Konsepsi Kerangka Teori dan Konsepsi. 1. Kerangka Teori

Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 Sesudah Zaman Kemerdekaan”. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya secara ilmiah.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi. 1. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis, dari para penulis ilmu hukum dibidang hukum koperasi yang berkaitan dengan pembuatan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar, yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis, yang mungkin disetujui atau tidak disetujui, yang merupakan masukan eksternal bagi penulisan tesis ini. 3 Pembentukan koperasi sebagai badan hukum harus melalui prosedur hukum yang ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan. Prosedur untuk mendirikan koperasi pada suatu negara berbeda dengan negara lain. Perbedaan utamanya terletak pada siapa yang menjadi sponsor pembentukan koperasi itu. Dalam rangka menyediakan alat pembuktian yang kuat atas akta pendirian koperasi berikut perubahannya maka pendirian koperasi berikut perubahannya dibuat di hadapan Notaris, karena Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik..

2. Konsepsi

3 M. Solly Lubis, Op. Cit., hal 80 Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition. 4 Pentingnya defenisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai. 5 Suatu akta ialah suatu tulisan yang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan ditandatangani. 6 Akta merupakan bukti tulisan dalam perkara perdata yang dijadikan bukti utama, karena dalam bidang keperdataan sering kali orang dengan sengaja menyediakan suatu bukti yang dapat dipakai apabila timbul suatu perselisihan. Otentik atau tidaknya suatu akta tidaklah cukup apabila akta itu dibuat oleh atau di hadapan pejabat saja, tapi pembuatan akta otentik tersebut harus sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang. Suatu akta yang dibuat oleh seorang pejabat tanpa ada wewenang dan kemampuan untuk membuatnya atau tidak memenuhi syarat, tidak dapat dinyatakan otentik, tetapi akan mempunyai kekuatan sama dengan akta di bawah tangan apabila ditandatangani oleh para pihak. 7 Menurut R. S. Soeriaatmadja: Koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang ats dasar persamaan derajat sebagi manusia dengan tidak membedakan haluan agama atau politik dengan sukarela masuk untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama. 8 4 Sutan Remi Sjahdeni, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank Di Indonesia Jakarta : Institut Bankir Indonesia, 1993, hal 10 5 Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia : Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi Medan : PPs USU, 2002, hal 35 6 R. Subekti, Hukum Pembuktian, Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2003, hal 32 selanjutnya disebut R. Subekti A 7 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1998, hal 147 8 Sagimun M.D. dan Dimyet Myru, Indonesia Berkoperasi Jakarta : Balai Pustaka, 1965 hal 5 Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 ditentukan bahwa : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. 9 Anggaran Dasar adalah merupakan keseluruhan aturan yang mengatur secara langsung kehidupan koperasi dan hubungan antara koperasi dengan para anggotanya untuk terselenggaranya tertib organisasi. 10 Badan hukum ialah dimana suatu badan yang sekalipun bukan berupa seorang manusia namun dianggap mempunyai suatu harta kekayaan sendiri terpisah dari para anggotanya dan merupakan pendukung dari hak-hak dan kewajiban seperti seorang manusia. 11

G. Metode Penelitian. 1.