Pembuatan Akta Koperasi, Akta Perubahan dan Pendaftaran Koperasi

Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 5. Pengurus wajib mendaftarkan akta pendirian perkumpulan dan akta perubahan anggaran dasar, surat pengesahan yang diperoleh, pada panitera Pengadilan Negeri dalam daerah hukum perkumpulan, yang dilakukan di dalam daftar umum yang tersedia untuk itu, dan juga mengumumkan naskah serta surat-surat tersebut tadi dalam berita resmi. 6. Setiap orang dapat mempersaksikan tanpa biaya daftar tersebut dan dapat memperoleh atas biayanya salinan atau kutipan dari surat-surat ini. 7. Pengurus bertanggungjawab penuh untuk keseluruhan dan atas dasar seorang demi seorang atas segala perbuatan yang dilakukannya atas nama perkumpulan ataupun yang dilakukan atas suruhannya selama sebelum didaftarkannya akta pendirian beserta pengesahan yang diperolehnya di dalam daftar yang tersedia untuk itu, dan sebelum diumumkannya. Sesuatu yang belum diumumkan, tidak berlaku pada pihak ketiga dengan itikad baik. 8. Jika hakim pengadilan negeri pada panitera mana sesuatu koperasi harus atau sudah didaftarkan, atas dasar permohonan yang dengan alasan-alasan dikemukakan, menerangkan bahwa biaya Notaris guna mendirikan koperasi maupun untuk merubah anggaran dasar, menurut pendapatnya terlalu berat, maka Notaris yang ditunjuk oleh hakim tersebut memberi bantuannya dengan merendahkan sampai setengah dari uang jasa yang ditentukan sampai paling tinggi 15 rupiah. 9. Untuk keperluan permohonan pendaftaran tidak diperlukan bantuan seorang pengacara. 127

2. Pembuatan Akta Koperasi, Akta Perubahan dan Pendaftaran Koperasi

Sesudah Zaman Kemerdekaan sebelum UU No. 25 Tahun 1992 Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia melalui para pemimpin yang dipercaya untuk memimpin bangsa Indonesia yang telah merdeka, sudah barang tentu menginginkan adanya peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan keinginan rakyat Indonesia dan dibuat oleh bangsa Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan dalam bidang koperasi. Namun demikian, karena begitu banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para pemimpin bangsa, maka pembenahan peraturan perundang-undangan dibuat dengan memperhatikan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat itu. 127 Sularso dan E. D. Damanik, Terjemahan Penetapan Peraturan mengenai Perkumpulan- Perkumpulan Koperasi, L. N. I. Tahun 1933. No. 108, Pasal 5-8 Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 a. Pembuatan Akta Koperasi, Akta Perubahan dan Pendaftaran Koperasi menurut Staatsblad 179 Tahun 1949 Kemerdekaan Indonesia tidak berjalan semulus yang diharapkan dengan kembalinya Belanda yang bermaksud ingin menjajah kembali Indonesia setelah sekutu menaklukkan Jepang. Pada kurun waktu itulah, peraturan perundang-undangan Indonesia banyak mempergunakan hukum produk Belanda. Setidaknya ada dua alasan mengapa produk hukum Belanda seperti Staatsblad 179 Tahun 1949 dipergunakan, pertama karena bangsa Indonesia belum sempat membuat peraturan perundang- undangan perkoperasian dan kedua, karena saat itu pemerintah Indonesia kembali berada di bawah kendali Pemerintahan Belanda. Adapun ketentuan mengenai syarat-syarat dan proses pembuatan Akta Pendirian Koperasi, Pendaftaran dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi menurut Staatsblad 179 Tahun 1949 dimuat dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 9 dimana isi ketentuan tersebut pada intinya adalah sebagai berikut : 1. Tentang pendirian perkumpulan itu diperbuat suatu Akta dalam bahasa Indonesia atau bahasa Belanda. 2. Di dalam Akta pendirian harus dimuat : a. nama perkumpulan dan tempat kedudukan ; b. keterangan tentang maksud dan ketentuan tentang daerah kerja perkumpulan; c. keterangan tentang maksud dan ketentuan tentang daerah kerja perkumpulan; d. ketentuan tentang besar dan lama tanggungan masing-masing anggota terhadap kewajiban atau kekurangan sisa kekayaan perkumpulan ; e. pengaturan tentang pengurus perkumpulan dan tentang cara penggunaan hak oleh anggota-anggota bersama ; f. tanggal berakhirnya tahun buku ; g. syarat-syarat penerimaan dan pemberhentian anggota ; h. ketentuan tentang penggunaan sisa hasil usaha setiap tahun dengan memperhatikan ketentuan tentang dana cadangan Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 i. ketentuan tentang tujuan penggunaan sisa kekayaan pada waktu pembubaran perkumpulan 3. Nama perkumpulan harus memuat petunjuk tentang maksud tujuan perkumpulan dan istilah “Cooperatieve 1949” atau suatu terjemahannya dalam bahasa Indonesia. 4. Surat Akta pendirian perkumpulan dikirim dalam rangkap dua dan ditandatangani oleh para pendiri kepada penasehat. Segera setelah diterima maka penasehat mengirimkan kepada para pendiri dengan surat tercatat surat tanda terima yang bertanda tangan. Jika penasehat berdasarkan peraturan ini, tidak berkeberatan atas bunyi Akta pendirian itu, maka ia menyuruh daftarkan akta pendirian itu dengan nomor berurut di dalam suatu Daftar Umum yang khusus diadakan untuk itu dan yang tersimpan di kantornya. Kedua-dua surat akta itu disahkan oleh penasehat dengan membubuhi tanda tangan, tanggal dan nomor pendaftaran dalam Buku Daftar Umum tersebut, sesudah mana satu helai akta disimpan di kantor Penasehat sedang yang satu lagi dikirim kembali kepada para pendiri. Tanggal pengesahan berlaku sebagai tanggal didirikannya perkumpulan itu. 5. Semua hak dan kewajiban atas nama perkumpulan yang diperoleh dan terjadi sebelum pendaftaran, beralih menjadi hak dan kewajiban bersamaan dengan pendaftaran itu. 6. Atas usaha penasehat pendiri, pendaftaran perkumpulan diumumkan di dalam berita resmi dengan pembubuhan tanggal dan nomor serta nama perkumpulan dan tempat kedudukan perkumpulan. Pendaftaran, pengesahan dan pengumuman dilakukan tanpa memungut biaya, pengesahan dilakukan bebas dari bea materai. 7. Dalam hal timbul perbedaan diantara isi kedua-dua Akta sebagai dimaksud pada ayat 3 diatas, maka yang tersimpan pada kantor penasehat, berlaku sebagai yang berbunyi benar. 8. Daftar yang tersimpan dikantor penasehat, dan juga akta yang disimpan pada tempat yang sama, dapat disaksikan oleh setiap orang tanpa dipungut biaya. Kutipan atau salinan dapat di peroleh atas biaya yang bersangkutan sendiri. 9. Jikalau penasehat keberatan, atau sesudah jangka waktu enam bulan setelah menerima permintaan pengesahan, belum mengambil keputusan tentang permintaan tersebut, maka kepada para pendiri terbuka kesempatan untuk naik banding kepada Sekretaris Negara, hal mana dapat dilakukan dalam waktu tiga bulan, sesudah keberatan dari pihak Penasehat disampaikan kepada mereka, atau sesudah waktu enam bulan dimaksud tersebut telah berlalu tanpa dipergunakan oleh penasehat. 10. Sekretaris Negara mengambil keputusan dalam waktu dua bulan setelah naik banding dimajukan dan memberitahukan keputusannya dengan segera kepada para pendiri dan kepada Penasehat, yang jika keputusan menguntungkan para pendiri, juga melaksanakan ketentuan tentang pendaftaran, pengesahan dan pengumuman. 11. Pasal-pasal tentang pendaftaran Akta Pendirian berlaku dengan perubahan- perubahan yang diperlukan, juga terhadap perubahan anggaran dasar Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 perkumpulan dengan ketentuan, bahwa dengan bersamaan dengan akta perubahan dikirim juga kepada penasehat surat-surat yang menyatakan bahwa perubahan itu berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dari rapat umum anggota. 12. Akta perubahan diletakkan pada naskah akta pendirian perkumpulan. Pendaftaran di dalam daftar umum dilakukan di samping pendaftaran akta pendirian. 128 b. Ketentuan Akta Pendirian, Pendaftaran dan Akta Perubahan pada undang-undang No. 79 Tahun 1958 Undang-undang No.79 Tahun 1958 Tentang Perkumpulan Koperasi adalah merupakan undang-undang perkoperasian pertama yang secara murni merupakan produk bangsa Indonesia. Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang pembuatan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan perubahannya dalam UU No. 79 Tahun 1958, pada prinsipnya sebagai berikut : 1. Koperasi didirikan dengan akta pendirian yang memuat : a. nama dan nama kecil, tempat tinggal dan pekerjaan mereka yang memberi kuasa menandatangani akta pendirian oleh rapat pembentukan. b. anggaran dasar koperasi yang telah diputuskan oleh rapat pembentukan yang antara lain memuat: nama koperasi, tempat kedudukan dan daerah bekerjanya, maksud dan tujuan, ketegasan usaha, syarat-syarat keanggotaan, ketetapan tentang permodalan, peraturan tanggungan anggota, peraturan tentang pimpinan Koperasi dan kekuasaan anggota, penetapan tahun buku, ketentuan tentang sisa hasil perusahaan pada akhir tahun buku, dan ketentuan soal sisa kekayaan bila Koperasi dibubarkan. c. isi anggaran dasar tersebut tidak boleh bertentangan dengan bunyi Undang-undang ini. 2. Akta pendirian rangkap dua bersama-sama petikan berita acara tidak bermaterai tentang rapat pembentukan, yang antara lain menyatakan jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa menandatangani akta pendirian dikirimkan kepada pejabat. 129 Ketetapan-ketetapan tentang Pendaftaran Akta Pendirian berlaku terhadap perubahan anggaran dasar koperasi, dengan ketentuan akta perubahan dikirim 128 Sularso dan E. D. Damanik, Staatblad 179 Tahun 1949, Pasal 5-9 129 Undang-Undang Nomor 79 Tahun 1958, Pasal 5 Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 bersama-sama petikan berita acara tidak bermaterai yang menyatakan, bahwa perubahan anggaran dasar diputuskan dalam rapat anggota yang beracara antara lain khusus mengenai perubahan tersebut. 1. Pada waktu diterimanya akta pendirian oleh pejabat atau wakilnya di daerah dikirim dengan surat tercatat kepada pendiri Koperasi sebuah tanda terima yang bertanggal. 2. Jika pejabat tidak berkeberatan atas isi akta pendirian sesuai dengan undang- undang ini, maka akta pendirian didaftar dengan memakai nomor urut dalam buku daftar umum yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat. 3. Tanggal pendaftaran akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi. 4. Kedua buah akta pendirian dibubuhi tanda pengesahan oleh Pejabat atas kuasa Menteri serta tanggal dan nomor pendaftarannya. Sebuah akta pendirian disimpan di kantor Pejabat, sedang sebuah lainnya dikirimkan kepada pendiri Koperasi. 5. Pejabat mengumumkan tiap-tiap pengesahan Koperasi dalam Berita Negara. Pendaftaran dan pengumuman dilakukan tanpa biaya tanda pengesahan bebas dari materai. 6. Jika ada perbedaan antara kedua akta pendirian yang telah disahkan maka yang disimpan di kantor Pejabatlah yang dianggap benar. 7. Buku daftar umum beserta akta-akta yang tersimpan pada kantor pejabat dapat dilihat dengan percuma oleh umum. Dengan mengganti ongkos-ongkos dapat diperoleh salinan maupun petikan dari akta-akta. Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 c. Ketentuan mengenai pendaftaran dan pengesahan Badan Hukum dimuat dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1959 Tentang Perkembangan Gerakan Koperasi. Pada intinya memuat pengaturan sebagai berikut: 1. Para pendiri koperasi wajib mencatatkan koperasinya pada permohonan pengesahan badan hukum yang disertai: a. akta pendirian, b. berita acara rapat pembentukan, c. neraca permulaan. 2. Koperasi-koperasi yang daerah kerjanya kurang dari atau sebesar daerah tingkat II wajib dicatatkan pada kantor Cabang Inspeksi Koperasi setempat. 3. Koperasi-koperasi yang daerah bekerjanya lebih dari dari daerah tingkat II dan kurang dari atau sebesar daerah tingkat I wajib dicatatkan pada Kantor Inspeksi Koperasi setempat. 4. Koperasi-koperasi yang daerah bekerjanya lebih dari daerah tingkat I wajib dicatatkan pada kantor Jawatan Koperasi. 5. Terhadap permohonan pengesahan badan hukum dari Koperasi-koperasi tersebut, Kepala Cabang Inspeksi Koperasi yang bersangkutan wajib memberikan pendapatnya kepada Kepala Inspeksi Koperasi yang bersangkutan dalam waktu paling lama 3 bulan terhitung dari tanggal penerimaan surat permohonan itu. 6. Tahap permohonan pengesahan badan hukum dari Koperasi-koperasi, Kepala Inspeksi Koperasi yang bersangkutan wajib memberikan pengesahan badan Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 hukum atau penolakannya dalam waktu paling lambat 6 bulan terhitung dari tanggal penerimaan surat permohonan. 7. Tiap-tiap perkumpulan Koperasi yang telah memperoleh pengakuan sebagai badan hukum wajib memberi laporan tentang keadaan serta perkembangan organisasi dan usaha-usahanya sekurang-kurangnya 2 kali setahun. 8. Sesudah 2 tahun terhitung dari tanggal pengesahannya pejabat diwajibkan mengadakan penggolongan terhadap perkumpulan Koperasi yang bersangkutan, yang didasarkan pada penilaian tentang organisasi, administrasi dan usahanya. 9. Perkumpulan-perkumpulan yang bertujuan memajukan gerakan Koperasi dan yang bekerja dalam lapangan cita-cita perkoperasian dan yang mempergunakan kata koperasi sebagai nama dari perkumpulan yang bersangkutan diwajibkan mencatatkan kepada pejabat serta berada dalam pengamatan Jawatan Koperasi. d. Ketentuan Pendaftaran dan Pengesahan Anggaran Dasar dan Badan Hukum Koperasi menurut Undang-undang No. 14 Tahun 1965 Tentang Perkoperasian Ketentuan tersebut dimuat dalam Pasal 10 dan Pasal 40 sampai dengan 47 undang-undang ini yang memuat ketentuan sebagai berikut : 1. Koperasi didirikan dengan akta pendirian yang memuat: a. nama dan nama kecil, tempat tinggal dan pekerjaan mereka yang diberi kuasa menandatangani akta pendirian oleh rapat pembentukan; b. Anggaran Dasar Koperasi yang telah diputuskan oleh rapat pembentukan yang antara lain memuat: nama koperasi, tempat kedudukan dan daerah kerjanya; azas dan tujuan; lapangan usaha; keanggotaan; hak dan kewajiban anggota; hak dan kewajiban rapat anggota, pengurus dan badan pemeriksa; tahun buku koperasi; permodalan; tanggungan; dana-dana; ketentuan tentang sisa kekayaan bila koperasi dibubarkan. 2. Isi anggaran dasar tersebut, tidak boleh bertentangan dengan Undang- undang ini. Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 3. Menteri memberikan pedoman-pedoman tentang cara penyusunan anggaran dasar. 4. Akta pendirian bersama-sama petikan berita acara tentang rapat pembentukan, yang antara lain menyatakan jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk menandatangani akta pendirian, dikirim kepada pejabat. 5. Akta pendirian dan petikan berita acara tidak bermaterai. 6. Ketentuan-ketentuan dalam Pendaftaran Akta Pendirian berlaku terhadap perubahan anggaran dasar Koperasi, dengan ketentuan akta perubahan dikirim bersama-sama petikan berita acara yang menyatakan bahwa perubahan anggaran dasar tersebut diputuskan dalam rapat anggota menurut syarat dan ketentuan Undang-undang. 7. Pada waktu menerima akta pendirian, pejabat yang berwenang memberikan pengesahan badan hukum, mengirim sebuah tanda terima yang bertanggal kepada pendiri Koperasi dengan surat tercatat. 8. Jika pejabat berpendapat bahwa isi akta pendirian tidak bertentangan dengan Undang-undang ini, maka akta pendirian didaftar dengan memakai nomor urut dalam buku daftar umum yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat. 9. Tanggal pendaftaran akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi. 10. Kedua buah akta pendirian tersebut dibubuhi tanda pengesahan oleh pejabat atas kuasa Menteri, tanggal dan nomor pendaftarannya. Sebuah akta pendirian disimpan dikantor pejabat, sedang sebuah lainnya dikirim kepada pendiri koperasi. 11. Jika ada perbedaan antara akta pendirian yang telah disahkan tersebut, maka yang disimpan di kantor pejabat yang dianggap benar. 12. Pejabat mengumumkan tiap-tiap pengesahan koperasi dalam Berita Negara. 13. Pendaftaran dan Pengumuman dilakukan tanpa biaya dan tanda pengesahan bebas dari materai. 14. Buku daftar umum besrta akta-akta yang tersimpan pada kantor pejabat dapat dilihat dengan cuma-cuma oleh umum, dan dengan mengganti biaya-biaya dapat diperoleh salinan maupun petikan akta-akta. 15. Sejak tanggal pendaftaran dan dianggap sah, maka koperasi adalah badan hukum dan segala hak dan ikatan yang timbul dan diadakan atas namanya sebelum tanggal pendaftaran tersebut, seketika itu beralih kepadanya 16. Pejabat berkewajiban dalam waktu paling lama 6 enam bulan setelah memberikan pengesahan terhitung sejak pejabat tersebut menerima permintaan pengesahan. 17. Batas waktu tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak berlaku bila pejabat berkeberatan berdasarkan penilaiannya bahwa akta pendirian dan anggaran dasar yang disampaikan oleh pendiri yang bersangkutan tidak sesuai dengan Undang-Undang ini dan ketentuan-ketentuan pelaksanaannya, dalam hal ini pejabat wajib memberikan surat penolakan yang memuat alasan-alasannya kepada para pendirinya. Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 18. Bila terdapat perbedaan pendapat antara pejabat dengan pendrir dalam menilai mengenai apakah pendirian dan anggaran dasar sesuai atau tidak dengan Undang-Undang ini serta ketentuan-ketentuan pelaksanaannya, maka pendiri dapat mengajukan banding pada pejabat yang lebih tinggi dengan ketentuan bahwa keputusan Menteri adalah keputusan yang terakhir. Dalam Undang-Undang ini ditegaskan pula bahwa perkumpulan atau organisasi atau lembaga lain yang bergerak dalam bidang perkoperasian dan tidak didirikan menurut ketentuan Undang-Undang ini, dilarang menggunakan nama istilah Koperasi tanpa persetujuan Menteri. 130

3. Pembuatan Akta Koperasi, Akta Perubahan dan Pendaftaran Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992