Hasil Estimasi METODOLOGI PENELITIAN

dengan rata-rata jumlah peserta didik sebesar 130,3 orang. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah ini. Tabel 4.13. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Lembaga Kursus di Kota Medan Keterangan Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi Upah per bulan juta 0,40 2,50 0,67 0,33 Modal Usaha juta 15,00 250,00 60,34 47,80 Pendapatan Usaha juta 15,00 300,00 71,56 65,13 Jumlah Peserta Didik 45 700 130,30 136,37 Dummy Ekspansi 1 0,46 0,50 Sumber : Data Primer, diolah, 2008

4.4. Hasil Estimasi

Untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu tingkat upah, modal usaha, pendapatan usaha, jumlah peserta didik dan ekspansi usaha terhadap variabel terikat yaitu penyerapan tenaga kerja pada lembaga kursus di Kota Medan dengan menggunakan metode maksimum likelihood dengan menggunakan model probit, dengan bantuan program Eviews 4.1 diperoleh hasil sebagai berikut : 75 Tabel 4.14. Hasil Estimasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Lembaga Kursus di Kota Medan Menggunakan Model Probit ProbitTK = - 0,5351 - 0,3663 TU + 0,0018 MU + 0,0055 PD + 0,0002 JP + 0,6861 DM McFadden R-squared = 0.655318 LR statistic 5 df = 14.83187 ProbabilityLR stat = 0.011105 Sumber : Data diolah Lampiran 3 Berdasarkan nilai R-squared R 2 McF sebesar 0,6553 yang diperoleh dari penelitian menyatakan bahwa variabel independen tingkat upah, modal usaha, pendapatan usaha, jumlah peserta didik dan dummy ekspansi mampu menjelaskan variasi penyerapan tenaga kerja pada lembaga kursus di Kota Medan sebesar 65,53 . Sedangkan sisanya sebesar 34,47 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi ini. Dari Tabel 4.14 diperoleh hasil bahwa nilai LR-statistik yang diperoleh, yaitu sebesar 14,83187 yang berarti lebih besar dari χ 2 5;0,05 = 11,0705 ; ini berarti secara bersama-sama serentak yaitu tingkat upah, modal usaha, pendapatan usaha, jumlah peserta didik dan ekspansi usaha mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada lembaga kursus di Kota Medan dengan = 5. Dari Tabel 4.14 menunjukkan bahwa variabel ekspansi usaha dan tingkat upah sangat dominan dibandingkan dengan 3 variabel lainnya yaitu modal usaha, pendapatan usaha dan jumlah peserta didik 76 mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada lembaga kursus di Kota Medan dengan nilai 0,6861 dan 0,3663 dibandingkan nilai 0,0018; 0,0055 dan 0,0002. Namun demikian, untuk faktor ekspansi usaha adalah secara otomatis kalau suatu lembaga kursus melakukan ekspansi membuka cabang maka akan terjadi penyerapan tenaga. Apabila kita memperhatikan 4 faktor yaitu tingkat upah, modal usaha, pendapatan usaha dan jumlah peserta didik maka yang paling dominan adalah tingkat upah tenaga kerja dan pendapatan usaha yang merupakan faktor yang cukup berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan. Berdasarkan uji z-statistik uji secara parsial, maka dapat diketahui bahwa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan adalah tingkat upah TU, modal usaha MU, pendapatan usaha PD dan dummy ekspansi DM pada tingkat α = 5 sedangkan faktor jumlah peserta didik JP signifikan pada tingkat α = 10. Dengan menggunakan = 5, Maka variabel tingkat upah dengan nilai Prob = 0,0266 nilai lebih kecil dari = 0,05 maka variabel tingkat upah mempunyai pengaruh yang signifikan pada = 5 terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan. Hal ini juga sesuai teori bahwa tingkat upah mempunyai pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja = permintaan tenaga kerja. Untuk tanda koefisien regresi yang bertanda negatif, hal ini sesuai dengan teori dimana jika upah naik maka penyerapan tenaga kerja menurun dan begitu sebaliknya. Mankiw G., 2003 77 Sementara itu untuk variabel modal usaha mempunyai nilai Prob sebesar 0,0280 lebih kecil dibandingkan nilai = 0,05 dengan demikian variabel modal usaha berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa jika modal usaha penawaran faktor-faktor produksi lainnya berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja = permintaan tenaga kerja. Untuk tanda koefisien regresi yang bertanda positif, hal ini sesuai dengan teori dimana jika modal usaha naik maka akan menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke kanan sehingga meningkatkan permintaan tenaga kerja dan begitu sebaliknya. Mankiw G., 2003 Untuk variabel pendapatan usaha mempunyai nilai Prob sebesar 0,0254 lebih kecil dibandingkan nilai = 0,05 dengan demikian variabel pendapatan usaha berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa jika pendapatan usaha berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja = permintaan tenaga kerja. Untuk tanda koefisien regresi yang bertanda positif, hal ini sesuai dengan teori dimana jika pendapatan usaha naik maka akan menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke kanan sehingga meningkatkan permintaan tenaga kerja dan begitu sebaliknya. Mankiw G., 2003 Sedangkan untuk variabel jumlah peserta didik mempunyai nilai Prob sebesar 0,0839 lebih besar dibandingkan nilai = 0,05 dengan demikian variabel jumlah peserta didik tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan. Untuk tanda koefisien regresi yang bertanda positif, hal ini sesuai dengan 78 teori dimana jika jumlah peserta didik naik maka akan menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke kanan sehingga meningkatkan permintaan tenaga kerja dan begitu sebaliknya. Sementara itu untuk variabel ekspansi usaha mempunyai nilai Prob sebesar 0,0169 lebih kecil dibandingkan nilai = 0,05 dengan demikian variabel ekspansi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan. Untuk tanda koefisien regresi yang bertanda positif, hal ini sesuai dengan teori dimana jika lembaga kursus melakukan ekspansi maka akan menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke kanan sehingga meningkatkan permintaan tenaga kerja.

4.5. Pembahasan