Bentuk dan Jenis Koperasi Indonesia

Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 9. Koperasi Indonesia dapat berperan sebagai alat pembina insan masyarakat, untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat. 105

4. Bentuk dan Jenis Koperasi Indonesia

Di Indonesia, koperasi dikembangkan untuk mewujudkan demokrasi ekonomi. Hal ini antara lain terjelma dalam pemerataan pendapatan di masyarakat. Menurut Thoby Mutis : Koperasi digerakkan agar distribusi dari pemilikkan asset kekayaan dan kesempatan berusaha dalam masyarakat diperbaiki secara fungsional dan terus menerus dan koperasi sebagai gerakan yang berperan untuk turut mempercepat proses capital ownership reform karena koperasi muncul sebagai cauntervailing power atau balance wheel terhadap kapitalisme yang tak terbendung. 106 Moh. Hatta dalam pidato radio yang berjudul : Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun pada 12 Juli 1951 : “Suatu perekonomian nasional yang berdasar atas koperasi, inilah ideal kita. Tetapi bagaimana realita? Realita adalah bahwa kita masih jauh dari cita-cita kita itu, bahwa kemakmuran rakyat tidak lahir sekaligus dengan kemerdekaan dan kedaulatan, bahwa koperasi tidak timbul dengan sendirinya. Semua itu harus diusahakan, diselenggarakan dengan kerja yang sungguh-sungguh. Tetapi kita harus mempunyai cita-cita itulah yang menjadi pegangan bagi kita untuk merintis jalan ke gerbang kemakmuran rakyat melalui koperasi yang kita ciptakan itu”. 107 105 R. T. Sutantya Rahardja Hadikusuma, Op. Cit, hal 40-46 106 Thoby Mutis, Pengembangan Koperasi; Kumpulan Karangan Jakarta : Grasindo, 1992 , hal 3 107 Ibid, hal 10 Soeharto dalam pidatonya tanggal 27 Juli 1986 menyatakan bahwa pembangunan koperasi Indonesia bukanlah hanya merupakan selera pemerintah atau selera Presiden sebagai mandataris, tetapi merupakan amanat rakyat, amanat perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan dasar idiil Pancasila dan landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar 1945 serta amanat GBHN. Oleh karena itu mutlak harus kita laksanakan tidak bisa ditawar-tawar lagi, di samping itu tidak seorangpun warga negara yang dapat mengelak dari jiwa dan semangat konstitusi dan GBHN, Kita harus yakin, bahwa apa yang diamanatkan konstitusi harus dapat dilaksanakan Ibid Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 Ketentuan Pasal 15 UU No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder. 108 Koperasi sekunder menurut Penjelasan dari UU. No. 25 Tahun 1992 adalah meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi Primer dan atau Koperasi Sekunder. Berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, koperasi sekunder dapat didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai tingkatan. Empat tingkatan koperasi Indonesia adalah sebagai berikut: a. Induk koperasi, terdiri dari sekurang-kurangnya 3 tiga gabungan koperasi yang berbadan hukum. Induk koperasi ini daerah kerjanya adalah ibukota negara Republik Indonesia tingkat nasional; b. Gabungan koperasi, terdiri dari sekurang-kurangnya 3 tiga pusat koperasi yang berbadan hukum. Gabungan koperasi ini daerah kerjanya adalah daerah tingkat I; c. Pusat koperasi, terdiri dari sekurang-kurangnya 5 lima koperasi primer yang berbadan hukum. Pusat koperasi ini daerah kerjanya adalah daerah tingkat II; d. Koperasi primer, terdiri dari sekurang-kurangnya 20 dua puluhorang yang telah memenuhi syarat-syarat keanggotaan sebagaimana ditentukan dalam undang-undang. 109 Pemusatan koperasi menjadi empat tingkat organisasi dalam kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, mempunyai beberapa keuntungan yaitu: a. Menghilangkan atau menekan kemungkinan persaingan yang tidak sehat diantara koperasi-koperasi yang ada; b. Diantara koperasi-koperasi tersebut, ada hubungan saling melengkapi dalam suasana asas kekeluargaan, beban diperingan, biaya usaha dapat dikurangi, dan harga dapat ditekan serendah mungkin; c. Dengan bekerjanya asas kebebasan yang bertanggung jawab subsidiaritas dijamin sehatnya sektor koperasi dari sudut kehidupan organisasi dan usaha: 1. Koperasi primer atau salah satu tingkat organisasi lain yang kuat, dapat terus maju dengan tenaganya sendiri dan menjadi dasar yang sehat bagi tingkat organisasi di atasnya, sedangkan yang lemah dibantu oleh 108 UU No. 25 Tahun 1992, Op. Cit, Pasal 15 109 R. T. Sutantya Rahardja Hadikusuma, Op. Cit, hal 60 Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008 USU Repository © 2008 tingkat organisasi di atasnya permodalan, administrasi dan manajemen; 2. Masalah-masalah dalam koperasi dapat diatasi dalam lingkungan kerjasamanya sendiri, dan ini berarti berkurangnya atau hilangnya ketergantungan pada perusahaan atau badan lain di luarnya atau bahkan dari sektor lain. 110

B. Tinjauan Umum Tentang Kenotariatan