Multikolinieritas Heteroskedastisitas Uji Signifikansi

Dari model diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Metode Efek Tetap menunjukkan adanya hubungan positif antara perubahan aset dan tenaga kerja dengan perubahan output. 2. Perusahaan yang mempunyai rata-rata perubahan output terbesar adalah PT. Kimia Farma Tbk. 3. Sedang perusahaan yang mempunyai rata-rata perubahan output terkecil adalah PT. Bank Negara Indonesia BNI Tbk.

4.3. Uji Signifikansi

Mempertimbangkan bahwa dalam model regresi yang ingin dicapai adalah Best Blue Unbiased Estimator BLUE dan ada kalanya sering dijumpai dalam model regresi berbagai masalah terutama pelanggaran terhadap asumsi klasik, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian asumsi klasik berupa multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

4.3.1. Multikolinieritas

Interpretasi dari model regresi secara implisit bergantung pada asumsi bahwa antar variabel bebas yang digunakan dalam model tersebut tidak saling berkolerasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun interpretasi SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008 ini menjadi salah apabila terdapat hubungan linear antar variabel bebas. Berikut ini hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.12 adalah sebagai berikut: Tabel 4.22. Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas Variabel R 2 ASET? 0,947370 LABOR? 0,931670 Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan pada tabel 4.22, diatas dapat terlihat bahwa nilai R 2 dari model yang diestimasi yaitu 0,977104 lebih besar dari pada nilai R 2 dalam regresi antar variabel bebas yaitu : 0,947370 dan 0,931670. Berdasarkan ketentuan rule of thumb dan metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak ditemukan adanya multikolinieritas.

4.3.2. Heteroskedastisitas

Dalam model regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE adalah var u 1 j 2 konstan, semua sesatan mempunyai variansi yang sama. Padahal ada kasus-kasus tertentu dimana variansi u 1 tidak konstan, melainkan suatu variabel berubah-ubah. Berdasarkan tabel 4.23, diperoleh hasil bahwa akibat dikonsistensikannya varian error residual tidak memberikan perbedaan pada koefisien regresi, tetapi standard error koefisien memang menjadi sedikit lebih rendah. Ini sekaligus SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008 menunjukkan bahwa heteroskedastisitas sesungguhnya tidak ada pada data awal. Nachrowi dan Usman, H., 2006. Tabel 4.23. Metode Fixed Effect Dengan White Heteroskedastisitas Dependent Variable: OUTPUT? Method: Pooled Least Squares Date: 060608 Time: 22:40 Sample: 2001 2006 Included observations: 6 Number of cross-sections used: 10 Total panel unbalanced observations: 58 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors Covariance Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASET? 1.044117 0.122541 8.520549 0.0000 LABOR? 0.088502 0.043759 2.022486 0.0480 Fixed Effects _SMGR--C -0.979966 _TTIMAH--C -0.848274 _TELKOM--C -1.245031 _BNI--C -2.423693 _ANEKAT--C -1.099191 _PEL2--C -1.172571 _PEL3--C -1.144858 _KF--C -0.694326 _INDOF--C -0.778068 _SCF--C -0.788232 R-squared 0.977104 Mean dependent var 12.36049 Adjusted R-squared 0.951628 S.D. dependent var 0.539898 S.E. of regression 0.090940 Sum squared resid 0.380423 F-statistic 178.4584 Durbin-Watson stat 0.855351 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Data diolah dengan eviews 4.1 SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aset dan tenaga kerja secara bersama-sama mempengaruhi output perusahaan BUMN Privatisasi di Indonesia dan bernilai positif. Di antara kedua variabel bebas tersebut, aset merupakan variabel yang memberikan kontribusi paling besar pada output 10 perusahaan BUMN yang diteliti. 2. BUMN Privatisasi yang mempunyai rata-rata perubahan output terbesar adalah PT. Kimia Farma Tbk., sedangkan perusahaan yang mempunyai rata- rata perubahan output yang terkecil adalah PT. Bank Negara Indonesia BNI Tbk. 3. Dengan menggunakan uji wald untuk mengetahui efisiensi, maka diperoleh hasil bahwa 10 BUMN yang diteliti berada dalam kondisi Constant Return to Scale. Hal ini berarti bahwa BUMN tersebut berada pada keadaan efisien.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian sebagai berikut: SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008