Tabel 4.8 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Kimia Farma Tbk mengalami peningkatan sepanjang tahun penelitian, kecuali tahun 2005
ketika BUMN tersebut mengalami penurunan dalam penjualan. Sementara itu, aset mengalami fluktuasi hingga tahun 2004, kemudian meningkat hingga tahun
2006. Sedangkan tenaga kerja mengalami fluktuasi hingga tahun 2006.
4.1.9. PT. Indofarma Tbk
PT. Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT. Indofarma Persero Tbk didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta
No. 134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan surat keputusan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia No.C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No.
4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, , terakhir dengan akta No. 13 tanggal 20 Februari 2001 dari notaris Imas Fatimah,
SH mengenai peningkatan modal dasar. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan No.C-1382.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 Februari 2001. Mulai Tbk sejak tahun 2001.
SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008
Ruang lingkup perusahaan dan anak perusahaan adalah: 1. Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia
termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah.
2. Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generik, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi
serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan,
baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah. 3. Memproduksi pengemasan, mesin dan peralatan serta sarana pendukung
lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya. 4. Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produksi diatas, baik hasil
produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang
berhubungan dengan usaha perusahaan. 5. Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha perusahaan maupun
jasa pemeliharaan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan.
Kepemilikan saham terdiri atas : 1. Pemerintah Republik Indonesia
: 80,66 2. Publik
: 19,32
3. Karyawan :
0,01
SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008
Sementara itu, anak perusahaan perusahaan afiliasi adalah PT. Indofarma Global Medika dan PT. Promosindo Medika.
Perkembangan kinerja produksi PT. Indo Farma Tbk dapat dilihat dari hasil pendapatan penjualan dengan memperhatikan faktor aset dan jumlah
tenaga kerja seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini : Tabel 4.9. Perkembangan Kinerja PT. Indo Farma Tbk
Tahun Pendapatan Rp. Juta
Aset Rp. Juta
Tenaga Kerja orang
2001 615.426 811.624
983 2002 687.984
810.028 1.124
2003 498.206 629.217
1.566 2004 689.522
523.923 1.641
2005 684.040 518.824
1.709 2006 1.026.676
686.937 1.252
Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan BUMN, 2001-2007 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa output yang dihasilkan PT. Indo Farma
Tbk mengalami fluktuasi hingga tahun 2003 ketika terjadi penurunan terendah, kemudian meningkat hingga tahun 2006. Sementara itu, aset mengalami
penurunan hingga tahun 2005, kemudian meningkat pada tahun 2006. Sedangkan tenaga kerja mengalami peningkatan hingga tahun 2005, kemudian turun pada
tahun 2006.
SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008
4.1.10. PT. Sucofindo