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, prinsip, dan sebagainya.

d. Analisis (analysis)

Artinya kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis)

Artinya kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian ke dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Artinya kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap sesuatu materi atau obyek. Penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2007 : 47).


(36)

2. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan/ diasumsi terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2007 : 49).

Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya relevansi atau kesesuaian antara reaksi dengan stimulus tertentu, yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan, melainkan predisposisi terhadap terjadinya suatu tindakan. Sikap itu masih merupakan respon tertutup, bukan merupakan reaksi yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk melakukan aktivitas terhadap objek yang ada di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tertentu.Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memerhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap politik dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang politik.

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan sesuatu masalah. d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko (Notoadmodjo, 2007 : 50).

3. Tindakan

Menurut Notoatmodjo, suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Tindakan dibedakan atas beberapa tingkatan:

a. Persepsi (Perseption)

Mengenal dan memilih objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.

b. Respon terpimpin (Guided Response)

Dapat melakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.


(37)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga.

d. Adopsi (Adoption)

Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik (Notoatmodjo, 2007 : 52).

2.2Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan kerangka berfikir yang bersifat teoritis serta tersusun secara sistematis mengenai masalah yang diteliti (Adi, 2004 : 29). Sementara, Suwardi lubis mengemukakan bahwa kerangka konsep merupakan kemampuan peneliti menyusun konsep operasional peneliti yang bertitik tolak pada kerangka teori dan tujuan penelitian. Dalam kerangka konsep harus dapat menunjukkan sistematis variabel-variabel penelitian yang menunjukkan kerangka operasional (Lubis, 1998 : 110-111). Kerangka konsep dalam penelitian ini digambarkan seperti berikut:

Gambar 2. Kerangka Konsep

2.3Variabel Penelitian

James A Black dan Dean J Champion (2009 : 30) mengemukakan bahwa variabel merupakan jantung dalam penelitian sosial berupa unit-unit relasional dari analisis yang bisa memikul salah satu kumpulan nilai yang ditunjuk. Lebih lanjut lagi variabel merupakan abstraksi dari gejala atau fenomena yang akan diteliti (Adi, 2004 : 27). Variabel disebut juga sebagai atribut atau nilai atau sifat dari suatu orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sementara Adapun variabel dalam penelitian ini terlihat dalam tabel operasional berikut:

1. Variabel Bebas / Independent Variable (X)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen/variabel terikat (Y) (Pohan dkk, 2012 : 12). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah iklan luar ruang politik pada Pilgubsu 2013 di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.

Variabel Bebas (X) Iklan Luar Ruang

Politik

Variabel Terikat (Y) Perilaku Politik


(38)

2. Variabel Terikat / Dependent Variable (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen/bebas (X) (Pohan dkk, 2012 : 12). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah perilaku politik masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan..

3. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan variabel penjelas berupa karakteristik responden, antara lain meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status responden, frekuensi mengikuti Pemilukada.

Tabel 2

Operasional variabel

No Variabel Teoritis Variabel Operasional

1 Variabel Bebas (X) Iklan Luar Ruang Politik

1. Suasana saling percaya

(credibility)

2. Dibutuhkan masyarakat (contex)

3. Menyangkut kepentingan orang banyak (content)

4. Kata-kata isi pesan jelas (clarity)

5. Isi pesan yang terus menerus

(contuinity and consistency)

6. Saluran media tepat (channels)

7. Kebermanfaatan bagi individu

(capability of the audience)

2 Variabel Terikat (Y) Perilaku Politik

1. Pengetahuan a. Tahu (know)

b. Memahami (comprehension) c. Aplikasi (aplication)

d. Analisis (analysis) e. Sintesis (synthesis) f. Evaluasi (evaluation) 2. Sikap)

a. Menerima (receiving) b. Merespon (responding) c. Menghargai (valuing)

d. Bertanggung jawab

(responsible) 3. Tindakan

a. Persepsi (Perseption)

b. Respon terpimpin (guided response)

c. Mekanisme (mechanism)


(39)

3 Karakteristik Responden 1. Usia

2. Jenis kelamin 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Penghasilan 6. Status responden 7. Frekuensi memilih

2.4Defenisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

A.Variabel Bebas (Iklan Luar Ruang Politik) terdiri dari:

1. Suasana saling percaya (credibility), sikap percaya yang ditunjukkan khalayak sebagai individu atau kelompok di dalam masyarakat terhadap kemasan iklan politik yang ditampilkan dan isi pesan politik yang disampaikan secara terbuka.

2. Dibutuhkan masyarakat (contex), informasi di dalam iklan mengemas pemberitahuan untuk mendukung keputusan pemilih menentukan pilihan pada Pilgubsu 7 Maret 2013 dan gambaran kepercayaan pemilih dengan isi pesan iklan.

3. Menyangkut kepentingan orang banyak (content), kemasan dan isi pesan iklan mampu mendukung pembentukan pemahaman mengenai pentingnya isi informasi di dalam iklan. 4. Kata-kata isi pesan iklan jelas (clarity), informasi yang sampai kepada masyarakat dapat

dipahami tujuannya.

5. Isi pesan yang terus menerus (continuity and consistency), bahwa isi pesan iklan sebagai informasi disampaikan secara teratur dan dalam jangka waktu lama bertujuan membangun pemahaman di dalam diri khalayak.

6. Saluran media tepat (channels), penggunaan media luar ruang untuk iklan luar ruang (spanduk baliho, reklame, electronic board, bendera, umbul-umbul, balon, dan iklan pohon) sebagai media informasi sudah sesuai dengan keinginan masyarakat.

7. Kebermanfaatan bagi individu (capability of the audience), menunjukkan manfaat positif yang secara langsung dapat diperoleh khalayak dengan kebenaran informasi yang dapat diperoleh khalayak dari media lain, hingga membentuk kebermanfaatan bagi masyarakat secara luas mendukung partisipasi politik Pilgubsu 7 Maret 2013.

B. Variabel Terikat(Perilaku Politik) terdiri dari: 1. Pengetahuan

a. Tahu (know) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan tahu atau mengingat tentang isi iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara yang bertanding di Pilkada 7 Maret 2013.


(40)

b. Memahami (comprehension) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan mampu untuk menjelaskan secara benar tentang isi iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara dan dapat menginterpretasikannya secara benar.

c. Aplikasi (aplication) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan mampu untuk menggunakan iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara tersebut dalam situasi atau kondisi sebenarnya.

d. Analisis (analysis) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan mampu untuk menganalisis isi iklan luar ruang politik kelima cagubsu tersebut.

e. Sintesis (synthesis) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan mampu untuk membuat suatu gagasan baru tentang tentang iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara 2013.

f. Evaluasi (evaluation) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan mampu untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap tentang iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara 2013.

2. Sikap

a. Menerima (receiving) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan memerhatikan dan mau menerima keberadaan iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara 2013.

b. Merespon (responding) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan memberikan respon terhadap iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara 2013.

c. Menghargai (valuing) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan mengajak orang lain untuk mendiskusikan tentang iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara 2013 tersebut.

d. Bertanggung jawab (responsible) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan bertanggung jawab dan mau turut andil dalam penyebaran informasi Pilkada dalam iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara 2013 tersebut.

3. Tindakan

a. Persepsi (perseption) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan mengenal dan akan memilih salah satu dari kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara tersebut.


(41)

b. Respon terpimpin (guided response) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan dapat mengingat dan menyebutkan nomor urut cagubsu dan cawagubsu 2013.

c. Mekanisme (mecanism) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan dapat menyesuaikan dirinya dengan iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara.

d. Adopsi (adoption) yaitu masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan sudah bisa menerima keberadaan iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub Sumatera Utara dan akhirnya menjatuhkan pilihannya pada salah satu pasangan.

C. Karakteristik Responden terdiri dari:

1. Usia yaitu umur masyarakat/responden ketika mengisi kuesioner. 2. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin responden yang mengisi kuesioner. 3. Pendidikan yaitu pendidikan formal terakhir responden.

4. Pekerjaan yaitu mata pencaharian responden sebagai sumber ekonomi.

5. Penghasilan yaitu besar penghasilan responden dari pekerjaan yang menjadi mata pencaharian.

6. Status yaitu sebagai identitas responden yang menunjukkan sudah menikah atau belum menikah ketika mengisi kuesioner.

7. Frekuensi memilih yaitu frekuensi keikutsertaan dalam Pemilu yang dialami responden untuk memperkuat pengalaman Pemilu yang dimiliki.

2.5Hipotesis

Goode dan Hatt menjelaskan ciri-ciri hipotesis yang baik adalah hipotesis harus jelas secara konseptual, harus mempunyai rujukan empiris, harus bersifat spesifik, harus dihubungkan dengan teknik penelitian yang ada, dan harus berkaitan dengan suatu teori (Rakhmat, 2004 : 14-15).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha:

1. Terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Padang Bulan Kota Medan


(42)

2. Terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

3. Terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

4. Terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

5. Terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

Ho:

1. Tidak terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

2. Tidak terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

3. Tidak terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

4. Tidak terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan

5. Tidak terdapat pengaruh iklan luar ruang politik pasangan Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi pada Pilgubsu 2013 terhadap perilaku politik masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan


(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1 Gambaran Umum Jalan. Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan

Luas wilayah Kelurahan Padang Bulan Medan adalah 160 Ha. Kelurahan Padang Bulan termasuk Kecamatan Medan Baru dengan jarak ke ibukota provinsi sekitar lima kilometer. Lokasi penelitian yang peneliti lakukan terletak di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan yang merupakan salah satu lingkungan dari dua belas lingkungan yang ada di Kelurahan Padang Bulan.

Secara geografis, Kelurahan Padang Bulan Medan berbatasan dengan: -Kelurahan Merdeka di sebelah Utara

-Kelurahan Titi Rantedi sebelah Selatan

-Kelurahan Padang Bulan Selayang 1 di sebelah Barat -Kelurahan Polonia di sebelah Timur

Jalan Dr. Mansyur adalah salah satu jalan terpadat yang ada di Kota Medan. Jalan yang panjangnya sekitar 900 meter. Jalan Dr. Mansyur adalah jalan yang menghubungkan Jalan Jamin Ginting dan Jalan Setia Budi. Di sepanjang jalan ini terdapat beragam toko yang menjual keperluan kuliah mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Selain itu, penjual makanan seperti nasi padang, bakso, mie, sampai gorengan turut meramaikan kehidupan di jalan ini. Sebagai daerah tempat tinggal bagi sebagian mahasiswa yang berasal dari luar kota, Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan dilalui berbagai akses transportasi ke seluruh pelosok kota Medan. Acapkali menjelang Pilkada, jalan tersebut selalu dihiasi iklan-iklan luar ruang yang bentuknya beranekaragam. Bukan tak ada niat terselubung, sehingga iklan-iklan politik selalu menghiasi Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan ini.


(44)

3.1.2 Keadaan Penduduk

Sumatera Utara (Sumut) merupakan provinsi yang jumlah penduduknya cukup besar, sehingga menempati urutan keempat se-Indonesia dalam sektor jumlah penduduk. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Suharno mengatakan, jumlah penduduk di Indonesia tercatat setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang signifikan. Jumlah penduduk Sumatera Utara selama tahun 2012 tercatat sebanyak 13.215.401 jiwa, sehingga dalam hal ini provinsi Sumatera Utara meraih posisi peringkat keempat, setelah Jawa Barat mencapai 40,92 juta orang, Jawa Timur 37,09 juta orang, dan Jawa Tengah sebanyak 32,63 juta orang (sumut.bps.go.id

Masyarakat Jalan Dr. Mansyur merupakan bagian kecil dari masyarakat Sumut. Menurut data Komisi Pemilihan Umum tahun 2013, ada 1267 orang yang terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang pastinya memiliki hak untuk memilih pada Pemilukada Sumut Maret lalu. Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan berpenduduk sekitar 2500 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sekitar 344 Kepala Keluarga (KK). Pada umumnya, penduduk desa mayoritas suku Karo, dan suku Jawa, suku Nias, dan suku Batak Toba dan Batak Tapanuli sebagai kelompok pendatang. Pekerjaan masyarakatnya beragam dimulai dari pedagang, pegawai swasta, pegawai negeri sipil, mahasiswa, dan pensiunan.

diakses tanggal 13 Juni 2013).

3.2Metodologi Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel yang diukur dengan angka dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar (Silalahi, 2009 : 77). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan tujuan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat antara dua variabel. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat (Kriyantono, 2008:62).

Metode korelasional digunakan untuk mengukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, mempermudah cara untuk membuat rancangan penelitian eksperimental.

Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa dengan penggunaan metode korelasional, maka penelitian ini diarahkan untuk menanalisis apakah hubungan antara Iklan Luar Ruang


(45)

Politik pada Pilgubsu 2013 dan Perilaku Politik Masyarakat di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.

3.2.2Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Sementara, penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 April 2013 sampai tanggal 10 Mei 2013.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek tersebut dapat menjadi sumber penelitian (Bungin, 2005 : 100). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan yang terdaftar di KPU sebagai pemilih aktif pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara yang diadakan pada 7 Maret 2013 sebanyak 1267 orang dengan perincian 612 laki-laki dan 655 perempuan.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Bungin, 2005 : 115). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut:

� = �

��2+ 1

Keterangan : N = Jumlah Populasi n = Sampel

�2

= Presisi (digunakan 10% atau 0,1)

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang dipilih adalah sebagai berikut:

N = 1267

1267 (0,1)2+1 = 92,68 = 93 orang

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik yang digunakan adalah simple random sampling dengan menggunakan tabel

random sampling. Penggunaan atau pelaksanaan undian tabel bilangan random, dapat dimulai dengan memilih sendiri angka-angka yang tertera dalam tabel sebagai pedoman angka awal.


(46)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Penelitian kepustakaan (library research)

Pengumpulan data yang digunakan dengan mengumpulkan data-data kepustakaan, literatur dan tulisan yang berhubungan dengan penelitian ini. Peneliti mengumpulkan data kepustakaan dimulai sejak Januari 2012 dan terus dilaksanakan sampai penelitian ini selesai dilaksanakan.

2. Penelitian lapangan (field research)

Pengumpulan data yang dilakukan dengan melaksanakan survei di lokasi penelitian. Penelitian di lapangan menggunakan kuesioner sebagai alat utama yakni berupa alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh responden.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis yaitu:

1. Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Data-data yang terkumpul baik lewat studi kepustakaan dan kuesioner akan disusun dan kemudian disajikan dalam bentuk analisa tabel tunggal. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom. Sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2008 : 266).

2. Analisis Tabel Silang

Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun: 2008 : 273).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah salah satu fungsi untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan dipresentasikan, juga dipakai untuk menguji hipotesis. Analisis hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik inferensial dengan tujuan melihat derajat hubungan


(47)

diantara dua variabel. Kekuatan hubungan menunjukkan derajat hubungan ini disebut koeifisien asosiasi (korelasi).

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diukur terdapat dalam skala ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistik yang berlaku, pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistik “Spearman’s Rho Rank Order Correlations”. Rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman (Kriyantono, 2006 : 174) adalah sebagai berikut :

Rho =1

-

6−∑�2 �−(�2−1)

Keterangan: Rho = koefisien korelasi rank-order d = perbedaan antara pasangan jenjang Σ = sigma atau jumlah

N = jumlah individu dalam sampel 1 & 6 = bilangan konstan

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Selanjutnya jika tabel signifikan > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, sementara jika tabel signifikan < 0,05, maka terdapat hubungan yang signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Selanjutnya, untuk mengatur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien relasi sebagai berikut (Kriyantono, 2006 : 168-169), yaitu:

≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20-0,39 = hubungan rendah tapi pasti

0,40-0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90 = hubungan yang tinggi; kuat


(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Pengumpulan Data

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Pertama sekali peneliti mencari informasi sebanyak-banyaknya melalui kepustakaan dan mulai menyusun proposal penelitian. Untuk memperoleh data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang menetap di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan dalam Pemilihan Gubermur Sumut 2013 dari Komisi Pemilihan Umum Kota Medan, peneliti mengajukan surat pra penelitian yang didapat di bagian pendidikan FISIP USU. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, jumlah DPT yang menetap di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan sebanyak 1267. Setelah selesai mengerjakan pendahuluan, kerangka teori dan metode penelitian, peneliti mengajukan surat izin penelitian.

Kemudian, peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari Dekan FISIP USU yang ditujukan kepada Kantor Kelurahan Padang Bulan kota Medan, peneliti mendapat surat rekomendasi melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti langsung menemui satu per satu warga yang terpilih menjadi responden yang sebelumnya terpilih secara acak sebanyak 93 orang.Pada tanggal 12 April 2013, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah dipersiapkan untuk dibagikan kepada responden di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan dan penyebaran kuesioner dilanjutkan pada hari berikutnya. Dalam pelaksanaannya, pertama sekali peneliti menanyakan nama responden yang terpilih sebagai responden. setelah menemukan, peneliti melakukan wawancara terstruktur yaitu suatu model pengumpulan data melalui responden dengan menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner yang tersusun secara sistematis. Sementara model pertanyaan yang digunakan peneliti adalah pertanyaan tertutup yakni model pertanyaan yang memberi kesempatan kepada responden untuk memilih jawaban atau memberikan penilaian untuk setiap pertanyaan.

Penelitian lapangan berlangsung hampir sebulan yakni pada tanggal 12 April 2013 sampai 10 Mei 2013. Hal ini dikarenakan ada responden yang keluar kota, belum lagi banyak yang curiga karena penelitian ini mengangkat tema politik. Banyak responden yang awalnya menolak untuk mengisi kuesioner tapi dengan perjuangan keras dan meyakinkan bahwa penelitian ini hanya untuk memenuhi syarat untuk sarjana maka responden akhirnya mau atau menurut. Dalam pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin tidak dimengerti oleh responden. Kebanyakan


(49)

responden membutuhkan penjelasan kembali tentang pengisian kuesioner tersebut dan bahasa kuesionernya harus disederhanakan kembali agar mudah dipahami.

Peneliti melaksanakan penelitian lapangan di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan untuk mendapatkan data mengenai hubungan iklan luar politik pada pemilihan gubernur/wakil gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap perilaku politik masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan. Setelah memperoleh seluruh data, peneliti mengolah data tersebut ke dalam tabel tunggal dan tabel silang, hingga akhirnya melakukan uji hipotesis dan menarik kesimpulan dan saran bagi kepentingan berbagai pihak.

4.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah peneliti pengumpulkan data dari 93 responden, peneliti melakukan pengolahan data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Penomoran kuesioner

Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut berdasarkan kerangka sampel (01-93).

2. Editing

Merupakan proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian data dalam kode yang disediakan.

3. Label

Memberi label pada setiap pertanyaan sebagai tanda untuk membedakan pertanyaan yang satu dengan yang lain untuk memudahkan memasukkan data ke dalam variable view

pada SPSS 13.0. 4. Coding

Proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka (score).

5. Inventarisasi

Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC (Fotron Cobol) sehingga membentuk satu kesatuan.

6. Tabulasi Data

Pada tahap ini, data FC di masukkan ke dalam tabel. Tabel tersebut terdiri dari tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Sebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa.


(1)

Lampiran 9


(2)

Lampiran 10 GAMBAR IKLAN LUAR RUANG POLITIK


(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Meda

3 70 163

Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

2 70 105

Iklan Politik dan Minat Memilih (Studi Korelasional Tentang Iklan Politik di Televisi Terhadap Minat Memilih Pemilih Pemula Di Kelurahan Mangga Medan Tuntungan).

17 47 120

Perilaku Politik Soekarno(Suatu Studi Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia Dalam Konteks Politik Konfrontasi Indonesia Dengan Malaysia)

4 65 108

Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Meda

0 3 31

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis - Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jal

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jal

0 0 6

Iklan Luar Ruang Politik dan Perilaku Politik (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Iklan Luar Ruang Politik pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 terhadap Perilaku Politik Masyarakat Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Meda

0 0 20

Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

0 8 45

Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

0 0 10