Nilai Anak Responden a. Nilai Anak Berdasarkan Nilai Budaya

responden memiliki anak lebih dari 1 orang yaitu sebanyak 53 orang 57,6. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut ini : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan

4.2.2. Nilai Anak Responden a. Nilai Anak Berdasarkan Nilai Budaya

Nilai anak berdasarkan nilai budaya di ukur dengan 10 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. Dapat dilihat bahwa nilai budaya anak berdasarkan pernyataan kelahiran anak erat kaitannya dengan kelestarian budaya atau adat istiadat yang dianut yang paling banyak yaitu 52 orang 56,5 menjawab setuju dan yang paling sedikit berjumlah 1 orang 1,1 menjawab dengan pilihan sangat tidak setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan anak adalah pewaris kehidupan budaya yang tidak bisa diganti oleh siapapun yang paling banyak yaitu 51 orang 55,4 menjawab setuju dan yang paling sedikit berjumlah 4 orang 4,3 menjawab dengan pilihan tidak setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan ibu akan tetap melahirkan sampai mendapatkan anak laki-laki memiliki kedudukan yang lebih tinggi menurut adat dianut yang paling banyak yaitu 43 orang 46,7 menjawab setuju dan yang paling sedikit berjumlah 3 orang 3,3 menjawab dengan pilihan sangat tidak setuju. No Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase 1 1 orang 39 42,4 2 1 orang 53 57,6 Jumlah 92 100,0 Universitas Sumatera Utara Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan dalam budaya atau adat yang di anut ibu harus dapat melahirkan anak laki-laki karena anak laki-laki kelak menjadi penerus garis keturunan yang paling banyak yaitu 53 orang 57,6 menjawab setuju dan yang paling sedikit berjumlah 2 orang 2,2 menjawab dengan pilihan sangat tidak setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan dalam budaya atau adat yang di anut suami sebagai penentu jumlah anak yang dilahirkan, ibu akan tetap melahirkan sebagai bukti kepatuhan terhadap suami yang paling banyak yaitu 39 orang 42,4 menjawab tidak setuju dan yang paling sedikit berjumlah 7 orang 7,6 menjawab dengan pilihan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan ibubapak tidak harus memiliki anak laki-laki agar kelak tidak ada yang menjadi ahli waris harta dalam keluarga yang paling banyak yaitu 62 orang 67,4 menjawab tidak setuju dan yang paling sedikit berjumlah 1 orang 2,2 menjawab dengan pilihan sangat setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan dalam budaya wanita yang tidak dapat melahirkan anak laki-laki merupakan aib bagi wanita tersebut, sehingga hal tersebut harus berusaha untuk tetap melahirkan sampai mendapatkan anak laki-laki yang paling banyak yaitu 34 orang 37,0 menjawab netral dan setuju dan yang paling sedikit berjumlah 2 orang 2,2 menjawab dengan pilihan sangat tidak setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan dalam budaya anak laki-laki merupakan pemberi marga yang merupakan ciri khas budaya yang tidak harus dilestarikan, sehingga ibu tidak harus mempunyai anak laki-laki yang paling banyak Universitas Sumatera Utara yaitu 54 orang 58,7 menjawab tidak setuju dan yang paling sedikit berjumlah 1 orang 1,1 menjawab dengan pilihan setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan ibubapak akan menjadi orangtua yang sempurna jika tidak harus melahirkan anak sesuai dengan keinginan suami terutama anak laki-laki yang paling banyak yaitu 53 orang 57,6 menjawab tidak setuju dan yang paling sedikit berjumlah 2 orang 2,2 menjawab dengan pilihan sangat setuju. Nilai budaya anak berdasarkan pernyataan menurut adat yang di anut bahwa membatasi jumlah anak itu penting, karena melahirkan anak adalah anugerah kodrat wanita yang paling banyak yaitu 52 orang 56,5 menjawab tidak setuju dan yang paling sedikit berjumlah 8 orang 8,7 menjawab dengan pilihan setuju. Pilihan- pilihan jawaban responden tentang pernyataan tentang nilai anak berdasarkan nilai budaya dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Nilai Budaya Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan No Item Pertanyaan Frekuensi Proporsi 1. Kelahiran anak erat kaitannya dengan kelestarian budaya atau adat istiadat yang dianut • Sangat Setuju 12 13,0 • Setuju 52 56,5 • Netral 18 19,6 • Tidak Setuju 9 9,8 • Sangat Tidak Setuju 1 1,1 2. Anak adalah pewaris kehidupan budaya yang tidak bisa diganti oleh siapapun • Sangat Setuju 8 8,7 • Setuju 51 55,4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Lanjutan No Item Pertanyaan Frekuensi Proporsi • Netral 22 23,9 • Tidak Setuju 4 4,3 • Sangat Tidak Setuju 7 7,6 3. Ibu akan tetap melahirkan sampai mendapatkan anak laki-laki memiliki kedudukan yang lebih tinggi menurut adat dianut • Sangat Setuju 5 5,4 • Setuju 43 46,7 • Netral 27 29,3 • Tidak Setuju 14 15,2 • Sangat Tidak Setuju 3 3,3 4. Dalam budaya atau adat yang di anut ibu harus dapat melahirkan anak laki-laki karena anak laki-laki kelak menjadi penerus garis keturunan • Sangat Setuju 13 14,1 • Setuju 53 57,6 • Netral 16 17,4 • Tidak Setuju 8 8,7 • Sangat Tidak Setuju 2 2,2 5. Dalam budaya atau adat yang di anut suami sebagai penentu jumlah anak yang dilahirkan, ibu akan tetap melahirkan sebagai bukti kepatuhan terhadap suami • Sangat Setuju 7 7,6 • Setuju 15 16,3 • Netral 24 26,1 • Tidak Setuju 39 42,4 • Sangat Tidak Setuju 7 7,6 6. IbuBapak tidak harus memiliki anak laki-laki agar kelak tidak ada yang menjadi ahli waris harta dalam keluarga • Sangat Setuju 1 1,1 • Setuju 4 4,3 • Netral 17 18,5 • Tidak Setuju 62 67,4 • Sangat Tidak Setuju 8 8,7 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Lanjutan No Item Pertanyaan Frekuensi Proporsi 7. Dalam budaya wanita yang tidak dapat melahirkan anak laki-laki merupakan aib bagi wanita tersebut, sehingga hal tersebut harus berusaha untuk tetap melahirkan sampai mendapatkan anak laki-laki • Sangat Setuju 9 9,8 • Setuju 34 37,0 • Netral 34 37,0 • Tidak Setuju 13 14,1 • Sangat Tidak Setuju 2 2,2 8. Dalam budaya anak laki-laki merupakan pemberi marga yang merupakan ciri khas budaya yang tidak harus dilestarikan, sehingga ibu tidak harus mempunyai anak laki-laki • Sangat Setuju 4 4,3 • Setuju 1 1,1 • Netral 23 25,0 • Tidak Setuju 54 58,7 • Sangat Tidak Setuju 10 10,9 9. Ibu akan menjadi IbuBapak yang sempurna jika tidak harus melahirkan anak sesuai dengan keinginan suami terutama anak laki-laki • Sangat Setuju 2 2,2 • Setuju 5 5,4 • Netral 21 22,8 • Tidak Setuju 53 57,6 • Sangat Tidak Setuju 11 12,0 10. Menurut adat yang di anut bahwa membatasi jumlah anak itu penting, karena melahirkan anak adalah anugerah kodrat wanita. • Setuju - - • Setuju 8 8,7 • Netral 20 21,7 • Tidak Setuju 52 56,5 • Sangat Tidak Setuju 12 13,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran nilai budaya anak maka tingkat nilai budaya anak dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu nilai budaya anak baik dan nilai budaya anak buruk. Pada penelitian ini didapat hasil mayoritas nilai budaya anak menurut PUS tentang keikutsertaan ber KB adalah pada kategori buruk yaitu sebanyak 55 orang 59,8. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Nilai Budaya Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan

b. Nilai Anak Berdasarkan Nilai Ekonomi

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

2 56 117

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUS MENGIKUTI KELUARGA BERENCANA (KB) DI WILAYAH Analisis Faktor Yang Mempengaruhi PUS Mengikuti Keluarga Berencana (KB) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sambirejo Kabupaten Sragen.

0 2 16

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUS MENGIKUTI KELUARGA BERENCANA (KB) DI WILAYAH Analisis Faktor Yang Mempengaruhi PUS Mengikuti Keluarga Berencana (KB) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sambirejo Kabupaten Sragen.

0 1 19

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 3

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 45

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 14

Pengaruh Nilai Anak terhadap Keikutsertaan Keluarga Berencana pada Ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Tahun 2012

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan tentang Nilai Anak - Pengaruh Nilai Anak terhadap Keikutsertaan Keluarga Berencana pada Ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Tahun 2012

0 0 43

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Nilai Anak terhadap Keikutsertaan Keluarga Berencana pada Ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Tahun 2012

0 0 14

PENGARUH NILAI ANAK TERHADAP KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIJORKOLING PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 17