Model Upah Fleksibel Model-Model Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja

N 3 N d N W O N N 2 N 1 A B W W 1 Gambar 2.7. Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja dan Pengangguran

2.3 Model-Model Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja

2.3.1 Model Upah Fleksibel

Dalam perekonomian pasar-bebas tradisional ciri-ciri utamanya adalah adanya penonjolan kedaulatan konsumen, utilitas atau kepuasan individual, dan prinsip maksimalisasi keuntungan, persaingan sempurna, dan efisiensi ekonomi dengan produsen dan konsumen yang atomistik yakni tidak ada satu pun produsen atau konsumen yang mempunyai pengaruh atau kekuatan cukup besar untuk mendikte harga-harga input maupun output produksi – tingkat penyerapan tenaga kerja dan harganya tingkat upah ditentukan secara bersamaan atau sekaligus oleh segenap harga output dan faktor- faktor produksi dalam suatu perekonomian yang beroprasi 43 melalui primbangan kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Produsen meminta lebih banyak tenaga kerja sepanjang nilai produk marjinal marginal product yang akan dihasilkan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja yaitu produk marjinal atau tambahan secara fisik dikalikan dengan harga pasar atas produk yang dihasilkan tenaga kerja tersebut melebihi biayanya yakni tingkat upah. Dengan asumsi bahwa hukum produk marjinal yang semakin menurun law of diminishing marginal product berlaku artinya penambahan tenaga kerja yang berikutnya pasti akan memberi hasil marjinal yang lebih kecil daripada tenaga kerja sebelumnya dan harga produk ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar atau, maka nilai produk marjinal tenaga tersebut ini identik dengan kurva permintaan tenaga kerja akan memiliki kemiringan yang negatif atau mengarah dari bawah ke atas. Pada sisi penawaran, setiap individu diasumsikan selaluh berpegang teguh pada prinsip maksimalisasi kepuasan utility maximization. Mereka akan membagi waktunya untuk bekerja dan santai berdasarkan kepuasan atau utilitas majinal marginal utilityamasing –masing kegiatan itu secara relatif. Kenaikan tingkat upah akan setara dengan kenaikan harga bersantai biaya oportunitas. Apabila harga suatu barang naik, maka kuantitas yang diminta masyarakat akan turun dan diganti dengan barang lain subtitusi. Demikian pula sebaliknya, jika suatu barang harganya mengalami kenaikan, maka pihak produsen akan segera menaikkan penawarannya. Seandainya saja tingkat upah mengalami kenaikan, maka penawaran dari “produsen” tenaga kerja yakni para pekerja itu sendiri akan meningkat. Motivasi kerja mereka bertambah karena adanya iming-iming upah yang lebih tinggi daripada sebelumnya. 44 Korelasi tersebut ditunjukkan oleh kemiringan positif atas kurva penawaran tenaga kerja. Pada suatu titik yakni pada tingkat upah equilibrium atau We jumlah tenaga kerja yang ditawarkan oleh individu pasar tenaga kerja sama besarnya dengan yang diminta oleh pengusaha. Pada tingkat upah yang lebih tinggi W 2 , penawaran tenaga kerja melebihi permintaan sehingga persaingan diantara individu dalam rangka memperebutkan pekerjaan akan mendorong turunnya tingkat upah mendekati atau tepat ke titik equilibriumnya, yakni We. Sebaliknya pada upah yang lebih rendah, seperti W 1 jumlah total tenaga kerja yang akan diminta oleh para produsen dengan sendirinya akan melebihi kuantitas penawaran yang ada sehingga terjadilah persaingan diantara para pengusaha atau produsen dalam memperebutkan tenaga kerja, sehingga hal tersebut akan mendorong kenaikan tingkat upah mendekati atau tepat ke titik equilibriumnya, yakni We. Sebaliknya pada upah yang lebih rendah, seperti W 1 jumlah total tenaga kerja yang akan diminta oleh para produsen dengan sendirinya akan melebihi kuantitas penawaran yang ada hingga terjadilah persaingan di antara para pengusaha atau produsen dalam memperebutkan tenaga kerja, sehingga hal tersebut akan mendorong kenaikan tingkat upah mendekati atau tepat ke titik equlibrium We pada titik We jumlah kesempatan kerja adalah sebesar Le. Pada titik Le inilah tercipta kesempatan atau penyerapan kerja secara penuh full employment.Artinya, pada tingkat upah equilibrium tersebut semua orang yang menginginkan pekerjaan akan memperoleh pekerjaan, sehingga sama sekali tidak akan terdapat pengangguran. 45 Penyerapan tenaga kerja . D 1 L 1 D 2 S 1 S 2 G F W 2 We W 1 Gambar 2.8. Hubungan antara Tingkat Upah dan Penyerapan Tenaga Kerja

2.3.2 Model Upah Kaku