Peneliti Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

sekunder. Jalan lingkungan primer merupakan jalan lingkungan dalam skala wilayah tingkat lingkungan seperti di kawasan perdesaan di wilayah kabupaten, sedangkan jalan lingkungan sekunder merupakan jalan lingkungan dalam skala perkotaan seperti di lingkungan perumahan, perdagangan, dan pariwisata di kawasan perkotaan.

2.9 Peneliti Terdahulu

Penelitian sejenis sebelumnya pernah dilakukan sebagai berikut : 1. Glorius Sinaga 2002, dalam skripsinya menguraikan salah satu sistem informasi manajemen kecelakaan lalu lintas di Kota Medan. Penggunaan data kecelakaan dari tahun 1998 sampai tahun 2000 dari Poltabes Medan. Penggolahan data dengan mendeskripsikan secara detail jumlah kecelakaan, kerugiaan material akibat kecelakaan, klasifikasi kecelakaan, lokasi kejadian kecelakaan, jenis kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, faktor – faktor penyebab kecelakaan, dan kondisi jalan serta lalu lintas. Hasil penelitian disimpulkan dengan mengunakan diagram collision kecelakaan, peta dan grafik. Dimana diperoleh bahwa terjadi penurunan kejadian kecelakaan setiap tahun, sedangkan untuk tingkat kerugian materi justru mengalami kenaikan jumlah, dan keterlibatan dalam kecelakaan faktor pengemudi dan kendaraan sering dijumpai dalam kasus kecelakaan. 2. Grace Diana Sembiring 2009, skripsinya mengidentifikasikan kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan lalu lintas pada daerah Pancur Batu – Tongkoh km 16 – km 55. Penggunaan data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2007 dari dua kesatuan polisi meliputi Poltabes Medan dan Polresta Kabupaten Tanah karo. Identifikasi kecelakaan menggunakan metode APW accident point weightage dan Regresi Multi Linear. Untuk mengetahui model prediksi kecelakaan, Grace menggunakan variable bebas dan variable tidak bebas dari kecepatan, volume lalu lintas, Gap, dan titik akses. Hasil penelitian pada data kecelakaan tahun 2007 diketahui bahwa jumlah kecelakaan sebanyak 5 buah, yang menjadi titik rawan kecelakaan adalah Desa Durin Simbelang km 21, Desa Tiang Layar km 22 Desa, Tiang Layar km 23, Desa Tiang Layar km 24, dan Desa Sungau km 25, dan nilai rata-rata kecepatan 85 th 3. Maya Ansarida Simamora 2011, dalam skripsinya menganalisa faktor – faktor penyebab kecelakaan dan daerah kecelakaan pada ruas jalan Tol Belmera. Penggunaan data kecelakaan dari tahun 2006 – 2010 dari PT. Jasa Marga Cabang Belmera Medan. Dimana faktor penyebab kecelakaan dianalisa dengan menggunakan metode uji signifikansi Uji-t, dan daerah rawan kecelakaan dianalisa dengan metode frekuensi dan metode UCL Upper Control Limit. Hasil pengolahan data dari gambaran komposisi karakteristik kecelakaan maka diperoleh jenis kecelakaan tunggal 93, posisi lajur tengah 18,2, kendaraan truk 53,4, waktu kecelakaan pukul 12.00 - 18.00 40,5, cuaca cerah 97,97. Hasil analisis menunjukkan bahwa kendaraan merupakan faktor kecelakaan yang mendominasi, dan tidak terdapat lokasi rawan kecelakaan black spot di segmen ruas jalan Tol Belmera. percentile speed . Maka dalam penelitian ini menganalisa faktor penyebab kecelakaan dengan metode signifikansi Uji-t dan menganalisa daerah black spot dan black site ruas jalan Doulu Kecamatan Berastagi – Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo dengan menggunakan metode pembobotan tingkat keparahan accident point weightage menurut Pedoman Operasi Unit Penelitian Kecelakaan Lalu lintas AbiuUpk tahun 2007, metode tingkat kecelakaan accident rate menurut Pedoman Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu lintas Pd T-09-2004-B, dan metode frekuensi menurut J.Khisty, Kent Lall Tahun 1989 Dasar – dasar Rekayasa Transportasi. Penelitian ini menggunakan data kecelakaan lalu lintas dari tahun 2009 - 2011 yang diperoleh dari Polresta Kabupaten Tanah karo, volume lalu lintas harian rata – rata pada tahun 2009 – 2011 dari PU Bina Marga, data geometri jalan yang meliputi peta lokasi penelitian dan data kondisi jalan panjang jalan, jumlah jalur, lebar lajur, lebar median, lebar bahu jalan dan kelandaian jalan Doulu Kecamatan Berastagi – Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo dari tahun 2009 – 2011 dari PU Bina Marga dan BPS Kabupaten Karo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum

Untuk mencapai suatu penelitian yang sistematis, terorganisir dan dapat berjalan secara efektif, efisien dan tetap sasaran, maka diperlukan suatu metode penelitian yang didalamnya memuat proses rencana dan pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tata cara penyelesaisan dari penelitian tersebut sehingga tiap – tiap bagian memiliki keterkaitan satu dengan yang lain secara berurutan. Dengan demikian diharapkan hasil akhir yang baik sehingga mendapatkan nilai yang maksimal.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah jalan luar kota Doulu Kecamatan Berastagi – Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo yang terletak pada km 54 sampai km 72. Ruas jalan ini terletak di luar batas administrasi kotamadya Medan, sehingga jalan ini termasuk jalan luar kota atau disebut dengan Jalan Nasional I yang wewenang pembinaanya oleh Pemerintah daerah. Berdasarkan peranannya, jalan ini termasuk jalan kolektor dimana jalan tersebut melayani angkutan pengumpulpembagi dengan ciri – ciri perjalanan jarak sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan kolektor di desain berdasarkan