SJSN rampung dan dilaksanakan maka program-program yang sejalan dapat menyesuaikan dengan Undang-undang SJSN tersebut selama masa transisi yang akan
ditetapkan. Tidak tertutup kemungkinan munculnya lembaga penyelenggaraan lain. Jumlah badan penyelenggara jaminan sosial dikaitkan dengan undang-undang
jaminan soial dapat dipertimbangkan menurut beberapa alternatif berikut ini.
1. Satu badan penyelenggara nasional dengan satu UU JS Nasional
Pilihan yang paling ideal adalah dengan satu badan penyelenggara yang mengelola seluruh program Social Security Administration di Pusat yang memiliki
kantor cabang di daerah-daerah. Badan di pusat ini memiliki tigadirektorat, yaitu direktorat jangka panjang, direktorat jangka pendek dan direkotrat administrasi.
Direktorat Jaminan Jangka Panjang mengatur jaminan pensiun, jaminan hari tua dan jaminan kematian, yaitu jaminan yang manfaatnya diterima pada saat menjelang
memasuki hari tua atau pensiun, atau meninggal dunia yang memberikan jaminan berbentuk uang tunai. Direktorat Jaminan jangka pendek yaitu direktorat yang
mengatur jaminan pelayanan seperti jaminan kesehatan. Sementara jaminan kecelakaan kerja dapat dikategorikan sebagai jaminan jangka pendek. Direktorat
administrasi diperlukan karena kompleksnya administrasi dan dinamisnya peserta yang dapat pindah-pindah kerja, baik pegawai negeri ke pegawai swasta atau
sebaliknya maupun pindah tempat tinggal, maka dibutuhkan satu Direktorat Khusus yang menangani administrasi peserta, termasuk mengelola dana yang terkumpul
maupun yang belum digunakan. Eksekutif Badan Penyelenggara dipimpin oleh Dewan Direksi, yang mencakup Direktur yang memimpin sebuah Direktorat.
Ahmad Ansyori : Analisis Terhadap Tujuan Pendirian BUMN Persero Dalam Undang-Undang BUMN…, 2008 USU e-Repository © 2008
Badan ini memang ideal, namun membutuhkan waktu yang cukup untuk menggabungkan seluruh badan penyelenggara yang kini mengelola populasi atau
sektor yang berbeda pegawai negeri dan pegawai swasta, baik dari segi teknis maupun dana. Selain itu, kemungkinan akan ada resistensi dari mereka yang kini
mengelola, meskipun hal itu sebenarnya tidak perlu, sebab badan penyelenggara yang ada sekarang ini merupakan Badan Usaha Milik Negara. Dengan demikian
Pemerintah dapat menentukan apakah badan penyelenggara yang ada akan digabung- kan atau tidak. Namun, jika akan digabungkan menjadi satu badan penyelenggara,
proses transisinya harus dilakukan secara bijaksana tanpa ada rasionalisasi tenaga dan tidak merugikan peserta. Ketentuan undang-undang yang baru bagi peserta baru,
terutama jaminan jangka panjang. Patut juga dipertimbangkan bahwa masing-masing badan penyelenggara telah memiliki peraturan tersendiri.
2. Beberapa Badan Penyelenggara dengan Satu UU Jaminan Sosial Nasional