Metode TK menurut Pedoman Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu lintas Pd T-09-2004-B Metode Uji-t menurut Pedoman Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu lintas Pd T-09-2004-B

Dalam penelitian, ini dilakukan diidentifikasi terhadap data kecelakaan selama 3 tahun.

3.5.3 Metode TK menurut Pedoman Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu lintas Pd T-09-2004-B

Berdasarkan Pedoman Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu lintas Pd T-09- 2004-B, lokasi rawan kecelakaan merupakan suatu lokasi dimana angka kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu. Untuk menentukan kerawanan suatu lokasi black spot formula yang digunakan pada persamaan 2.3, 2.4, dan 2.5 pada pembahasan Bab II.

3.5.4 Metode Uji-t menurut Pedoman Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu lintas Pd T-09-2004-B

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kecelakaan merupakan suatu peristiwa yang jarang terjadi dan bersifat acak, baik menurut waktu maupun lokasi kejadian. Oleh karena itu, dalam melakukan analisa kecelakaan dibutuhkan pembuktian terhadap asumsi yang dilakukan. Pembuktian tersebut dilakukan dengan uji statistik. Uji statistik yang dilakukan yaitu dengan menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi ini dikenal dengan distribusi poisson yang memiliki variable acak dan menyatakan suatu peristiwa yang jarang terjadi rare event. Oleh karena itu peristiwa kecelakaan dianggap berdistribusi poisson dan dapat diuji dengan distribusi ini. Hal ini dari pembuktian yang dilakukan, untuk dapat diambil keputusan berdasarkan fakta - fakta yang ada. Selain itu ditetapkan pula suatu tingkat signifikansitaraf nyata, agar keputusan yang diambil dipastikan memiliki kemungkinan kesalahan yang relatif kecil. Langkah – langkah yang dilakukan adalah: 1. Menyatakan Hipotesis Hipotesis merupakan suatu proporsianggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuat keputusan, namun masih terdapat kemungkinan salah sehingga harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Untuk menentukan apakah suatu prosedur tertentu lebih baik dari yang lain atau tidak, maka dilakukan hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara kedua prosedur tersebut yang dirumuskan sebagai hipotesis 0 Ho. Ho merupakan suatu hipotesis yang dirumuskan hanya untuk ditolak. Hipotesis pengganti Ho disebut dengan Hipotesis 1 H 1 . Hipotesis inilah yang merupakan hipotesis penelitian dari pembuat eksperimen. Dalam hal analisa kecelakaan, uji statistik yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah terdapat suatu segmen jalan tertentu dan yang sering terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, perumusan Ho dan H 1 Ho = Kecelakaan sangat jarang terjadi dan bersifat acak adalah sebagai berikut : H 1 2. Tingkat Signifikansi = Kecelakaan sering terjadi dan terkonsentrasi pada suatu segmen jalan tertentu. Tingkat signifikansi menyatakan probabilitas maksimum dilakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dilambangkan dengan. Besarnya nilai tergantung pada keberanian pembuat keputusan. Berapa besar kesalahan yang akan ditolerir. Nilai yang biasa digunakan yaitu 10, 5 dan 1. Apabila nilai diambil sebesar 5 maka artinya adalah kita yakin 95 bahwa keputusan yang diambil benar. Dalam penelitian ini, penulis mengambil nilai 5. 3. Keputusan Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat apakah Ho ditolak atau diterima. Apabila dari uji statistik yang dilakukan diperoleh suatu ditolak. Hal ini berarti bahwa nilai di luar distribusi poisson, maka Ho kecelakaan yang terjadi tidak bersifat acak dan terkonsentrasi di daerah tertentu. Tahapan Perhitungan signifikansi Uji - t sebagai berikut : χ = Σ χ n : x = jumlah faktor penyebab kecelakaan ; n = jumlah sampel SD = Σ χ-χ i 2 n-1 ; SD = deviasi standar t = χ 1 - χ 2 Sdp ; Sdp = deviasi standar gabungan 1 n 1 + 1 n 2 ½ : t = Uji-t Apabila, t t kritis maka Ho ditolak, yang berarti H i dapat diterima, sebaliknya bila t t kritis maka Ho diterima.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA