3. Teknik Pengumpulan Data
ngumpulan data dalam penelitian ini adalah
me tert
4. Analisis Data
ukum, diolah dan dianalisis berdasarkan metode kualitatif yaitu dengan melakukan : Pertama, menemukan makna atau konsep-konsep yang
terkandung dalam bahan hukum konseptualisasi. Konseptualisasi ini dilakukan denga
kali ber
kat dije
teo menggunakan metode deduktif, untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian
kalimat. Teknik yang dipergunakan untuk pe
dengan menggunakan studi dokumen yaitu dilakukan dengan nginventarisir berbagai bahan hukum baik bahan hukum primer, sekunder dan
ier melalui penelusuran kepustakaan library research.
Terhadap bahan h
n cara memberikan interpretasi terhadap bahan hukum berupa kata-kata dan mat-kalimat ; Kedua, mengelompokkan konsep-konsep yang sejenis atau
kaitan kategorisasi ; Ketiga, menemukan hubungan di antara berbagai egori ; Keempat, hubungan di antara berbagai kategori diuraikan dan
laskan. Penjelasan ini dilakukan dengan menggunakan perspektif pemikiran ritis para sarjana. Kemudian dalam penarikan kesimpulan dengan
Asmin Nasution : Penerapan Prinsip Transparansi dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Kaitannya dengan Domestic Regulations WTO.
USU e-Repository © 2008.
BAB II HUBUNGAN PRINSIP-PRINSIP HUKUM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DENGAN PERATURAN PENANAMAN MODAL
A.
Prinsip-Prinsip Hukum Perdagangan Internasional dalam Kerangka WTO 1.
Kesepakatan-Kesepakatan WTO
World Trade Organization WTO resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995. Berdirinya WTO dilatar-belakangi oleh ketidakpuasan
Negara-negara penandatangan GATT terhadap status GATT yang tidak bersifat permanen dan daya mengikatnya yang hanya bersifat kontraktual.
Pada Putaran Uruguay 1986–1994, negara-negara penandatangan GATT, terutama negara-negara maju, lebih menghendaki adanya sebuah organisasi
perdagangan dunia yang permanen, memiliki daya mengikat secara hukum legally binding terhadap anggota-anggotanya, serta memiliki lingkup
pengaturan perdagangan yang lebih luas. Kelemahan-kelemahan GATT dipandang tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah perdagangan
internasional yang terus berkembang.
37
Agreement on Establishing World Trade Organization disetujui sebagai salah satu hasil akhir Putaran Uruguay. Pembentukan WTO
dilatarbelakangi tujuan-tujuan sebagai berikut :
38
37
Lebih lanjut Taryana, Sunandar, Op.cit, hlm. 6-7
38
Ibid, hlm. 127
31
Asmin Nasution : Penerapan Prinsip Transparansi dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Kaitannya dengan Domestic Regulations WTO.
USU e-Repository © 2008.