Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008
USU Repository © 2008
anggota koperasi dan kalangan gerakan koperasi untuk tidak alergi berurusan dengan Notaris.
27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Akta pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi pada zaman sebelum dan
sesudah kemerdekaan adalah sebagai berikut: ̇
Pada zaman Hindia Belanda wajib dibuat oleh Notaris dalam Staatsblad 1915- 431;
̇ Tidak diwajibkan pada Staatsblad 1927-91;
̇ Diwajibkan kembali oleh Staatsblad 1933-108.;
̇ Sesudah kemerdekaan, sejak tahun 1949 tidak ada lagi kewajiban itu;
̇ Sampai dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
UKM Nomor 982004 menjadi wajib dibuat oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi.
2. Kendala yang dihadapi Notaris dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam
membuat akta pendirian koperasi dan akta perubahan anggaran dasar adalah bahwa masih cukup banyak Notaris yang belum memahami seluk-beluk perkoperasian.
Selain itu keberadaan Notaris yang belum menyebar secara merata juga merupakan kendala bagi pelaksanaan peraturan pemerintah itu, karena biasanya koperasi lebih
banyak berkembang di daerah-daerah pedesaan. Demikian juga mengenai biaya
27
Hasil wawancara dengan Nursaida Hasibuan SH, Op. Cit
Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008
USU Repository © 2008
pembuatan akta yang mungkin bagi beberapa pendiri koperasi adalah cukup mahal dan memberatkan.
3. Upaya dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi Notaris dalam membuat
akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi adalah bahwa Notaris harus terus mempelajari dan mengikuti perkembangan koperasi di Indonesia. Untuk
mengatasi kendala dalam sosialisasi wewenang baru Notaris sebagai pejabat pembuat akta koperasi, maka Ikatan Notaris Indonesia sebaiknya terus
berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait.
B. SARAN
Ketentuan tentang kewajiban untuk membuat Akta Koperasi dengan akta notariil sebaiknya tidak menghambat pendirian koperasi khususnya ditempat-tempat
yang masih belum ada Notaris. Untuk itu, penulis menyarankan agar diterbitkan ketentuan yang mengatur kewenangan pejabat tertentu di luar pegawai Dinas Koperasi
yang dapat membuat Akta Koperasi melalui pelatihan dan pendidikan koperasi sampai dengan tingkat pengetahuan tentang perkoperasian yang memadai.
Treesna Sari Berliana L.Tobing : Peran Notaris Dalam Membuat Akta Pendirian Dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku