Pembatasan Bidang Usaha Penerapan Prinsip-Prinsip Perdagangan Internasional dalam Hukum

Perlakuan sama tidak mencakup tahap pre establishment stage atau tahap entry appropal. Berdasarkan prinsip-prinsip dasar tersebut, berikut diuraikan analisis tentang persyaratan penanaman modal di Indonesia.

1. Pembatasan Bidang Usaha

UU No. 25 Tahun 2007 tidak membuka seluruh bidang usaha bagi kegiatan penanaman modal asing. Pasal 12 UU ayat 2 tersebut menetapkan bahwa bidang usaha yang terkait langsung dengan keamanan negara seperti produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang dan bidang usaha yang secara eksplisit dalam undang-undang dinyatakan tertutup, tidak dibenarkan bagi penanaman modal asing. Ayat 3 selanjutnya menetapkan bidang usaha yang tertutup bagi penanaman modal asing berdasarkan alasan kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya. Lebih lanjut dalam Pasal 12 ayat 5 ditegaskan bahwa pemerintah dapat menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk pemerintah. Asmin Nasution : Penerapan Prinsip Transparansi dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Kaitannya dengan Domestic Regulations WTO. USU e-Repository © 2008. Pembatasan bidang usaha yang demikian tidak dilarang dalam kesepakatan internasional di bidang perdagangan. Agreement on TRIMs tidak ditujukan untuk mengatur pembatasan bidang usaha. Agreement ini hanya mengatur pendisiplinan performance requirement yang berdampak negatif pada kelancaran perdagangan barang. Sementara GATS mewajibkan adanya perlakuan sama antara penanaman modal asing dengan penanaman modal dalam negeri, akan tetapi daya laku dari GATS terbatas pada penanaman modal sektor jasa dan masih dibatasi pula oleh sistim positive list dan specific of commitment dari negara-negara peserta. Dengan demikian yang harus menjadi perhatian adalah jangan sampai bidang usaha yang ditutup terhadap investor asing tersebut adalah bidang usaha yang telah dibuka oleh Indonesia berdasarkan negosiasi GATS.

2. Pembatasan Penggunaan Tenaga Kerja Asing