ekonomi, perubahan investasi penggunaan tenaga kerja dalam produksi, perubahan tingkat ekspor, perubahan produksi barang-barang subsitusi impor dan perubahan
variasi musim dari kegiatan ekonomi secara keseluruhan Ichsan,dkk,1995. Kebutuhan tenaga kerja didasarkan pada pemikiran bahwa tenaga kerja dalam
masyarakat merupakan salah satu faktor yang potensial untuk pembangunan ekonomi secara keseluruhan, dengan demikian jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar
dapat menentukan percepatan laju pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja yang tersedia dan kualitas tenaga kerja yang digunakan akan menetukan proses
pembangunan ekonomi untuk menjalankan proses produksi dan juga sebagai pasar barang dan jasa.
2.2 Teori Tenaga Kerja
2.2.1 Permintaan Tenaga Kerja
Dalam memperkirakan penggunaan tenaga kerja perusahaan akan melihat tambahan output yang akan diperolehnya sehubungan dengan penambahan seorang
tenaga kerja. Untuk meganalisis hal tersebut digunakan beberapa asumsi, ini berarti setiap
rumah tangga perusahaaan sebagai individu tidak dapat mempengaruhi harga atau menghasilkan produksi output maupun untuk faktor-faktor produksi input yang
digunakan dalam industri adalah suatu faktor yang harus diterima given. Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi dikombinasikan dengan
faktor-faktor produksi lainnya khususnya modal akan dapat menghasilkan suatu
31
output berupa barang dan jasa. Oleh karena itu rumah tangga perusahaan dalam kegiatan menghasilkan produksinya membutuhkan atau meminta jasa tenaga kerja.
Dengan satu asumsi perusahaan dalam menghasilkan outputnya menggunakan faktor tenaga kerja dan modal dalam jangka pendek, dimana faktor
modal jumlahnya tetap. Maka secara matematis fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f L,K dimana :
Q = jumlah output yang dihasilkan L = jumlah sumber tenaga kerja jasa tenaga kerja
K = jumlah sumber modaljasa barang modal Model yang akan digunakan untuk menjelasakan kesempatan kerja dapat
didekati dari fungsi permintaan Hicksian. Fungsi permintaan Hicksian diturunkan dari kondisi minimisasi biaya sebuah unit usaha Henderson et all, 1980.
Misalnya untuk memproduksi suatu output diperlukan dua faktor input, yaitu tenaga kerja L dengan upah per unitnya sebesar w dan modal kerja K dengan biaya modal
sebesar r. Kondisi tersebut secara matematis dapat situlis sebagai berikut : Q
= f
K,L 2.1
Sedangkan biaya totalnya dapat dijabarkan sebagai berikut : TC
= wL
+ rK
2.2
32
Dengan minimisasi biaya total untuk setiap n faktor input produksi, dan menempatkan persamaan 2.1 sebagai kendala dan persamaan 2.2 sebagai tujuan,
maka melalui metode lagrange fungsi tersebut dapat dinyataan sebagai berikut : = wL + rK +
l
λ Q – f K,L 2.3
Turunan parsial pertama yang merupakan kondisi perlu untuk masalah optimasi terhadap K,L dan
λ harus sama dengan nol adalah sebagai berikut : ,
= ∂
∂ −
= =
∂ ∂
L L
K f
w L
L λ
l l
2.4
, =
∂ ∂
− =
= ∂
∂ K
L K
f r
k K
λ
l l
2.5
, =
− =
= ∂
∂ L
K f
Q λ
λ l
l 2.6
Dengan memanipulasi dua persamaan pertama, maka akan diperoleh :
K L
MP r
MP w
= atau
= =
K L
MP MP
r w
RTS
L,K
2.7 sedangkan
λ secara ekonomi dapat diinterpretasikan sebagai suatu biaya marginal marginal cost = MC. Dari persamaan 2.4 dan 2.5 dapat diperoleh nilai
pengganda lagrange sebagai berikut : λ =
K L
MP r
MP w
= 2.8
W merupakan harga per unit faktor input tenaga kerja dan r merupakan harga per unit faktor input kapital, sedangakan MPL adalah besarnya tambahan output sebagai
akibatnya adanya kenaikan per unit faktor input tenaga kerja dan MPK adalah
33
besarnya tambahaann output sebagai akibat adanya kenaikan per unit faktor input kapital. Dengan demikian
λ =
K L
MP r
MP w
= merupakan marginal cost.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari hasil proses minimisasi total cost TC akan diperoleh nilai optimal dari penggunaan faktor
input L,K dan dengan demikian fungsi permintaan dari faktor input L,K ini adalah fungsi harga input w,r dan tingkat produksinya Q yang secara matematika dapat
dinyatakan sebagai berikut : L
= L
w,r,Y 2.9
Merupakan fungsi permintaan tenaga kerja. K = K w,r,Y
2.10 Merupakan fungsi permintaan kapital.
Fungsi permintaan tenaga kerja dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 2.1.
1
PQ W
.
1
K PQ
W f
LD =
2
PQ W
L L
1
L
2
upah
Gambar 2.1. Fungsi Permintaan Terhadap Tenaga Kerja
34
Garis vertikal adalah upah real PO
W sedangkan garis horizontal adalah jumlah
tenaga kerja L. Pada tingkat upah
1
PO W
jumlah tenaga kerja yang terserap adalah L
1
dan pada tingkat upah real
2
PO W
jumlah tenaga kerja yang terserap adalah L
2
jadsi fungsi permintaan tenaga kerja adalah LD =
PO K
W f
, dimana jumlah modal
dianggap tetap maka fungsi permintaannya adalah LD = PO
W f
2.2.2 Faktor-Faktor Penentu Permintaan Terhadap Kesempatan Kerja