Penelitian tentang Privatisasi Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian tentang Efisiensi

sementara ukuran usahatani tidak meskipun mempunyai tanda positif. Lebih lanjut, faktor umur dan pengalaman petani mempunyai tanda negatif dan bukan merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknik yang diperoleh petani.

2.6.2. Penelitian tentang Privatisasi

2.6.2.1. Penelitian Brown dan Earle Brown dan Earle 2001 melakukan penelitian mengenai pengaruh privatisasi terhadap produktifitas di Ukraina dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Data yang digunakan adalah data panel perusahaan manufaktur dari tahun 1989 sampai dengan 2005. Analisis data dilakukan dengan 3 model, yaitu Ordinary Least Square OLS, Firm Fixed Effects dan Firm-specific Time Trends FT. Hasil penelitian memberikan bukti kuatnya kontribusi privatisasi terhadap pertumbuhan produktifitas perusahaan manufaktur agregat di Ukraina selama periode transisi. Hasil estimasi mengimplikasikan satu pengaruh positif substansial dari privatisasi terhadap produktifitas pada perusahaan yang diprivatisasi kepada pemilik domestik. Meskipun hasilnya secara rinci berbeda-beda di antara ketiga model, namun ketiganya mengimplikasikan manfaat yang banyak dari perusahaan privatisasi dibanding BUMN. 6 hingga 7 tahun setelah privatisasi, perbedaan produktifitas makin meluas hingga sekitar 25. SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008 2.6.2.2. Penelitian Dougherty dan McGuckin Dougherty dan McGuckin 2001 melakukan penelitian tentang pengaruh federalisme dan privatisasi terhadap produktifitas di perusahaan- perusahaan China. Data yang dipergunakan adalah data dari perusahaan- perusahaan industri di China selama tahun 1995. Dalam penelitian ini digunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang dispesifikkan dalam istilah log-linear produktifitas tenaga kerja. Hasil estimasi menunjukkan bahwa produktifitas tenaga kerja pada perusahaan asing lima kali lipat lebih tinggi daripada produktifitas tenaga kerja pada BUMN. Perusahaan asing memiliki intensitas modal tertinggi, modal terbaru dan tingkat upah tertinggi. Perusahaan asing juga terbanyak mengekspor penjualannya dan merupakan perusahaan yang relatif muda. Perusahaan-perusahaan yang memiliki intensitas modal terendah justru memiliki tingkat produktifitas tenaga kerja yang lebih tinggi daripada BUMN. Perbedaan produktifitas tenaga kerja antara perusahaan lokal dan federal sangat besar, tergantung pada tipe kepemilikan. Produktifitas tenaga kerja tidak berbeda antara perusahaan BUMN lokal dan federal, sedangkan intensitas modal pada BUMN lokal lebih tinggi daripada BUMN federal. Sementara itu, produktifitas tenaga kerja pada perusahaan bukan BUMN federal lebih tinggi daripada lokal, namun perusahaan lokal memiliki setengah basis modal. Perusahaan lokal juga mengekspor sebanyak atau lebih dari perusahaan federal. SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008 2.6.2.3. Penelitian Iimi Iimi 2003 meneliti hubungan antara privatisi dan pembangunan ekonomi dengan kasus privatisasi telekomunikasi. Dalam penelitian tersebut, Iimi mengadakan penelitian kasus empiris dengan menggunakan teori pertumbuhan endogenus, dan menghitung pengaruh privatisasi terhadap ekspansi jaringan telekomunikasi dengan menggunakan Wilcoxon mached-pair signed-rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa privatisasi menaikkan tingkat pertumbuhan jaringan telepon utama sebesar 4.4 poin persen. Namun, pengaruh privatisasi berbeda-beda antara masing- masing daerah, tergantung karakteristk latar belakang negara. Dalam kesimpulannya, Iimi menyatakan bahwa penelitian empiris menunjukkan gambaran ganda; privatisasi dapat atau tidak dapat meningkatkan kinerja operasional dan finansial. Teori-teori ekonomi masih jauh dari menghasilkan kesimpulan tentang pengaruh privatisasi. Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi dan big push model, level awal pendapatan agregat adalah signifikan bagi pembangunan ekonomi karena infrastruktur publik memiliki pengaruh eksternalitas positif terhadap produktifitas sektor swasta dan permintaan awal yang banyak terhadap stok modal pemerintah akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat. Namun, karena investor-investor swasta yang membeli saham BUMN cenderung mengabaikan eksternalitas dan SY. Nani Rahmani: Analisis Efisiensi Pada BUMN Privatisasi Di Indonesia Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobb-Douglas, 2008. USU e-Repository © 2008 berkonsentrasi untuk memaksimumkan keuntungan, maka perusahaan- perusahaan yang diswastakan tidak akan berinvestasi pada stok modal publik, sehingga mengakibatkan under-investment equilibrium. 2.6.2.4. Penelitian Okten dan Arin Okten dan Arin 2003 meneliti pengaruh privatisasi terhadap Efisiensi, Produktifitas dan Pilihan Teknologi dengan mengambil sampel 22 perusahaan semen di Turki. Hasil estimasi menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang diprivatisasi berubah menjadi perusahaan dengan teknologi yang lebih intensif pada modal karena perusahaan tersebut meningkatkan modal dan investasi serta mengurangi tenga kerja. Kontribusi modal terhadap nilai output meningkat sedangkan kontribusi tenaga kerja terhadap output menurun. Pilihan terhadap teknologi baru lebih produktif karena produktifitas tenaga kerja meningkat sementara biaya rata-rata turun. Deregulasi harga sebelum dilakukan privatisasi dan privatisasi, bersama-sama menigkatkan efisiensi alokasi. Output meningkat dan harga turun setelah perusahaan didorong untuk menentukan harga sendiri dan berkompetisi satu sama lain pada tahun 1986.

2.7. Kerangka Penelitian