22
Y ≡ fX
1
w
1
, ... , w
n
, p, ... , X
n
w
1
, ... , w
n
, p Maka akan didapatkan:
Y = Y
w
1
, ... , w
n
, p 2.9
Persamaan ini adalah fungsi penawaran output. Fungsi penawaran output ini menunjukkan hubungan antara output dengan harga-harga faktor input w
1
, ... , w
n
dan harga dari outputnya p.
2.4.4 Fungsi Laba Maksimum
Fungsi laba maksimum dapat dicari dengan mensubstitusikan nilai-nilai optimal ke dalam fungsi sasaran laba sebagai berikut:
π = p. Y
w
1
, K, w
n
, p – w
1
. X
1
w
1
, K, w
n
, p – K – w
n
. X
n
w
1
, K, w
n
, p
2.10 Jika fungsi laba maksimum yang diketahui, maka fungsi permintaan faktor input,
X w
i
, p dan fungsi penawaran output, Y w
i
, p akan lebih mudah didapatkan dengan menggunakan Hotelling’s lemma.
X
i
w
i
, K, w
n
, P = ∂x
2
∂w 2.11
Y w
i
, K, w
n
, P = ∂π
∂p 2.12
2.5 Penelitian Sebelumnya
Thamrin 2006 dalam hasil penelitiannya menjelaskan bahwa variabel yang mempengaruhi keberhasilan sektor industri kecil di dalam upaya peningkatan
pendapatan masyarakat di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Afwan Efendi: Analisis Determinan Keuntungan Usaha Kecil Pada Sektor Perdagangan Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
23
adalah variabel modal kerja, tenaga kerja, tingkat pendidikan dan fasilitas kredit berpengaruh secara signifikan secara statistik. Dalam penelitian pada sektor industri
kecil di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang menunjukkan bahwa sektor ini dapat dikembangkan dalam rangka pendapatan, potensi ekonomi wilayah
yang dimiliki Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang khususnya sektor industri kecil menjdi daya tarik bagi para investor untuk membuka usaha sehingga
iklim usaha akan menjadi cerah dan penyerapan tenaga kerja akan tercipta. Potensi sektor industri kecil ini juga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
masyarakat dan pemerintahan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang misalnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan Pendapatan Asli
Daerahnya PAD. Pulungan 2003 menemukan bahwa asset dan lama berusaha memberikan
pengaruh yang positif sebesar 0,755 dan 0,382 dan signifikan secara statistik terhadap pendapatan pengusaha industri kecil di Kota Medan dengan tingkat kepercayaan
95. Sementara untuk tenaga kerja dan tingkat pendidikan berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan secara statistik terhadap peningkatan pengusaha industri
kecil di Kota Medan. Sedangkan usia memberikan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan pengusaha kecil di Kota Medan yang berarti semakin
bertambah usia semakin tua seorang pengusaha industri kecil cenderung semakin menurun pendapatannya.
Sari 2002 tentang peran industri kecil dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja untuk mendorong pengembangan wilayah di
Afwan Efendi: Analisis Determinan Keuntungan Usaha Kecil Pada Sektor Perdagangan Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
24
Kota Medan dengan studi kasus industri kecil konveksi pakaian, menemukan bahwa variabel modal dan tenaga kerja memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
secara statistik terhadap produksi industri kecil konveksi pakaian di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95.
Simbolon 2000 yang mengkaji pengembangan industri kecil terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di kecamatan Medan Sunggal, menemukan
bahwa modal kerja, pendidikan tenaga kerja, harga bahan baku dan sistem pemasaran memberikan pengaruh yang positif terhadap keberhasilan industri kecil di kecamatan
Medan Sunggal, tetapi yang berpengaruh signifikan secara statistik hanya variabel pendidikan tenaga kerja dan harga bahan baku dengan tingkat kepercayaan yang
berbeda-beda. Sedangkan untuk variabel tenaga kerja dan fasilitas kredit memberikan pengaruh yang negatif tetapi signifikan secara statistik pada tingkat
kepercayaan yang berbeda. Simanjuntak 1998 menunjukkan bahwa variabel modal dan tenaga kerja
memberikan pengaruh yang positif sebesar 0,5223 dan 5,3775 dan cukup signifikan secara statistik terhadap peningkatan produksi industri kecil di Kota Medan dengan
tingkat kepercayaan 99. Sementara dilihat dari nilai elastisitasnya ternyata variabel tenaga kerja memiliki nilai yang elastis dibandingkan dengan variabel modal.
Disamping itu industri kecil di Kota Medan memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang. Hal ini ditandai dengan cukup besarnya jumlah pengusaha kecil,
besarnya permintaan dan produk industri kecil, meningkatnya omzet industri kecil dan kemampuan industri kecil dalam menyerap tenaga kerja di Kota Medan.
Afwan Efendi: Analisis Determinan Keuntungan Usaha Kecil Pada Sektor Perdagangan Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
25
2.6 Kerangka Pemikiran